Kamis, 26 Januari 2017

VIDEO PEMBELAJARAN PRAKTEK PELAYANAN PENJUALAN KELAS XIIPM2 SMKN 11 KOTA BANDUNG


VIDEO SELAMAT HARI GURU NASIONAL 2016 BERSAMA KELAS XI PM2 SMKN 11 KOTA BANDUNG.


VIDEO SELAMAT HARI GURU NASIONAL KLS XPM1 KOTA BANDUNG, 24 OKTOBER 2016


MODUL 3 SIMULASI DIGITAL VISUALISASI KONSEP KLS XPM


VISUALISASI KONSEP & E.BOOK
DISUSUN OLEH ; RODIYAH,S.Pd, M.Pd

KD. 5 VISUALISASI KONSEP

Makna Visualisasi konsep adalah  bahwa : Manusia adalah makhluk bernalar dan bermoral,  yang menyukai segala sesuai  gagasan dalam bentuk tiga dimensi
Dimana :
  1. Masalah adalah kesenjangan antara kenyataan dan harapan.
  2. Ide merupakan lintasan imaji sesaat ketika manusia berfikir keras.
  3. Gagasan merupakan hasil kerja nalar, pengembangan dari ide.
  4. Setiap pilihan solusi harus dipertimbangkan baik-buruk sebelum dilaksanakan.
Catatan : form follows function artinya bentuk mengikuti fungsi.
Bentuk gagasan manusia diaudio visualkan dalam bentuk vidio presentasi, yaitu :
1.    Video proses yang pengambilan gambarnya dilakukan dengan kamera video, baik yang terpasang pada telpon genggam dan perangkat gaget lainnya, maupun pada kamera khusus untuk perekaman video, termasuk camcorder.
2.    Screen recording adalah pengambilan gambar dari layar komputer dengan menggunakan aplikasi rekam layar dan dapat ditambahkan penggunaan lensa yang terpasang pada laptop atau webcam yang sengaja dipasang untuk perekaman gambar.

Pegertian yaitu Video untuk mengkomunikasikan ide atau gagasan.
Fungsi Presentasi Video yaitu sarana/alat komunikasi.
A.   JENIS VIDEO
Berdasarkan tujuan pembuatannya, video dapat diperuntukkan:
1.    Cerita
Video yang bertujuan untuk memaparkan cerita.
2.    Dokumenter
Video yang bertujuan merekam sebuah kejadian atau peristiwa dalam kehidupan nyata.
3.    Berita
Video yang bertujuan memaparkan sebuah berita.
4.    Pembelajaran
Video yang bertujuan untuk memberikan materi pembelajaran agar mudah diserap dan dapat dimainkan ulang.
5.    Presentasi
Video yang bertujuan untuk mengomunikasikan ide atau gagasan.

B.   CIRI-CIRI PRESENTASI VIDEO.
       Berbagi informasi kepada pihak lain merupakan kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial, terutama setelah memasuki era informasi. Salah satu bentuk berbagi informasi adalah mengomunikasikan gagasan atau konsep. Dalam perkembangannya, mengomunikasikan gagasan atau konsep memiliki tujuan          memasarkan produk. Bahkan tujuan-tujuan yang tersirat lainnya sering bersembunyi di balik tujuan tersebut.
        Di antara para penggagas dan (sedikit) penyusun konsep justru kemampuan mengomunikasikan ini menjadi salah satu kelemahan. Banyak para pembuat produk yang tidak mampu mengomunikasikan produknya dengan baik atau tidak memiliki waktu banyak mengomunikasikan produknya dengan cara yang ‘menjual’. Bahkan banyak para penggagas yang tidak mengacuhkan kemampuan berkomunikasi.
Salah satu tujuan presentasi video adalah membantu mengomunikasikan gagasan atau konsep melalui video, sebagai media dengar-pandang (audio-visual). Gagasan berbentuk produk benda jadi atau konsep dalam bentuk pelayanan (services) atau cara kerja akan menjadi lebih mudah dikomunikasikan dalam bentuk presentasi video.
Dengan demikian ciri-ciri presentasi video adalah:
● mengomunikasikan ide
● menunjukkan solusi
● mengomunikasikan produk dan jasa
● menunjukkan cara kerja
Presentasi video seyogyanya mudah dibuat, bersifat spontan, dan mengakomodasi ide pembuat. Alat yang digunakan adalah alat yang tersedia dan terjangkau.
Proses pembuatan presentasi video haruslah dirancang dalam bentuk sederhana dan memperhatikan hal – hal berikut:
1.    tidak terpaku pada teknik pengambilan gambar yang rumit;
2.    teknik pengambilan gambar harus menjamin efektivitas komunikasi;
3.     pencetus ide harus terlibat dalam proses, dapat berlaku sebagai sutradara ataupun pemain bahkan sebagai editor.
Hal yang harus diperhatikan pada presentasi video produk benda jadi atau cara kerja.
1.    Alur presentasi logis, dimulai dari masalah (bila perlu didramatisasi seperlunya), ditunjukkan solusinya berupa gagasan yang akan dikemukakan.
2.    Menggunakan urutan (sequence) naratif, urutan deskriptif, dan urutan penjelasan (explanatory) dengan titik berat pada urutan deskriptif.
3.    Urutan terjaga kontinuitasnya.
4.    Narasi hanya mengantar dan menjelaskan hal-hal tertentu. Tidak mendominasi seluruh tayangan. Narasi menggunakan kata-kata lugas dan bukan mengomentari tampilan gambar. Narasi dipersiapkan melalui naskah narasi tersendiri. Penempatan kalimat kunci harus tepat, memiliki gaya bercerita yang kuat.
5.    Dapat menggunakan kesaksian orang terkenal, atau ilmuwan atau praktisi.
6.    Pada tahap simpulan, ditutup dengan narasi yang kuat, berpengaruh, menggunakan gambar yang jelas, back sound yang sesuai.

C.    PROSES PENGAMBILAN GAMBAR
Produksi dimulai dari merekam video dengan berdasarkan dan konsep yang sudah dirancang. Kemudian proses rekaman baik visual maupun audio dilakukan, dan seluruh pendukung bekerjasama dalam proses produksi. Pada proses produksi Anda harus menyiapkan:
1. Alat Perekam Gambar (Camcorder)
Kamerawan memerlukan sejumlah peralatan standar untuk dapat merekam gambar dengan baik, di antaranya.
·         Kamera (camcorder) untuk merekam gambar dan suara, contoh: kamera profesional, handycam.
·         Tripod, agar kamera tidak bergoyang.
·         Lampu kamera untuk menambah cahaya, dalam kondisi kurang cahaya.
·         Mikropon untuk merekam suara ketika melakukan pengambilan gambar.
2.    Menangkap Gambar Dengan Kamera Handycam
Kamera merupakan salah satu alat penting dalam suatu pembuatan film. Fungsi kamera yaitu mengambil atau merekam adegan-adegan (kegiatan) yang diarahkan oleh sang sutradara kemudian divisualisasikan oleh pemain-pemain yang melakukan adegan-adegan. Kamera dioperasikan oleh kru film yang biasa disebut kamerawan dan dioperasikan sesuai dengan arahan sutradara. Seorang kamerawan perlu mengetahui jenis-jenis kamera, mengenal teknik memegang kamera, teknik pengambilan gambar, dan hal – hal lain dalam pengambilan gambar.
Gambar II-1 Alat Penangkap Gambar Jenis Handycam

D.   TEKNIK MEMEGANG KAMERA VIDEO
1.    Peganglah kamera dengan mantap. Gunakan satu tangan untuk memegang kamera dan mengoperasikan kontrol zoom, dan tangan yang lain untuk menjaga agar posisi kamera tidak bergoyang. Dapat digerakkan ke berbagai posisi, tergantung dari sudut pengambilan yang diinginkan atau gunakan selalu tripod untuk menjaga gambar tetap stabil.
2.    Zoom
Hindarkan penggunaan teknik zoom untuk merekam pemandangan yang luas tanpa menggunakan tripod. Ini adalah cara dasar untuk menghindari terjadinya guncangan pada gambar. Dalam proses melakuan zoom in dan zoom out kamerawan terlebih dahulu harus memastikan angel terakhir dari angel zoom tersebut.
3.    Peraturan 5 detik
Peraturan penting dalam merekam adalah, rekamlah dalam waktu yang lebih lama dan hindarkan gerakan kemera yang tidak perlu. Selalu rekam satu adegan sekurang – kurangnya dalam 5 detik. Ini akan memudahkan editor untuk mengambil potongan-potongan gambar yang diperlukan. Ingat untuk tetap menghitung dalam hati sampai 5 detik, meskipun pada kondisi yang sulit. Rekam subyek Anda selama 5 detik, stop dan ambil gambar yang lain.
4.    Fokus, Exposure dan keseimbangan cerah putih (White Balance)
Hal pertama yang harus dilakukan kamerawan sebelum mengambil gambar adalah menyesuaikan “mata” kamera pada setiap kali pindah lokasi untuk pengambilan gambar. Periksa selalu fokus dan exposure. Bila menggunakan zoom jauh dan dekat, fokuskan selalu pada jarak ideal ke objek yang Anda inginkan untuk direkam. Setiap kali kamerawan mengubah lokasi pengambilan gambar maka kondisi cahaya pasti juga akan berubah, maka kamerawan perlu menyesuaikan keseimbangan warna putih pada kamera. Proses ini disebut dengan mengatur keseimbangan cerah putih (white balance) kamera.
5.    Tanggal dan Waktu
Jangan pernah memasang tanda tanggal dan waktu pada layar yang terekam, ini akan membuat video sama sekali tidak dapat digunakan. Penulisan tanggal dan waktu pada layar tidak membuktikan bahwa video ini diambil pada saat yang tertulis di layar, karena bisa saja yang tertulis tanggal 5 November 1950 tidak menjamin pengambilan video tersebut pada tahun 1950, bisa saja setiap orang mengubah tanggal dan waktu tersebut. Namun, sebaiknya Anda selalu merekam suara Anda pada awal pengambilan gambar yang menjelaskan kapan gambar tersebut direkam, lokasi Anda merekam gambar. Cara inilah yang dapat merekam secara permanen informasi waktu dan tempat pengambilan gambar.
6.     Gambar Pengisi (Cutaways)
Bila Anda merekam sebuah objek, kegiatan ataupun wawancara Anda perlu mengambil gambar yang lain. Sebagai contoh, bila Anda merekam sebuah wawancara Anda perlu untuk merekam juga kantor orang yang Anda wawancarai atau sesuatu yang lain untuk memberikan penjelasan tambahan bagi video wawancara Anda. Contoh lain, bila Anda membuat video tentang orang utan, jangan lupa untuk merekam hutan tempat mereka tinggal dan kebakaran hutan yang merusakkan habitatnya, bila ada ini akan membuat sebuah video lebih informatif.

E.   PROSEDUR DASAR PENGGUNAAN CAMERA
1.    Cara merekam gambar  :
·         Hidupkan kamera
·          Atur viewfinder
·          Masukkan media simpan (kaset pita, kartu memori, cd, dvd, hardisk, dll)
·          Atur ulang kode waktu/time code
·         Setiap mengambil gambar baru, rekam color bars selama 10 detik, bila ada.
·         Atur white balance
·         Atur suara, pastikan level audio bergerak.
·         Pilih objek yang akan direkam
·         Atur fokus
·         Perhatikan “bingkai” dan komposisi
·         Tekan tombol record
·         Rekam gambar yang diinginkan
·         Tekan kembali tombol record atau stop untuk berhenti
2.    Cara mengatur fokus
·         Zoom in ke arah objek/subjek yang akan direkam
·         Bila menggunakan manual fokus, atur fokus hingga gambarnya terlihat jelas
·         Ukur gambar yang diinginkan
·         Pengoperasian harus diulang untuk setiap gambar yang akan direkam




F.    MENANGKAP GAMBAR DENGAN TELEPON GENGGAM (Handphone).
Mengabadikan gambar saat ini semakin mudah, apalagi dengan banyaknya telepon genggam (Handphone) yang dilengkapi fasilitas untuk merekam video. Berikut adalah tips menangkap gambar dengan menggunakan Handphone:
1) Lebih dekat ke obyek
Ponsel kamera yang beredar kebanyakan tidak dibekali dengan lensa zoom yang maksimal, jadi pastikan Anda mendekati objek yang akan direkam.
2) Hati-hati dengan cahaya
Cobalah untuk mengambil gambar dalam kondisi penerangan yang cukup. Saat merekam di bawah terpaan sinar matahari, obyek jangan membelakangi datangnya cahaya, karena obyek akan menjadi gelap. Sebaiknya obyek menghadap sumber cahaya.
3) Keseimbangan
Jaga keseimbangan, usahakan tangan Anda jangan sampai bergoyang saat merekam. Ini untuk menjaga agar gambar yang dihasilkan stabil, tidak goyang.
4) Hindari penggunaan digital zoom
Dekatkan diri ke objek dengan cara menggeser posisi Anda, bukan dengan digital zoom. Penggunaan digital zoom bisa membuat kualitas gambar berkurang.


G.   UKURAN GAMBAR
Ukuran gambar biasanya dikaitkan dengan tujuan pengambilan gambar, tingkat emosi, situasi dan kodisi objek. Ukuran pengambilan gambar selalu berkaitan dengan ukuran tubuh manusia. Terdapat bermacam-macam istilah antara lain pada tabel berikut.

TABEL ISTILAH UKURAN GAMBAR
No.
Istilah Ukuran Gambar
Contoh Gambar
1

Establishing Shot: shot pembuka dari suatu adegan yang memperlihatkan tempat dan waktu adegan itu berlangsung.
2

Extreme Long Shot (ELS): gambar diambil dari jarak sangat jauh, yang ditonjolkan bukan objek lagi tetapi latar belakangnya. Dengan demikian dapat diketahui posisi objek tersebut terhadap lingkungannya.

3

Very Long Shot (VLS): menunjukkan subjek yang berada di tengah lingkungan sekitarnya. Dalam ukuran VLS ini, lingkungan di sekitar objek lebih dominan. VLS akan menampilkan panorama yang akan memenuhi layar.

4

Long Shoot (LS): pengambilan secara keseluruhan tubuh dari kepala sampai kaki. Gambar diambil dari jarak jauh, seluruh objek terkena hingga latar belakang objek.
5

Full Shot (FS): pengambilan gambar objek secara penuh dari kepala sampai kaki.
6

Medium Long Shot (MLS): gambar diambil dari jarak yang wajar, sehingga jika misalnya terdapat 3 objek maka seluruhnya akan terlihat. Bila objeknya satu orang maka tampak dari kepala sampai lutut.
7

Knee Shot (KS): pengambilan gambar objek dari kepala hingga lutut
8

Wide Angle (sudut lebar): ukuran pengambilan gambar yang memasukkan keadaan sekeliling, jadi sudut lebar akan memberikan pandangan atas keseluruhan keadaan.
9

Mid Shot (MS): menunjukkan mulai bagian kepala sampai pinggul. Ukuran MS berfungsi untuk menunjukkan siapa yang sedang melakukan aksi.

10

Medium Close Up (MCU): menunjukkan mulai bagian kepala sampai bahu. Ini merupakan standar pengambilan gambar dalam wawancara.

11

Close Up (CU): gambar diambil dari jarak dekat. Dalam merekam suatu gambar subjek yang tengah melakukan aksi, maka CU berfungsi untuk memfokuskan sebuah aksi yang tengah dilakukan. Hanya sebagian dari objek yang terlihat seperti hanya mukanya saja atau sepasang kaki yang bersepatu baru



12

Big Close Up (BCU): pengambilan gambar wajah yang memenuhi layar penampilan gambar

13

Extreme Close Up (ECU): pengambilan gambar yang terlihat sangat detail seperti hidung pemain atau bibir atau ujung tumit dari sepatu.

14

One Shot (1S): Pengambilan gambar satu objek

15

Two Shot (2S): pengambilan gambar dua orang.

16

Three Shot (3S): pengambilan gambar tiga orang.

17

Group Shot (GS): pengambilan gambar sekelompok orang.





KD.6 PEMAKAIAN E-BOOK

1.      Pengertian Buku Digital
Buku digital atau buku elektronik, disingkat e-book, atau ebook, adalah bentuk digital dari buku cetak. Buku cetak pada umumnya terdiri atas setumpuk kertas dijilid yang berisi teks atau teks dan atau gambar, maka buku elektronik berisikan informasi digital yang dapat berisi teks, gambar, audio, video, yang dapat dibaca di komputer, laptop, tablet, atau smartphone.

2.  Fungsi dan Tujuan Buku Digital
a. Fungsi
    1) Sebagai salah satu alternatif media belajar.
Berbeda dengan buku cetak, buku digital dapat memuat konten multimedia di dalamnya sehingga dapat menyajikan bahan ajar yang lebih menarik
2)    Sebagai media berbagi informasi.
Dibandingkan dengan buku cetak, buku digital dapat disebarluaskan secara lebih mudah, baik melalui media seperti website, kelas maya, email dan media digital yang lain. Seseorang dengan mudah dapat menjadi pengarang serta penerbit dari buku yang dibuatnya sendiri.
b.  Tujuan
Ada beberapa tujuan pengembangan buku digital:
1)    Memberikan kesempatan bagi pembuat konten untuk lebih mudah berbagi informasi, dengan cara yang lebih menarik dan interaktif. Dengan membuat konten dalam bentuk digital, pengarang tidak perlu mendatangi penerbit untuk menerbitkan bukunya. Ia cukup berkunjung ke salah satu laman toko buku daring dan mendistribusikan bukunya secara mandiri.
2)    Melindungi informasi yang disampaikan.

3)    Berbeda dengan buku fisik yang dapat rusak, basah, ataupun hilang, buku digital yang berupa data di komputer terlindungi dari masalah-masalah tersebut. Andaikata data tersebut hilang, pengguna dapat dengan mudah mencari penggantinya baik dari internet maupun meminta kembali pada pembuat buku.
4)    Mempermudah proses memahami materi ajar.
Dalam perangkat lunak buku digital, Guru dapat memberikan catatan tertentu pada materi, mencari kata atau kalimat tertentu dalam materi, menampilkanfile multimedia (audio dan video) yang dapat diputar untuk memperkaya konten buku. Hal tersebut sangat membantu siswa memahami materi ajar dengan lebih baik dan lebih cepat.

3.Jenis Format Buku Digital

Berikut beberapa format yang tersedia untuk buku dalam format digital
a.    AZW Amazon World. Sebuah format proprietary Amazon, yang menyerupai format MOBI kadang-kadang dengan dan kadang-kadang tanpa menyertakan Digital Rights Management (DRM). DRM pada format ini dikhususkan untuk Kindle Amazon.
b.    EPUB Electronic Publication. Format terbuka didefinisikan oleh Forum Open digital book dari International Digital Publishing Forum (idpf). EPUB mengacu kepada standar XHTML dan XML. Ini adalah standar yang sedang berkembang. Spesifikasi untuk EPUB dapat ditemukan di situs web IDPF, Adobe, Barnes & Noble, dan Apple, masing-masing memiliki DRM mereka  (untuk lebih lengkap bisa dilihat pada modul simdig seKF8 -Format Kindle Fire dari Amazon. Hal ini pada dasarnya sama dengan prinsip ePub yang disusun dalam pembungkus Palm File Database (PDB) dengan Digital Right Management (DRM) milik Amazon.
c.    MOBI – Format MobiPocket, ditampilkan menggunakan perangkat lunak membaca sendiri. MobiPocket tersedia pada hampir semua PDA dan Smartphone. Aplikasi Mobipocket pada PC Windows
dapat mengkonversi Chm, doc, Html, OCF, Pdf, Rtf, dan Txt file ke format ini. Kindle menampilkan format mobipocket juga.
d.    PDB - Palm File Database. Dapat menyertakan beberapa format buku digital yang berbeda, yang ditujukan untuk perangkat berbasiskan sistem operasi Palm. Pada umumnya digunakan untuk
buku digital berformat PalmDOC (AportisDoc) dan format eReader juga.
e.    PDF - Portable Document Format yang diciptakan oleh Adobe untuk produk Acrobat mereka. Format ini secara tidak langsung merupakan format yang digunakan untuk pertukaran dokumen. Dukungan perangkat lunak untuk format ini hampir mencakupi semua platform komputer dan perangkat genggam. Beberapa perangkat memiliki masalah dengan PDF karena kebanyakan konten yang tersedia akan ditampilkan baik untuk format A4 atau surat, yang keduanya tidak mudah dibaca ketika diperkecil sesuai layar kecil. Beberapa aplikasi pembaca buku digital dapat menyusun ulang tampilan beberapa dokumen PDF, termasuk Sony PRS505, untuk mengakomodasi layar kecil.
f.     PRC - Palm Resource File, Sering menyertakan alat baca Mobipocket tetapi kadang-kadang menyertakan eReader atau alat baca AportisDoc.
g.     HTML - Hyper Text Markup Language adalah tulang punggung dari World Wide Web. Banyak teks yang didistribusikan dalam format ini. Selain itu, beberapa pembaca e-book mendukung Cascading.Style Sheets (CSS) yang pada dasarnya gaya utama panduan untuk halaman HTML.
h.    CHM - Compressed HTML, sering digunakan untuk file bantuan Windows. Hal ini telah menjadi sangat populer untuk distribusi teks dan bahan pendukung lainnya melalui Web.
i.      XHTML - versi khusus dari HTML dirancang agar sesuai dengan aturan konstruksi XML. Ini adalah format standar untuk data epub.
j.      XML - tujuan umum markup language untuk pertukaran data. Dalam konteks digital book umumnya terbatas pada XHTML dan RSS feed meskipun beberapa format lain yang telah ditetapkan.
,4. Konversi Buku Digital
PENGEMBANGAN EPUB
Proses pengembangan epub dapat dilakukan dengan lebih mudah jika materi bahan
ajar telah dibuat dalam format word terlebih dahulu.
Terdapat 3 tahap pengembangan
epub yang akan kita bahas dalam bab ini:
-  Konversi materi menjadi epub
-  Memberi identitas buku
-  Menambahkan file multimedia

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam pengembangan buku digital adalah
perubahan materi yang dimili
ki menjadi format epub. Materi yang dapat dirubah
menjadi format epub adalah materi dalam bentuk word, atau pdf.

1.KONVERSI WORD KE HTML
Sebelum dirubah menjadi HTML, pastikan dokumen tersebut telah disiapkan sesuai
bab B.1 di atas. Pastikan gambar sudah dalam format inline with text,tabel sudah Buku Digital dirubah presentasi lebarnya, dan semua smart object dirubah menjadi bentuk  gambar.Setelah semua itu dilakukan, simpan dokumen menjadi html dengan cara

2.  KONVERSI PDF KE EPUB
Untuk mengkonversi PDF ke Epub Anda dapat membuat dalam
aplikasi Calibre Caranya yaitu Buka aplikasi Calibre kemudian klik  Add books Maka, sebuah jendela popup akan tampil untuk mengarahkan anda  untuk memilih file PDF yang Anda buat. Pilih file tersebut lalu klik Open file tersebut akan ditambahkan ke dalam Calibre.Buku DigitalJendela Po- Up untuk memilih file HTML pada Calibre
Pilih file Anda dan klik Convert Ebooks Pada jendela pop-up yang muncul di drop down box di sisi kanan pastikan bahwa  Output format yang dipilih adalah sebagai EPUB.Jendela Pop-Up untuk menkonversi file PDF ke ePub
(Lebih jelas kelanjutannya lihat di modul E-book Seamolec semester 2)