KD.4
KELAS MAYA
Sebuah
kelas virtual (Virtual Class) atau
disebut juga kelas maya adalah sebuah tempat pembelajaran online. Tempat ini
berbasis web-based dan diakses melalui portal atau perangkat lunak dan terdapat
fasilitas file eksekusi untuk di download.
Sama
seperti di kelas dunia nyata, seorang siswa di sebuah kelas virtual dapat
saling berinteraksi, yang berarti bahwa guru dan siswa masuk ke tempat belajar
virtual pada saat yang sama.
Kelas
virtual, seperti apa?
Kelas
virtual mungkin masih asing di telinga sebagian masyarakat. Namun seiring
perkembangan teknologi dan akses internet yang lebih mudah, belajar virtual
atau secara online semakin populer. Sebenarnya, seperti apa kelas virtual itu?
“Setelah
mengakses internet dan smartphone, misalnya guru serta siswa di satu sekolah
masuk ke layanan kelas room. Nanti ada white board digital. Guru itu bisa
mengarahkan krusor ke white board untuk memulai mengajar. Jadi realtime dan
bisa dilihat secara bersamaan oleh siswanya. Bisa juga ditambah layanan video
tatap muka
Banyak
sekolah, perguruan tinggi dan bisnis telah meluncurkan kelas virtual untuk
menyediakan pendidikan jarak jauh yang tersingkronisasi. Aplikasi kelas virtual
perangkat lunak sering menggunakan teknologi sinkron ganda, seperti web
conferencing, video conferencing, livestreaming, dan web-based VoIP untuk
memberikan kemudahan bagi siswa yang berlokasi jauh untuk berkolaborasi atau
terhubung secara real time. Untuk meningkatkan proses pendidikan, aplikasi ini
juga dapat memberikan fasilitas bagi para siswa berupa alat komunikasi
asynchronous, seperti papan pesan dan chatting
Porter
(1997) menyarankan, kalau kita akan menciptakan kelas virtual kita harus
mempertimbangkan berbagai hal supaya kelas virtual tersebut dapat menjadi
wahana proses belajar yang efektif
Kelas
virtual tersebut dilengkapi dengan sumber belajar yang pada saat diperlukan
siswa telah tersedia dan mudah diakses. Andaikan sumber belajar itu tidak dapat
disediakan, penyelenggara kelas virtual tersebut harus dapat menunjukkan dimana
sumber belajar itu dapat dicari. Kelas virtual itu harus dilengkapi dengan
peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk mencari dan mengirimkan pesan
kepada guru atau sesama siswa. Sebagai contoh, bila siswa ingin mempelajari
buku atau dokumen tertentu yang berkaitan dengan palajaran yang sedang
dipelajari, bahan belajar tersebut harus dapat diakses secara on-line. Bila
tidak tersedia, setidaknya alat yang tersedia dapat digunakan untuk mencarinya
di sumber data yang lain.
Kelas
virtual seringkali juga menggunakan alat komunikasi lain selain internet,
seperti fax, telepon, konferensi audio dan konferensi video.
Kelas
virtual tersebut harus dapat memberikan harapan kepada siswa untuk terjadinya
proses belajar dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar. Hal
tersebut antara lain dapat diwujudkan dengan merumuskan tujuan pembelajaran
yang jelas dan spesifik., menyusun bahan belajar yang baik dan berkualitas
tinggi, dan memfasilitasi terjadinya komunikasi timbal balik antara siswa dan
guru.
Kelas
tersebut harus dapat menyatukan siswa dan guru supaya mereka bersikap terbuka
untuk berbagi informasi dan bertukar gagasan. Mungkin siswa dan guru dalam
kelas virtual tidak pernah berjumpa satu dengan lainnya, tetapi kalau mereka
sering berdialog jarak komunikasi dan jarak psikologisnya (jarak transaksinya)
menjadi kecil. Dalam situasi seperti ini kemungkinan terjadi kesalahan dalam
menafirkan isi pelajaran juga kecil.
Kelas
virtual harus menyediakan ruang untuk percobaan dan penerapan. Dalam sistem
konvensional siswa sering diberi kesempatan melakukan percobaan, menghadapi
workshop, melakukan demonstrasi mengenai hasil pelaksanaan tugas-tugas
akademik, dan melakukan penyajian untuk mengungkapkan gagasan.
Mungkin
siswa dan guru dalam kelas virtual tidak pernah berjumpa satu dengan lainnya,
tetapi kalau mereka sering berdialog jarak komunikasi dan jarak psikologisnya
(jarak transaksinya) menjadi kecil. Dalam situasi seperti ini kemungkinan
terjadi kesalahan dalam menafirkan isi pelajaran juga kecil.
Kelas
virtual harus menyediakan ruang untuk percobaan dan penerapan. Dalam sistem
konvensional siswa sering diberi kesempatan melakukan percobaan, menghadapi
workshop, melakukan demonstrasi mengenai hasil pelaksanaan tugas-tugas
akademik, dan melakukan penyajian untuk mengungkapkan gagasan
Kelas
virtual juga perlu dirancang supaya siswa dapat berbagi (share) hasil karya dan
bertukar pengalaman dalam menerapkan pengetahuan yang telah diperolehnya.
Misalnya konferensi jarak jauh atau desktop video conference dapat digunakan
untuk ceramah atau penyajian. Dapat juga dilakukan simulasi secara on-line
mengenai penerapan pengetahuan tentang prosedur melakukan sesuatu yang baru
dipelajari. Simulasi seperti ini harus dirancang untuk dapat memperoleh umpan
balik, sehingga dapat diketahui apakah penerapan pengetahuan yang disimulasikan
tersebut benar atau salah.
Kelas
virtual juga harus dapat memberikan penilaian terhadap kinerja siswa. Dalam
sistem pembelajaran ini harus dimasukkan evaluasi kemajuan belajar siswa yang
dapat dikerjakan secara on-line. Guru dapat memeriksa dan memberikan penilaian
secara on-line juga. Pekerjaan siswa dan nilainya hanya dapat dilihat oleh
siswa dan gurunya saja. Siswa lain tidak dapat mengetahui hasil tes tersebut.
Dengan perkataan lain kerahasiaan hasil tes itu terjaga dengan baik.
Kelas
virtual ini juga dapat memberikan tugas perorangan kepada setiap siswa melalui
e-mail. Pekerjaan siswa yang dikirimkan kepada guru melalui e-mail diperiksa
oleh guru, diberi komentar, dan diberi nilai. Komentar dan nilainya dikirimkan
ke siswa melalui e-mail.
Kelas virtual harus dapat menjadi
wahana kebebasan akademik. Siswa itu perlu memperoleh kebebasan dalam melakukan
percobaan, dalam membuat asumsi, dalam berinteraksi dengan siswa lain tanpa
harus meras takut dan cemas. Kelas yang efektif merupakan wahana bagi siswa
untuk mengekspresikan diri dengan cara yang tepat, wahana untuk menempuh resiko
sehingga dapt belajar lebih banyak, wahana berbagi gagasan, dan wahana melontarkan
pertanyaan tanpa rasa takut.
KELEMAHAN KELAS VIRTUAL
Kelas
virtual diciptakan dengan bantuan internet. Ungkapan yang mengetakan bahwa
”tidak ada media terbaik” kiranya berlaku juga bagi media internet. Media ini
baik kalau digunakan untuk tujuan yang tepat dalam situasi yang tepat juga. Ada
beberapa kelemahan yang perlu dikemukakan dalam paper ini.
Penggunaan
internet memerlukan infrastruktur yang memadai
Internet
dapat dioperasikan kalau ada jaringan listrik dan ada jaringan telepon.
Tempat-tempat yang belum mempunyai jaringan listrik dan telepon tidak dapat
menggunakan internet. Karena itu banyak tempat di indonesia yang belum dapat
menggunakan internet.
Menggunakan
internet mahal
Untuk
dapat menggunakan internet orang harus mempunyai komputer yang dilengkapi
dengan modem, tenaga listrik, fasilitas telepon,dan terhubung dengan internet
provider yang dapat diperoleh melalui langganan. Harga komputer dan modemnya
mahal tetapi membeli sekali dapat dipakai dalam waktu yang lama.
Sedangkan
biaya penggunaan saluran telepon, tenanga listrik, dan langganan provider
internet harus dibayar setiap bulan. Biaya ini untuk banyak orang seringkali
tidak terpenuhi.
Komunikasi
melalui internet sering kali lamban
Arus
komunikasi melalui internet sering kali berjalan lamban. Lebih-lebih kalau
informasi itu mengandung gambar, chart, bagan, gambar bergerak, suara dan
sebagainya. Lambatnya arus informasi ini dapat menyebabkan proses belajar
menjadi membosankan.
Apilkasi untuk e-learning kelas virtual atau
kelas maya dengan menggunakan edmodo yaitu untuk pengaturan profil dan
penggabungan dengan group yang telah ditentukan oleh guru, pada edmodo maka :
1. Cara
Menjadi member sebagai siswa di edmodo (Pembuatan Akun)
a. Sebelum siswa mendaftar dan
mendapatkan akun di Edmodo, mereka harus dibekali atau mempunyai 6 digit kode
grup (dapat grup berupa kelas atau mata pelajaran) dari guru mereka.
c. Isi semua data : firstname dan last
name, siswa harus mengisikan nama mereka yang sesungguhnya. Dalam pendaftaran
sebagai siswa harus ingat username dan password. Setelah semua baris telah
diisi, ingat untuk klik atau centang kotak You and your parent agree to our
Terms of Service and our Privacy Policy.
d. Lalu pilih tombol “sign up” sehingga
pendaftaran dapat diproses.
e. Jangan lupa untuk mengkonfirmasi
akun edmodo kita dengan cara membuka e-mail kita
2. Cara Pengaturan account (Profil)
Dari halaman pengaturan akun, Kamu dapat mengatur untuk informasi profil, memasang dan mengganti foto. Untuk pengaturan Klik Me sudut kanan atas, Dalam menu tersebut silahkan pilih “Setting”. Di halaman ini Anda dapat melakukan berbagai hal diantaranya adalah:
Dari halaman pengaturan akun, Kamu dapat mengatur untuk informasi profil, memasang dan mengganti foto. Untuk pengaturan Klik Me sudut kanan atas, Dalam menu tersebut silahkan pilih “Setting”. Di halaman ini Anda dapat melakukan berbagai hal diantaranya adalah:
a. Mengubah foto profil Anda
dapat memilih untuk mengunggah foto dari komputer pribadi atau menggunakan icon
yang telah disediakan
b. Mengubah informasi pribadi
Anda dapat menambahkan ataumengubah nama beserta alamat email.
c. Anda dapat mengubah kata sandi
(password)
d. Menentukan notifikasi pilih
menu drop down notifikasi untuk menentukan mode notifikasi. Terdapat tiga
pilihan yaitu tanpa notifikasi, notifikasi melalui email atau SMS/teks.
Jika Anda memilih notifikasi melalui email, artinya setiap pembaharuan
aktivitas yang ada di akun Edmodo Anda akan diberitahukan melalui email. Jika
Anda memilih notifikasi melalui teks, maka pemberitahuan akan dikirimkan
melalui SMS ke HP Anda. Namun dalam hal ini baru penyedia layanan selular di
wilayah Amerika saja yang baru bisa sedangkan di Indonesia belum. Untuk itu
jika Anda memilih ingin adanya pemberitahuan, maka pilihlah notifikasi melalui
email.
e. Tipe notifikasi : Anda dapat memilih
tipe pemberitahuan yang akanditerima dengan cara member tanda centang di kotak
terhadap satu atau beberapa pilihan diantaranya:
Alerts : setiap ada tanda atau indikasi peringatanØ
Notes : setiap ada anggota dari kelas Anda yang mengirimkan notesØ
Direct message: setiap ada anggota dari kelas Anda yang mengirimkan pesan pribadiØ
Replies: setiap ada anggota kelas yang membalas notes dari anggota lainnya.Ø
NewØ group members : setiap ada anggota baru di kelas Anda o Group join request setiap ada permintaan untuk bergabung di grup kelas/mata pelajaran/kelompok kerja yang ada di edmodo Anda.
Alerts : setiap ada tanda atau indikasi peringatanØ
Notes : setiap ada anggota dari kelas Anda yang mengirimkan notesØ
Direct message: setiap ada anggota dari kelas Anda yang mengirimkan pesan pribadiØ
Replies: setiap ada anggota kelas yang membalas notes dari anggota lainnya.Ø
NewØ group members : setiap ada anggota baru di kelas Anda o Group join request setiap ada permintaan untuk bergabung di grup kelas/mata pelajaran/kelompok kerja yang ada di edmodo Anda.
3. Bergabung dengan Grup/Kelas/Kelompok
Untuk membuat grup, pilih create di
panel sebelah kiri halaman depan Edmodo. Isi identitas yang diperlukan, klik
tombol create dan akan tampil 6 digit kode grup. Kode ini yang diberikan kepada
siswa yang akan bergabung di grup. Jika siswa telah memiliki akun Edmodo,
mereka bisa langsung bergabung dengan klik join yang ada di panel grup sebelah
kiri halaman Edmodo mereka.
4. Perpustakaan Maya (Library)
Kecenderungan menggunakan teks secara elektronik terus
meningkat dari hari ke hari. Merujuk pengalaman di berbagai perpustakaan
(terutama negara-negara maju) menunjukkan bahwa mayoritas pengguna perpustakaan
lebih senang menggunakan “electronic format” dari pada teks secara
konvensional,(printed materials) khususnya untuk koleksi jurnal (SWEETLAND,
2002 ). Kecenderungan ini tentunya akan merubah model manajemen yang
dikembangkan di perpustakaan yaitu dari sistem konvensional menuju ke sistem
yang lebih modern.
Persoalannya adalah bagaimana kita bisa mengembangkan
manajemen perpustakaan modern, sementara kondisi objektif perpustakaan di
Indonesia rata-rata masih memprihatinkan. Misalnya tentang anggaran yang sangat
kecil, kualitas sumber daya manusia yang masih rendah dan sarana dan prasarana
yang terbatas.
Kondisi ini tentunya tidak
menjadikan kita (pustakawan) menjadi pesimistis , tidak bersemangat dan putus
asa. Kita harus berusaha untuk mengoptimalkan, baik itu sumber dana, sumber
daya manusia dan fasilitas lain yang tersedia, untuk meningkatkan layanan
perpustakaan.
Penulis akan mencoba untuk membahas bagaimana
membangun perpustakaan digital dengan melihat kondisi objektif yang ada
dilingkungan kita.
PENGERTIAN PERPUSTAKAAN DIGITAL
Di dalam era informasi dimana
INTERNET merupakan media yang mudah dimanfaatkan di seluruh pelosok dunia,
istilah Digital Library (Perpustakaan Digital), E-Library (Perpustakaan
Elektronik), dan Virtual Library (Perpustakaan Maya) mulai sering kita dengar
dan menjadi perbendaharaan kosa kata baru dalam bahasa kita. Ketiga istilah
tersebut mempunyai konotasi yang sama yaitu merujuk pada perpustakaan yang
tidak berujud. Dalam makalah ini penulis akan mengutip salah satu definisi
tentang E-Library.
E- Library is a comprehensive
digital for information seekers of all ages. Users can do business research,
use it for homework, get background materials for term papers, find out about
both current and historical events, and more, all in one vast database designed
for both depth of content and simplicity of interface.(
http://ask.elibrary.com/index.asp)
Kata kunci dari definisi di atas
adalah “a comprehensive digital for information seekers” yang mempunyai arti
digital secara menyeluruh untuk pencari informasi. Jadi yang di”digitalkan”
,dalam konteks perpustakaan, tidak hanya data bibliografi dan layanannya,
tetapi menyangkut semua aspek termasuk isinya (full text).
MANFAAT PERPUSTAKAAN DIGITAL
Seperti sudah disebutkan di atas
bahwa pengguna perpustakaan lebih senang menggunakan format secara elektronik
daripada secara tradisional. Sebetulnya manfaat perpustakaan digital tidak
hanya dirasakan oleh pengguna perpustakaan tetapi juga dapat dirasakan oleh
pustakawan atau staf perpustakaan. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dengan
adanya perpustakaan digital adalah sebagai berikut :
Bagi
Pengguna Perpustakaan :
§ mengatasi keterbatasan waktu
§
mengatasi
keterbatasan tempat
§
memperoleh
informasi yang paling baru dengan cepat
§
mempermudah
akses informasi dari berbagai sumber
§ mempermudah untuk memindah dan
merubah bentuk untuk kepentingan presetasi dsb.
Bagi Pustakawan
§ memperingan pekerjaan
§
meningkatkan layanan
§
tidak memerlukan gedung dan ruang yang besar
§
menumbuhkan rasa bangga
Perpustakaan Digital merupakan
bagian sebuah jaringan kerja (network).
Secara Teoretis, pemakai dapat memperoleh salinan digital sebuah dokumen dari
manapun juga, asal saja tak ada kendala keamanan, politik, ekonomi dan social.
perpustakaan digital masih mengandung konsep awal dari kepustakawanan. Hal ini
tercermin dalam kata-kata memilih, mengatur, menawarkan akses, memahami,
menyebarkan, menjaga integritas, dan memastikan keutuhan karya. Kesemua
kegiatan ini dilakukan oleh perpustakaan dan berbagai institusi lain seperti
pada lembaga arsip, dokumentasi, dan museum sejak manusia mengenal kehidupan
yang berbasis buku dan dokumen dalam arti luas.
Dapat
disimpulkan bahwa keuntungan perpustakaan Digital yaitu :
a.
Perpustakaan digital secara ekonomis lebih
menguntungkan dibandingkan dengan perpustakaan tradisional.
b.
Institusi dapat berbagi koleksi digital.
c.
Koleksi digital dapat mengurangi kebutuhan terhadap
bahan cetak pada tingkat lokal. Penggunaannya akan meningkatkan akses
elektronik.
d.
Nilai jangKa panjang koleksi digital akan mengurangi
biaya berkaitan dengan pemeliharaan dan penyampainnya mudah dalam mengakses,
memproduksi, dan menyebarkannya.
e.
mendukung program pendidikan jarak jauh. Mudah,
cepat, murah dengan jangkauan dunia.
f.
Perpustakaan digital memerlukan jaringan komputer
dalam proses kegiatan perpustakaan dan membantu kelancaran kinerja perpustakaan
dan dapat meningkatkan mutu pelayanan perpustakaan dan biasanya perpustakaan
digital mengenal sisitem automasi perpustakaan.
Otomasi Perpustakaan
Otomasi Perpustakaan (library automation) atau lebih tepatnya
sistem otomasi perpustakaan (library
automation system) adalah seperangkat aplikasi komputer untuk kegiatan di
perpustakaan yang terutama bercirikan penggunaan pangkalan data ukuran besar,
dengan kandungan cantuman tekstual yang dominan, dan dengan pasilitas utama
dalam hal menyimpan, menemukan, dan menyajikan informasi.
Fungsi sistem otomasi perpustakaan
A. Pangkalan data, khususnya pangkalan data
bibliografis, tetapi juga pangkalan data pengguna dan administrasi.
Sistem temu
kembali informasi, khususnya dalam bentuk katalog.
B. Fasilitas dan akses online,
khususnya yang memungkinkan intraksi jarak jauh.
Tujuan sistem otomasi perpustakaan juga ada dua,
yaitu:
1. Untuk
memenuhi kebutuhan pemustaka tentang informasi secara lebih cepat, tepat, dan
akurat.
2. Untuk
memenuhi kebutuhan pengelolah, dan menyajikan koleksi, serta melayani pemustaka
secara lebih efektif dan efesien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar