MATERI
SIMULASI
DIGITAL SEMESTER GANJIL
KELAS X
PEMASARAN
DISUSUN OLEH :
RODIYAH, SPd, MPd
PEMERINTAH KOTA BANDUNG
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 11 BANDUNG
Bisnis dan Manajemen -Teknologi informasi
dan Komunikasi
Jl. Budhi Cilember Telp.(022) 6652442
Faks.(022) 6613508 Bandung 40175
http://smkn11bdg.sch.id
E-mail:smkn11bdg@gmail.com
SIMULASI
DIGITAL
KD.1
KOMUNIKASI DARING
1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi telah digunakan sejak manusia
pertama diturunkan ke muka bumi. Para ahli memaknai komunikasi antara lain
sebagai berikut.
Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran
atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan
lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu
komunikasi menggunakan media tertentu untuk mengubah sikap atau tingkah laku
seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan
(Effendy, 2000 : 13).
Komunikasi adalah proses pemindahan
pengertian dalam bentuk gagasan, informasi, dari seseorang ke orang lain
(Handoko, 2002 : 30).
Tidak ada kelompok yang dapat eksis tanpa
komunikasi. Menurut Robbins (2002 : 310) komunikasi adalah pentransferan makna
di antara anggota kelompok. Lewat pentrasferan makna, informasi dan gagasan
dapat dihantarkan. Tetapi komunikasi bukan hanya sekedar menanamkan makna
tetapi juga harus dapat dipahami.
Rumusan ilmiah tersebut di atas barangkali
tidak mudah dicerna. Definisi atau batasan komunikasi yang lebih merakyat dan
mudah dipahami adalah seperti yang dikemukakan oleh Masrini (Pelajaran Bahasa
Prancis untuk Pemula, 2003) dalam bahasa Betawi sebagai berikut: “gua ngomong lu ngarti, lu ngomong gua
ngarti.” Atau, dalam ragam tulis akan berbunyi sebagai berikut.
Komunikasi terjadi jika saya berbicara,
Anda mengerti, dan sebaliknya jika Anda yang berbicara, saya mengerti.
|
Jika Anda berbicara sedangkan mitra bicara
Anda tidak mengerti, atau sebaliknya, maka komunikasi belum terjadi.
Beberapa
fungsi dari komunikasi antara lain sebagai berikut.
Ø
Sebagai
informasi: komunikasi membantu proses penyampaian informasi yang diperlukan
individu dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan meneruskan data dan
menilai pilihan-pilihan alternatif.
Ø
Sebagai
kendali: komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku anggota dalam
beberapa cara, setiap organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan formal
yang harus dipatuhi oleh karyawan.
Ø
Sebagai
motivasi: komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada
para karyawan apa yang harus dilakukan bagaimana mereka bekerja baik dan apa
yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika itu di bawah standar.
Ø
Sebagai
pengungkapan emosional: bagi sebagian komunitas, mereka memerlukan interaksi
sosial, komunikasi yang terjadi di dalam komunitas itu merupakan cara anggota
untuk menunjukkan kekecewaan dan rasa puas.Oleh karena itu, komunikasi
menyiarkan ungkapan emosional dari perasaan dan sebagai alat untuk memenuhi
kebutuhan sosial.
2. Jenis Komunikasi
Kita mengenal 2 (dua) jenis atau kategori komunikasi.
a.
Komunikasi lisan atau
verbal, yaitu komunikasi menggunakan kata-kata, baik hal itu diucapkan, maupun
ditulis.
b.
Komunikasi nirkata atau
nonverbal, yaitu komunikasi menggunakan bahasa tubuh, bahasa gerak atau gerak
isyarat (gesture), atau gambar.
Berbekal pengetahuan jenis atau kategori komunikasi
tersebut, dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah perbuatan mentransfer pesan
atau informasi dari satu tempat ke tempat lain, baik secara verbal atau lisan
(menggunakan suara), tertulis (menggunakan barang cetak atau media digital
seperti buku, majalah, laman, atau surel), maupun secara nirkata atau nonverbal
(menggunakan bahasa tubuh, gerak isyarat (gesture),
serta tekanan atau tinggi nada suara.
Kemampuan seseorang berkomunikasi diukur dari seberapa
akurat informasi atau pesan yang dikirim oleh komunikator (pengirim informasi)
dapat diterima oleh komunikan (penerima informasi) dan sebaliknya. Hal tersebut
juga menjadi ukuran seberapa mahir kita berkomunikasi.
Mengasah dan mengembangkan kemahiran berkomunikasi
dalam kehidupan keseharian adalah penting, karena dapat membantu keseluruhan
aspek perikehidupan kita, baik dalam kehidupan sosial maupun kehidupan
profesional. Kemampuan mengomunikasikan pesan atau informasi secara jelas,
akurat, seperti yang dimaksudkan di atas adalah kecakapan hidup yang sangat
vital dan tak dapat diabaikan. Jika Anda merasa belum memilikinya, jangan
berkecil hati. Tak ada istilah terlambat untuk meningkatkan kemampuan Anda
berkomunikasi, karena hal tersebut akan meningkatkan kualitas hidup Anda.
Contoh sederhana adalah ketika Anda melamar pekerjaan. Saat itu Anda sudah
harus menunjukkan kemahiran Anda berkomunikasi. Mulai dari berbicara secara
jelas, akurat, tegas, tetapi tetap menjaga sopan santun, menatap mata
pewawancara. Satu hal lagi, latih dan biasakan menyimak (listen) dengan cermat, tidak sekadar mendengarkan (hear), dan menjawab pertanyaan secara
cekatan dan cerdas. Tidak tergesa-gesaatau terburu-buru. Pikirkan terlebih
dahulu sebelum Anda mengatakan. Hal-hal itulah yang biasanya dituntut pemberi
kerja dari seorang pencari kerja.
3. Pengertian Komunikasi Dalam Jaringan (Daring)
Setelah memahami makna komunikasi, sampailah
kita pada Komunikasi Daring. Istilah Komunikasi Daring mengacu pada membaca,
menulis, dan berkomunikasi melalui / menggunakan jaringan komputer. (Warschauer,
M. 2001 pp. 207-212)
Dengan kata lain, Komunikasi Daring adalah
cara berkomunikasi di mana penyampaian dan penerimaan pesan dilakukan dengan
atau melalui jaringan Internet. Komunikasi yang terjadi di dunia semu tersebut
lazim disebut komunikasi di dunia maya atau cyberspace.
Perkembangan pertama komunikasi daring
dimulai pada tahun 1960-an, ketika peneliti Amerika mengembangkan protokol yang
memungkinkan mengirim dan menerima informasi atau pesan melalui komputer
(Hafner & Lyon, 1996). Protokol tersebut dinamakan ARPANET, yang
diluncurkan pada tahun 1969, akhirnya berkembang menjadi Internet. Internet
berasal dari interconnectednetworks
yang disingkat menjadi Internetwork, atau Internet, yang
digunakan oleh sekitar 200 juta orang di seluruh dunia pada pergantian
millennium ke-3.
Komunikasi daring menjadi mungkin dalam
dunia pendidikan pertama kali pada tahun 1980-an, setelah pengembangan dan
penyebaran komputer pribadi atau PC(personal
computer). Latar belakang komunikasi daring dalam pembelajaran dan
penelitian dapat dibagi menjadi dua periode yang berbeda, ditandai oleh
pengenalan komputer sebagai media pendidikan pada tahun 1980-an dan munculnya world wide web pada pertengahan 1990-an.
Pada periode pertama, sejak pertengahan
1980-an para pendidik menemukan potensi media pendidikan untuk pengajaran
bahasa (Cummins, 1986). Integrasi komunikasi yang dimediasi komputer di dalam
kelas itu sendiri dibagi menjadi dua: yang pertama, beberapa pendidik mulai
menggunakan e-mail untuk mengatur
pertukaran informasi jarak jauh, dan yang kedua, pendidik mulai menggunakan
program perangkat lunak sinkron (Daedalus
Interchange. Daedalus Inc, 1989) untuk memungkinkan percakapan komputer
antarkelas.
Komunikasi daring atau komunikasi virtual
adalah cara berkomunikasi di mana penyampaian dan penerimaan informasi atau
pesan dilakukan dengan menggunakan Internet, atau melalui dunia maya (cyberspace). Komunikasi virtual pada abad ini
dapat dilakukan di mana saja serta kapan saja. Salah satu bentuk komunikasi
virtual adalah pada penggunaan Internet. Internet adalah media komunikasi yang
cukup efektif dan efisien dengan tersedianya berbagai layanan fasilitas seperti
web, chatting (mIR chat, Yahoo Masanger, Gtalk, dll), e-mail, friendster, facebook dan twitter. Begitu banyak fasilitas yang
ditawarkan dalam dunia maya untuk melakukan komunikasi, dan keberadaannya
semakin membuat manusia tergantung pada teknologi. Ketergantungan tersebut
dapat dilihat pada maraknya penjualan ponsel dengan harga murah dan tawaran
kelengkapan fasilitas untuk mengakses Internet. Kegemaran berkomunikasi yang
bermedia Internet ini menimbulkan suatu komunitas baru yang disebut komunitas
virtual.
4. Keunggulan dan Kelemahan Komunikasi Daring
Komunikasi
daring memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan komunikasi
konvensional, antara lain sebagai berikut.
Ø
Dapat
dilakukan kapan saja di mana saja: dengan komunikasi daring, setiap pengguna
dapat melakukan komunikasi di mana saja dan kapan saja, dengan syarat
terkoneksi dengan jaringan internet dan memiliki sarana yang mencukupi.
Ø
Efisiensi
biaya: berbeda dengan komunikasi konvensional, komunikasi daring tidak
memerlukan pihak yang berkomunikasi untuk bertemu tatap muka, dengan komunikasi
daring Anda dapat menghemat biaya transportasi.
Ø
Efisiensi
waktu: komunikasi dapat dilakukan dengan cepat tanpa harus membuang waktu
dengan melakukan perjalanan. Pesan komunikasi dapat disampaikan pada saat itu
juga dalam hitungan detik walaupun kedua pihak yang berkomunikasi saling
berjauhan.
Ø
Terintegrasi
dengan layanan TIK lainnya: sambil melakukan komunikasi daring, Anda dapat
memanfaatkan layanan TIK lainnya untuk mendukung pelaksanaan dan kelengkapan
komunikasi tersebut. Contoh layanan yang dapat digunakan seperti berbagi layar,
presentasi, dan dokumen.
Ø
Meningkatkan
intensitas berkomunikasi: komunikasi daring mendorong orang yang biasanya diam
di dunia nyata, menjadi aktif saat berkomunikasi di dunia maya.
Ø
Meningkatkan
partisipasi: dengan terbukanya jalur komunikasi, akan semakin banyak orang yang
dapat berpartisipasi dalam diskusi.
Selain keunggulan, komunikasi
daring juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain sebagai berikut.
Ø
Tidak
mewakili emosi pengguna: intonasi bicara, raut muka, gerakan tubuh, merupakan
hal yang relatif sulit untuk dipahami melalui komunikasi daring.
Ø
Memerlukan
perangkat khusus: dalam pelaksanaannya, komunikasi daring memerlukan adanya hardware, software.
Ø
Terlalu
banyak informasi yang tidak penting: dalam komunikasi daring, seringkali
informasi yang didapat menjadi terlalu banyak, sehingga membuat bingung si
penerima.
Ø
Menyita
konsentrasi: melakukan komunikasi daring tidak pada tempat dan waktu yang
tepat, dapat mengabaikan atau menunda hal yang lain, bahkan membahayakan orang
lain maupun diri sendiri.
5. Jenis komunikasi daring
Penggunaan jenis sarana komunikasi akan
mempengaruhi keserempakan waktu komunikasi. Terdapat 2 jenis komunikasi daring.
a. Komunikasi daring sinkron (serempak)
Komunikasi daring serempak atau komunikasi
daring sinkronadalah komunikasi menggunakan komputer sebagai media, yang
terjadi secara serempak, waktu nyata (real
time). Contoh komunikasi sinkron antara lain sebagai berikut:
Ø Text chat
Text chat adalah sebuah fitur, perangkat lunak, atau program dalam jaringan
Internet untuk berkomunikasi dan bersosialisasi langsung sesama pemakai
Internet yang sedang daring (yang sama - sama sedang menggunakan Internet).
Komunikasi teks dapat mengirim pesan dengan teks kepada orang lain yang sedang
daring, kemudian orang yang dituju membalas pesan dengan teks, demikian
seterusnya. Itulah proses terjadinya text
chatting.
Ø Video chat
Video
chat merupakan teknologi
untuk melakukan interaksi audio dan video secara real time antara pengguna di lokasi yang berbeda. Video chatting biasanya dilakukan
melalui perangkat komputer maupun Tablet atau smartphone (juga disebut telepon video call). Video chatting
dapat berupa interaksi point-to-point
(satu-satu), seperti FaceTime dan Skype, atau interaksi multipoint (satu-ke-banyak, atau banyak-ke-banyak), seperti dalam Google+ Hangouts.
Videochatting sering disalahartikan dengan video conference. Videochatting merujuk pada komunikasi video di antara dua orang
individu (point to point), sedangkan
video conference mengacu pada
komunikasi video di antara 3 pihak atau lebih (multipoint).
b. Komunikasi daring asinkron (tak serempak)
Komunikasi daring tak serempak atau asinkron
adalah komunikasi menggunakan perangkat komputer dan dilakukan secara tunda.
Contoh komunikasi daring asinkron adalah e-mail,
forum, rekaman simulasi visual, serta membaca dan menulis dokumen daring
melalui World Wide Web.
c. KomponenPendukung Komunikasi Daring
Terdapat beberapa komponen yang harus
tersedia sebelum komunikasi daring dapat dilakukan. Komponen-komponen tersebut
dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian sebagai berikut.
Ø
Komponen
perangkat keras (hardware)
Perangkat yang bentuknya dapat dilihat
ataupun diraba oleh manusia secara langsung atau berbentuk nyata. Contoh dari
perangkat keras yang diperlukan untuk melaksanakan komunikasi daring adalah
komputer, headset, microphone, serta perangkat pendukung koneksi Internet.
Ø
Komponen
perangkat lunak (software)
Program komputer yang berguna untuk
menjalankan suatu pekerjaan yang dikehendaki. Program diperlukan sebagai
penjembatan antara perangkat akal (brainware)
dengan perangkat keras (hardware).
Program-program yang biasa digunakan dalam pelaksanaan komunikasi daring antara
lain: skype, google+hangout,
webconference, dll.
Ø
Komponen
perangkat nalar atau akal (brainware)
Termasuk dalam komponen ini adalah mereka
(manusia) yang terlibat dalam penggunaan serta pengaturan perangkat lunak dan
perangkat keras untuk melaksanakan komunikasi daring
KD.2
GOOGLE PLUS
Pengertian Google Plus
Siapapun orangya pasti kenal dengan
yang namanya “google”, Lalu apa bedanya dengan Google + (baca :
google plus) yang belakangan ini lagi heboh? Google+ merupakan
jejaring sosial baru yang diluncurkan oleh google. Anda bisa coba versi
trialnya. Seperti gambar diatas, itu akun Google+ ini oleh sebagian pakar akan
menjadi saingan sosial media paling familiar saat ini yakni facebook. Google
seperti begitu terpesona dengan pencapaian luar biasa sebuah jejaring sosial
semisal facebook. Meskipun Google mengatakan bahwa mereka bukanlah pesaing
Facebook. Padahal sebelumnya google telah berupaya untuk bisa bersaing
dengan jejaring sosial lain yakni dengan telah melaunching sejumlah proyek
seperti GoogleWave,GoogleBuzz,dan Orgut. Namun hasilnya
bisa saya katakan NOL BESAR alias tidak diminati oleh sebagian pengguna
internet. Lalu bagaimana dengan nasib google+?
Seperti halnya jejaring sosial
yang ada, Google + ini hampir mirip dengan Facebook. Para penggunanya
bisa update status, mengunggah foto dan tautan, seperti yang biasa dilakukan di
Facebook. Hanya saja,apa google + bisa user friendly seperti halnya facebook? Selanjutnya
lebih lengkap lihat pada modul pembuatan google +
Tentu saja ini akan menjadi
tantangan tersendiri bagi google+. (atau bisa browsing di internet)
KD.3
KEWARGANEGARAAN DIGITAL
Berkomunikasi, di
dunia maya tidak jauh berbeda dengan berkomunikasi di dunia nyata. Komunikasi
antarindividu, maupun beberapa individu sekaligus dapat terjadi baik di dunia
maya maupun di dunia nyata. Tidak mengherankan, berbagai karakteristik,
pribadi, ide, maupun tujuan yang berbeda dapat tertuang di dunia maya. Namun,
sifat dunia maya yang tidak mempertemukan individu-individu tersebut secara
langsung dapat mendorong menipisnya, bahkan hilangnya norma-norma sopan santun,
tanggung jawab, dan etiket dalam berkomunikasi.
Apakah Anda
menggunakan Internet untuk berbagi pakai (share)
informasi tentang diri Anda dan rekan lain, berkomunikasi dengan kawan-kawan,
mengomentari hal-hal yang Anda lihat secara daring, bermain games, mengunduh bahan untuk mengerjakan
tugas, atau membeli barang secara daring? Jika Anda menjawab “ya” pada salah
satu saja, dapat dikatakan bahwa Anda adalah seorang “Warga Digital”.
Warga digital adalah
orang yang sadar tentang hal yang baik dan hal yang kurang / tidak baik,
menunjukkan kecerdasan perilaku teknologi, dan membuat pilihan yang tepat
ketika menggunakan teknologi.
Warga digital
merupakan individu yang memanfaatkan TI untuk membangun komunitas, bekerja, dan
berekreasi. Warga digital secara umum telah memiliki pengetahuan dan kemampuan
mengoperasikan TI untuk berkomunikasi maupun mengekspresikan sebuah idé atau gagasan. Contohnya bermain facebook, menulis blog, mencari informasi di forum, dan lain-lain. Sama halnya dengan
warga dunia nyata, semua warga digital memiliki kewajiban untuk menjaga etiket
dan norma, serta memiliki rasa tanggung jawab dalam berperilaku di dunia maya.
Mengapa kewargaan
digital itu penting? Jika Anda ingin memperoleh yang terbaik dalam menggunakan
Internet dan menjaga keamanan serta kesehatan Anda dan rekan, gunakan
bahan-bahan berikut ini untuk mempelajari bagaimana menjadi warga digital yang
positif.
Kewargaan digital
dapat didefinisikan sebagai norma perilaku yang tepat dan bertanggung jawab
terkait dengan penggunaan teknologi.
Rentang usia warga digital mulai bergeser, seiring
dengan semakin mudahnya akses teknologi, tampilan, dan fitur yang semakin
memanjakan pengguna, membuat anak-anak di usia belia telah dapat memanfaatkan
teknologi tersebut untuk berkomunikasi, mencari, dan bertukar informasi di
dunia maya. Usia yang masih belia semakin membuka kemungkinan adanya
pelanggaran norma-norma maupun penyebaran informasi penting yang dapat
disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab
Kewargaan digitaladalah konsep yang dapat digunakan
untuk memberikan pengetahuan mengenai penggunaan teknologi dunia maya dengan
baik dan benar. Penggunaan teknologi dunia maya dengan baik dan benar memiliki
banyak implikasi, pemilihan kata yang tepat dalam berkomunikasi, tidak
menyinggung pihak lain dalam memutakhirkan (update)
status, tidak memberikan informasi rahasia kepada publik, tidak membuka tautan
yang mencurigakan, dan lainnya.
1. Komponen Kewargaan Digital
Kewargaan digital dapat dibagi menjadi 9 komponen, yang
dikategorikan menjadi 3 berdasarkan pemanfaatannya.
Gambar II.147 menunjukkan 3 (tiga) lingkungan dan 9 (sembilan) komponen
penerapan Kewargaan Digital.
a. Lingkungan belajar dan akademis
IT telah menjadi bagian dari lingkungan
belajar dan akademis. Baik pengajar dan Anda secara aktif memanfaatkan TIK dalam mencari informasi, data, maupun
literatur yang digunakan untuk keperluan akademis. Beberapa komponen Kewargaan
digital yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan ICT untuk lingkungan belajar
dan akademis adalah:
Komponen 1. Akses
Digital
Setiap orang
seharusnya memiliki hak yang sama dalam mengakses fasilitas TIK. Namun
kemudian, setiap pengguna TIK harus menyadari bahwa tidak setiap orang memiliki
kesempatan yang sama dalam mengakses teknologi, baik itu dibatasi oleh
infrastruktur maupun oleh lingkungan komunitas pengguna itu sendiri. Belajar
menghargai hak setiap orang untuk memiliki akses ke teknologi informaasi, serta
berjuang untuk mencapai kesetaraan hak dan ketersediaan fasilitas untuk
mengakses teknologi informasi merupakan dasar dari kewargaan digital.
Keterasingan komunitas
secara digital mengakibatkan sulitnya perkembangan suatu lingkungan dikarenakan
terbatasnya informasi dari masyarakat dan komunitas dari daerah lain yang telah
memanfaatkan teknologi informasi. Setiap warga digital juga harus menyadari
faktor-faktor penghambat akses ke teknologi informasi, mulai dari faktor
infrastruktur hingga faktor adat dan budaya.
Seiring
berkembangnya teknologi, akses digital juga semakin mudah diperoleh, sehingga
tantangan terbesar selanjutnya adalah pembiasaan terhadap pemanfaatan teknologi
itu sendiri.
Komponen
2. Komunikasi Digital
Dalam lingkungan
belajar, akademis, maupun lingkungan kerja dan masyarakat umum nantinya,
komunikasi merupakan kewajiban yang harus dilakukan setiap orang untuk dapat
bertukar informasi dan ide. Komunikasi dapat dilakukan secara satu arah, dua
arah, antarpribadi maupun komunikasi dalam forum.
Perkembangan teknologi
digital telah mengubah sikap seseorang dalam berkomunikasi. Berbagai bentuk
komunikasi digital telah tersedia, seperti e-mail,
sms, chatting, forum, dan berbagai
bentuk lainnya, memungkinkan setiap individu untuk terus dapat terhubung dengan
individu lainnya.
Setiap warga digital
diharapkan dapat mengetahui berbagai jenis komunikasi menggunakan media
digital. Warga digital juga diharapkan dapat mengetahui kelebihan dan
kekurangan dari setiap jenis komunikasi tersebut, sehingga dapat memilih
penggunaan komunikasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan.
Komponen 3. Literasi
Digital
Dunia pendidikan telah
mencoba untuk mengintegrasikan teknologi digital ke dalam proses belajar
mengajar, sehingga Anda mampu menggunakan teknologi digital untuk mencari dan
bertukar informasi. Namun pada kenyataannya, teknologi yang digunakan dalam
dunia kerja sedikit berbeda dengan yang digunakan di sekolah. Berbagai bidang
pekerjaan seringkali memerlukan informasi yang aktual dan bermanfaat, pekerja
dituntut memiliki kemampuan untuk mencari dan memproses data secara kompleks
dalam waktu yang singkat. Sementara itu, ketergantungan Anda pada pengajar
belum seirama dengan tuntutan dunia kerja.
Literasi digital
merupakan proses belajar mengajar mengenai teknologi dan pemanfaatan teknologi.
Pelajar dan pengajar diharapkan dapat belajar apa saja, kapan saja, dan dari
mana saja. Saat teknologi baru muncul, para pelajar dan pengajar diharapkan
dapat beradaptasi secara cepat dan tidak terpaku pada satu jenis teknologi.
b. Lingkungan sekolah dan tingkah laku
Komponen 4. Hak digital
Sama halnya dengan
perlindungan hak asasi di dunia nyata, para warga digital juga memiliki
perlindungan hak di dunia digital. Setiap warga digital memiliki hak atas
privasi, kebebasan berbicara, dll. Hak tersebut haruslah dipahami oleh setiap warga
digital.
Dengan
adanya hak tersebut, setiap warga digital juga memiliki beberapa kewajiban yang
harus dipenuhi. Setiap warga digital harus ikut membantu pemanfaatan teknologi
secara benar, mengikuti tata krama yang berlaku, baik yang tersirat maupun tersurat.
Contoh nyatanya adalah: tidak melakukan pembajakan konten, tidak menyebarkan
informasi palsu, tidak memancing emosi pengguna teknologi informasi lainnya.
Komponen 5. Etiket
digital
Seringkali pengguna
teknologi digital tidak peduli dengan etiket penggunaan teknologi, tetapi
langsung menggunakan produk tanpa mengetahui aturan serta tata krama
penggunaannya. Atau sudah mengetahui tetapi menganggap etiket digital tidak
terlalu penting untuk diperhatikan. Seringkali para pengguna digital melupakan bahwa
walaupun dalam dunia digital para pengguna tidak saling bertatap muka, tetapi
perlu diperhatikan bahwa di balik setiap akun, di balik setiap posting forum,
terdapat individu lainnya yang dapat tersinggung jika Anda melanggar tata
krama.
Etiket digital dibuat
dengan tujuan untuk menjaga perasaan dan kenyamanan pengguna lainnya. Namun
peraturan saja tidak cukup. Seringkali para pengguna tidak mengetahui aturan
tersebut, ataupun malas membaca peraturan. Kita juga harus mengajarkan setiap
pengguna teknologi digital untuk bertanggungjawab dalam pemanfaatan teknologi.
Komponen 6. Keamanan
digital
Dalam setiap komunitas
terdapat individu yang mencuri karya, merusak, ataupun mengganggu individu
lainnya. Meskipun tidak boleh berburuk sangka, kita tidak dapat mempercayai
seseorang begitu saja, karena hal tersebut akan beresiko terhadap keamanan
kita. Hal ini berlaku juga dalam dunia digital.
Dalam dunia nyata kita
membangun pagar, mengunci pintu, menambahkan alarm dalam rumah kita dengan alasan keamanan. Hal yang sama juga
perlu diterapkan dalam dunia digital, seperti meng-install antivirus, firewall, mem-backup data, dan menjaga data sensitif
seperti username dan password, nomor kartu kredit, dll.
Sebagai warga digital, kita harus berhati-hati dan menjaga informasi dari pihak
yang tidak bertanggungjawab.
c. Kehidupan Anda di luar lingkungan sekolah
Komponen 7. Hukum
digital
Hukum digital mengatur
etiket penggunaan teknologi dalam masyarakat. Warga digital perlu menyadari
bahwa mencuri ataupun merusak pekerjaan, data diri, maupun properti daring
orang lain merupakan perbuatan yang melanggar hukum. Contoh perbuatan yang
melanggar hukum antara lain: meretas informasi atau website, mengunduh musik ilegal, plagiarisme, membuat virus,
mengirim-kan spam, ataupun mencuri identitas orang lain.
Hukum siber (cyber law) di Indonesia sendiri dapat
dikategorikan menjadi 5 aspek besar.
-
Aspek hak
cipta
-
Aspek merek
dagang
-
Aspek fitnah
dan pencemaran nama baik
-
Aspek privasi
-
Aspek
yurisdiksi dalam ruang siber
Komponen
8. Transaksi digital
Warga digital perlu
menyadari bahwa sebagian besar dari proses jual beli telah dilaksanakan secara
daring. Berbagai situs jual-beli lokal dapat dengan mudah diakses oleh penjual
dan pembeli, seperti tokobagus.com, kaskus.co.id, berniaga.com, dan berbagai
toko daring lainnya. Mudahnya akses dan semakin tingginya tingkat kesadaran
masyarakat akan teknologi informasi ikut mendorong tumbuhnya pasar jual beli
daring di Indonesia.
Dalam jual beli
daring, penjual dan pembeli perlu menyadari resiko dan keuntungan yang didapat
dari jual beli daring, mulai dari resiko penipuan, perbedaan barang yang
dikirim, lama pengiriman, hingga legalitas barang yang diperjualbelikan. Warga
digital perlu mengetahui bagaimana menjadi pembeli maupun penjual daring yang
baik.
Komponen 9. Kesehatan
digital
Di balik manfaat
teknologi digital, terdapat beberapa ancaman kesehatan yang perlu diperhatikan,
seperti kesehatan mata, telinga, tangan, bahkan keseluruhan badan. Tidak hanya
kesehatan fisik, kesehatan mental dapat juga terancam jika pengguna tidak
mengatur penggunaan teknologi digital. Untuk mencegahnya, pengguna perlu
menyadari bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan oleh teknologi digital.
2. Akronim Pengingat:”T.H.I.N.K”
Setelah memahami 9 komponen di atas, Anda telah menyadari pentingnya
kewargaan digital. Untuk menyederhanakan dan agar mudah mengingat ke-9 komponen
di atas, sebagai jembatan keledaiAnda
dapat menggunakan akronim pengingat “T.H.I.N.K.” sebelum Anda berkomunikasi
di dunia digital, baik itu e-mail, post facebook, twitter, blog, forum,
dll. T.H.I.N.K.merupakan
akronim dari:
-
Is it True (Benarkah)?
Benarkah
posting Anda? Atau hanya isu yang
tidak jelas sumbernya?
-
Is it Hurtful (Menyakitkankah)?
Apakah
post Anda akan menyakiti perasaan orang lain?
-
Is it illegal
(Ilegalkah)?
Ilegalkah
post Anda?
-
Is it Necessary (Pentingkah)?
Pentingkah
post Anda? Post yang tidak penting
akan mengganggu orang lain
-
Is it Kind (Santunkah)?
Santunkah
post Anda? Tidakmenggunakan kata-kata
yang dapat menyinggung orang lain?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar