Kamis, 26 Januari 2017

MODUL 2 SIMULASI DIGITAL KELAS MAYA KLS X PM



                                                               KD.4  KELAS MAYA

Sebuah kelas virtual (Virtual Class)  atau disebut juga kelas maya adalah sebuah tempat pembelajaran online. Tempat ini berbasis web-based dan diakses melalui portal atau perangkat lunak dan terdapat fasilitas file eksekusi untuk di download.
Sama seperti di kelas dunia nyata, seorang siswa di sebuah kelas virtual dapat saling berinteraksi, yang berarti bahwa guru dan siswa masuk ke tempat belajar virtual pada saat yang sama.
 Kelas virtual, seperti apa?
Kelas virtual mungkin masih asing di telinga sebagian masyarakat. Namun seiring perkembangan teknologi dan akses internet yang lebih mudah, belajar virtual atau secara online semakin populer. Sebenarnya, seperti apa kelas virtual itu?
“Setelah mengakses internet dan smartphone, misalnya guru serta siswa di satu sekolah masuk ke layanan kelas room. Nanti ada white board digital. Guru itu bisa mengarahkan krusor ke white board untuk memulai mengajar. Jadi realtime dan bisa dilihat secara bersamaan oleh siswanya. Bisa juga ditambah layanan video tatap muka
Banyak sekolah, perguruan tinggi dan bisnis telah meluncurkan kelas virtual untuk menyediakan pendidikan jarak jauh yang tersingkronisasi. Aplikasi kelas virtual perangkat lunak sering menggunakan teknologi sinkron ganda, seperti web conferencing, video conferencing, livestreaming, dan web-based VoIP untuk memberikan kemudahan bagi siswa yang berlokasi jauh untuk berkolaborasi atau terhubung secara real time. Untuk meningkatkan proses pendidikan, aplikasi ini juga dapat memberikan fasilitas bagi para siswa berupa alat komunikasi asynchronous, seperti papan pesan dan chatting
Porter (1997) menyarankan, kalau kita akan menciptakan kelas virtual kita harus mempertimbangkan berbagai hal supaya kelas virtual tersebut dapat menjadi wahana proses belajar yang efektif
Kelas virtual tersebut dilengkapi dengan sumber belajar yang pada saat diperlukan siswa telah tersedia dan mudah diakses. Andaikan sumber belajar itu tidak dapat disediakan, penyelenggara kelas virtual tersebut harus dapat menunjukkan dimana sumber belajar itu dapat dicari. Kelas virtual itu harus dilengkapi dengan peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk mencari dan mengirimkan pesan kepada guru atau sesama siswa. Sebagai contoh, bila siswa ingin mempelajari buku atau dokumen tertentu yang berkaitan dengan palajaran yang sedang dipelajari, bahan belajar tersebut harus dapat diakses secara on-line. Bila tidak tersedia, setidaknya alat yang tersedia dapat digunakan untuk mencarinya di sumber data yang lain.
Kelas virtual seringkali juga menggunakan alat komunikasi lain selain internet, seperti fax, telepon, konferensi audio dan konferensi video.
Kelas virtual tersebut harus dapat memberikan harapan kepada siswa untuk terjadinya proses belajar dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar. Hal tersebut antara lain dapat diwujudkan dengan merumuskan tujuan pembelajaran yang jelas dan spesifik., menyusun bahan belajar yang baik dan berkualitas tinggi, dan memfasilitasi terjadinya komunikasi timbal balik antara siswa dan guru.
Kelas tersebut harus dapat menyatukan siswa dan guru supaya mereka bersikap terbuka untuk berbagi informasi dan bertukar gagasan. Mungkin siswa dan guru dalam kelas virtual tidak pernah berjumpa satu dengan lainnya, tetapi kalau mereka sering berdialog jarak komunikasi dan jarak psikologisnya (jarak transaksinya) menjadi kecil. Dalam situasi seperti ini kemungkinan terjadi kesalahan dalam menafirkan isi pelajaran juga kecil.
Kelas virtual harus menyediakan ruang untuk percobaan dan penerapan. Dalam sistem konvensional siswa sering diberi kesempatan melakukan percobaan, menghadapi workshop, melakukan demonstrasi mengenai hasil pelaksanaan tugas-tugas akademik, dan melakukan penyajian untuk mengungkapkan gagasan.
Mungkin siswa dan guru dalam kelas virtual tidak pernah berjumpa satu dengan lainnya, tetapi kalau mereka sering berdialog jarak komunikasi dan jarak psikologisnya (jarak transaksinya) menjadi kecil. Dalam situasi seperti ini kemungkinan terjadi kesalahan dalam menafirkan isi pelajaran juga kecil.
Kelas virtual harus menyediakan ruang untuk percobaan dan penerapan. Dalam sistem konvensional siswa sering diberi kesempatan melakukan percobaan, menghadapi workshop, melakukan demonstrasi mengenai hasil pelaksanaan tugas-tugas akademik, dan melakukan penyajian untuk mengungkapkan gagasan
Kelas virtual juga perlu dirancang supaya siswa dapat berbagi (share) hasil karya dan bertukar pengalaman dalam menerapkan pengetahuan yang telah diperolehnya. Misalnya konferensi jarak jauh atau desktop video conference dapat digunakan untuk ceramah atau penyajian. Dapat juga dilakukan simulasi secara on-line mengenai penerapan pengetahuan tentang prosedur melakukan sesuatu yang baru dipelajari. Simulasi seperti ini harus dirancang untuk dapat memperoleh umpan balik, sehingga dapat diketahui apakah penerapan pengetahuan yang disimulasikan tersebut benar atau salah.
Kelas virtual juga harus dapat memberikan penilaian terhadap kinerja siswa. Dalam sistem pembelajaran ini harus dimasukkan evaluasi kemajuan belajar siswa yang dapat dikerjakan secara on-line. Guru dapat memeriksa dan memberikan penilaian secara on-line juga. Pekerjaan siswa dan nilainya hanya dapat dilihat oleh siswa dan gurunya saja. Siswa lain tidak dapat mengetahui hasil tes tersebut. Dengan perkataan lain kerahasiaan hasil tes itu terjaga dengan baik.
Kelas virtual ini juga dapat memberikan tugas perorangan kepada setiap siswa melalui e-mail. Pekerjaan siswa yang dikirimkan kepada guru melalui e-mail diperiksa oleh guru, diberi komentar, dan diberi nilai. Komentar dan nilainya dikirimkan ke siswa melalui e-mail.
Kelas virtual harus dapat menjadi wahana kebebasan akademik. Siswa itu perlu memperoleh kebebasan dalam melakukan percobaan, dalam membuat asumsi, dalam berinteraksi dengan siswa lain tanpa harus meras takut dan cemas. Kelas yang efektif merupakan wahana bagi siswa untuk mengekspresikan diri dengan cara yang tepat, wahana untuk menempuh resiko sehingga dapt belajar lebih banyak, wahana berbagi gagasan, dan wahana melontarkan pertanyaan tanpa rasa takut.
KELEMAHAN KELAS VIRTUAL
Kelas virtual diciptakan dengan bantuan internet. Ungkapan yang mengetakan bahwa ”tidak ada media terbaik” kiranya berlaku juga bagi media internet. Media ini baik kalau digunakan untuk tujuan yang tepat dalam situasi yang tepat juga. Ada beberapa kelemahan yang perlu dikemukakan dalam paper ini.
Penggunaan internet memerlukan infrastruktur yang memadai
Internet dapat dioperasikan kalau ada jaringan listrik dan ada jaringan telepon. Tempat-tempat yang belum mempunyai jaringan listrik dan telepon tidak dapat menggunakan internet. Karena itu banyak tempat di indonesia yang belum dapat menggunakan internet.
Menggunakan internet mahal
Untuk dapat menggunakan internet orang harus mempunyai komputer yang dilengkapi dengan modem, tenaga listrik, fasilitas telepon,dan terhubung dengan internet provider yang dapat diperoleh melalui langganan. Harga komputer dan modemnya mahal tetapi membeli sekali dapat dipakai dalam waktu yang lama.
Sedangkan biaya penggunaan saluran telepon, tenanga listrik, dan langganan provider internet harus dibayar setiap bulan. Biaya ini untuk banyak orang seringkali tidak terpenuhi.
Komunikasi melalui internet sering kali lamban
Arus komunikasi melalui internet sering kali berjalan lamban. Lebih-lebih kalau informasi itu mengandung gambar, chart, bagan, gambar bergerak, suara dan sebagainya. Lambatnya arus informasi ini dapat menyebabkan proses belajar menjadi membosankan.
Apilkasi untuk e-learning kelas virtual atau kelas maya dengan menggunakan edmodo yaitu untuk pengaturan profil dan penggabungan dengan group yang telah ditentukan oleh guru, pada edmodo maka :
1. Cara Menjadi member sebagai siswa di edmodo (Pembuatan Akun)
a.       Sebelum siswa mendaftar dan mendapatkan akun di Edmodo, mereka harus dibekali atau mempunyai 6 digit kode grup (dapat grup berupa kelas atau mata pelajaran) dari guru mereka.
b.      Membuat akun di Edmodo, kunjungi http://www.edmodo.com lalu pilih tombol “I’m a Student”
c.       Isi semua data : firstname dan last name, siswa harus mengisikan nama mereka yang sesungguhnya. Dalam pendaftaran sebagai siswa harus ingat username dan password. Setelah semua baris telah diisi, ingat untuk klik atau centang kotak You and your parent agree to our Terms of Service and our Privacy Policy.
d.      Lalu pilih tombol “sign up” sehingga pendaftaran dapat diproses.
e.       Jangan lupa untuk mengkonfirmasi akun edmodo kita dengan cara membuka e-mail kita
2.    Cara Pengaturan account (Profil)
     Dari halaman pengaturan akun, Kamu dapat mengatur untuk informasi profil, memasang dan mengganti foto.  Untuk pengaturan Klik Me sudut kanan atas, Dalam menu tersebut silahkan pilih “Setting”. Di halaman ini Anda dapat melakukan berbagai hal diantaranya adalah:
a.       Mengubah foto profil  Anda dapat memilih untuk mengunggah foto dari komputer pribadi atau menggunakan icon yang telah disediakan
b.      Mengubah informasi pribadi  Anda dapat menambahkan ataumengubah nama beserta alamat email.
c.       Anda dapat mengubah kata sandi (password)
d.      Menentukan notifikasi  pilih menu drop down notifikasi untuk menentukan mode notifikasi. Terdapat tiga pilihan yaitu tanpa notifikasi,  notifikasi melalui email atau SMS/teks. Jika Anda memilih notifikasi melalui email, artinya setiap pembaharuan aktivitas yang ada di akun Edmodo Anda akan diberitahukan melalui email. Jika Anda memilih notifikasi melalui teks, maka pemberitahuan akan dikirimkan melalui SMS ke HP Anda. Namun dalam hal ini baru penyedia layanan selular di wilayah Amerika saja yang baru bisa sedangkan di Indonesia belum. Untuk itu jika Anda memilih ingin adanya pemberitahuan, maka pilihlah notifikasi melalui email.
e.       Tipe notifikasi : Anda dapat memilih tipe pemberitahuan yang akanditerima dengan cara member tanda centang di kotak terhadap satu atau beberapa pilihan diantaranya:
Alerts : setiap ada tanda atau indikasi peringatanØ
Notes : setiap ada anggota dari kelas Anda yang mengirimkan notesØ
Direct message: setiap ada anggota dari kelas Anda yang mengirimkan pesan pribadiØ
Replies:  setiap ada anggota kelas yang membalas notes dari anggota lainnya.Ø
NewØ group members : setiap ada anggota baru di kelas Anda o Group join request setiap ada permintaan untuk bergabung di grup kelas/mata pelajaran/kelompok kerja yang ada di edmodo Anda.

       3.   Bergabung dengan Grup/Kelas/Kelompok
Untuk membuat grup, pilih create di panel sebelah kiri halaman depan Edmodo. Isi identitas yang diperlukan, klik tombol create dan akan tampil 6 digit kode grup. Kode ini yang diberikan kepada siswa yang akan bergabung di grup. Jika siswa telah memiliki akun Edmodo, mereka bisa langsung bergabung dengan klik join yang ada di panel grup sebelah kiri halaman Edmodo mereka.
4.    Perpustakaan Maya (Library)
Kecenderungan menggunakan teks secara elektronik terus meningkat dari hari ke hari. Merujuk pengalaman di berbagai perpustakaan (terutama negara-negara maju) menunjukkan bahwa mayoritas pengguna perpustakaan lebih senang menggunakan “electronic format” dari pada teks secara konvensional,(printed materials) khususnya untuk koleksi jurnal (SWEETLAND, 2002 ). Kecenderungan ini tentunya akan merubah model manajemen yang dikembangkan di perpustakaan yaitu dari sistem konvensional menuju ke sistem yang lebih modern.
Persoalannya adalah bagaimana kita bisa mengembangkan manajemen perpustakaan modern, sementara kondisi objektif perpustakaan di Indonesia rata-rata masih memprihatinkan. Misalnya tentang anggaran yang sangat kecil, kualitas sumber daya manusia yang masih rendah dan sarana dan prasarana yang terbatas.
Kondisi ini tentunya tidak menjadikan kita (pustakawan) menjadi pesimistis , tidak bersemangat dan putus asa. Kita harus berusaha untuk mengoptimalkan, baik itu sumber dana, sumber daya manusia dan fasilitas lain yang tersedia, untuk meningkatkan layanan perpustakaan.
Penulis akan mencoba untuk membahas bagaimana membangun perpustakaan digital dengan melihat kondisi objektif yang ada dilingkungan kita.
PENGERTIAN PERPUSTAKAAN DIGITAL
Di dalam era informasi dimana INTERNET merupakan media yang mudah dimanfaatkan di seluruh pelosok dunia, istilah Digital Library (Perpustakaan Digital), E-Library (Perpustakaan Elektronik), dan Virtual Library (Perpustakaan Maya) mulai sering kita dengar dan menjadi perbendaharaan kosa kata baru dalam bahasa kita. Ketiga istilah tersebut mempunyai konotasi yang sama yaitu merujuk pada perpustakaan yang tidak berujud. Dalam makalah ini penulis akan mengutip salah satu definisi tentang E-Library.
E- Library is a comprehensive digital for information seekers of all ages. Users can do business research, use it for homework, get background materials for term papers, find out about both current and historical events, and more, all in one vast database designed for both depth of content and simplicity of interface.( http://ask.elibrary.com/index.asp)
Kata kunci dari definisi di atas adalah “a comprehensive digital for information seekers” yang mempunyai arti digital secara menyeluruh untuk pencari informasi. Jadi yang di”digitalkan” ,dalam konteks perpustakaan, tidak hanya data bibliografi dan layanannya, tetapi menyangkut semua aspek termasuk isinya (full text).
  MANFAAT PERPUSTAKAAN DIGITAL
Seperti sudah disebutkan di atas bahwa pengguna perpustakaan lebih senang menggunakan format secara elektronik daripada secara tradisional. Sebetulnya manfaat perpustakaan digital tidak hanya dirasakan oleh pengguna perpustakaan tetapi juga dapat dirasakan oleh pustakawan atau staf perpustakaan. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya perpustakaan digital adalah sebagai berikut :
Bagi Pengguna Perpustakaan :
§    mengatasi keterbatasan waktu
§    mengatasi keterbatasan tempat
§    memperoleh informasi yang paling baru dengan cepat
§    mempermudah akses informasi dari berbagai sumber
§    mempermudah untuk memindah dan merubah bentuk untuk kepentingan  presetasi dsb.
              Bagi Pustakawan
§  memperingan pekerjaan
§  meningkatkan layanan
§  tidak memerlukan gedung dan ruang yang besar
§  menumbuhkan rasa bangga
Perpustakaan Digital merupakan bagian sebuah jaringan kerja (network). Secara Teoretis, pemakai dapat memperoleh salinan digital sebuah dokumen dari manapun juga, asal saja tak ada kendala keamanan, politik, ekonomi dan social. perpustakaan digital masih mengandung konsep awal dari kepustakawanan. Hal ini tercermin dalam kata-kata memilih, mengatur, menawarkan akses, memahami, menyebarkan, menjaga integritas, dan memastikan keutuhan karya. Kesemua kegiatan ini dilakukan oleh perpustakaan dan berbagai institusi lain seperti pada lembaga arsip, dokumentasi, dan museum sejak manusia mengenal kehidupan yang berbasis buku dan dokumen dalam arti luas. 
Dapat disimpulkan bahwa keuntungan perpustakaan Digital yaitu : 
a.       Perpustakaan digital secara ekonomis lebih menguntungkan dibandingkan dengan perpustakaan tradisional. 
b.      Institusi dapat berbagi koleksi digital. 
c.       Koleksi digital dapat mengurangi kebutuhan terhadap bahan cetak pada tingkat lokal. Penggunaannya akan meningkatkan akses elektronik. 
d.      Nilai jangKa panjang koleksi digital akan mengurangi biaya berkaitan dengan pemeliharaan dan penyampainnya mudah dalam mengakses, memproduksi, dan menyebarkannya. 
e.       mendukung program pendidikan jarak jauh. Mudah, cepat, murah dengan jangkauan dunia. 
f.       Perpustakaan digital memerlukan jaringan komputer dalam proses kegiatan perpustakaan dan membantu kelancaran kinerja perpustakaan dan dapat meningkatkan mutu pelayanan perpustakaan dan biasanya perpustakaan digital mengenal sisitem automasi perpustakaan.
            Otomasi Perpustakaan
Otomasi Perpustakaan (library automation) atau lebih tepatnya sistem otomasi perpustakaan (library automation system) adalah seperangkat aplikasi komputer untuk kegiatan di perpustakaan yang terutama bercirikan penggunaan pangkalan data ukuran besar, dengan kandungan cantuman tekstual yang dominan, dan dengan pasilitas utama dalam hal menyimpan, menemukan, dan menyajikan informasi.
Fungsi sistem otomasi perpustakaan
 A. Pangkalan data, khususnya pangkalan data bibliografis, tetapi juga pangkalan data pengguna dan administrasi.
        Sistem temu kembali informasi, khususnya dalam bentuk katalog.
                     B. Fasilitas dan akses online, khususnya yang memungkinkan intraksi jarak jauh.

Tujuan sistem otomasi perpustakaan juga ada dua, yaitu:
1.     Untuk memenuhi kebutuhan pemustaka tentang informasi secara lebih cepat, tepat, dan akurat.
2.     Untuk memenuhi kebutuhan pengelolah, dan menyajikan koleksi, serta melayani pemustaka secara lebih efektif dan efesien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar