Jumat, 27 Januari 2017
Kamis, 26 Januari 2017
MODUL 3 SIMULASI DIGITAL VISUALISASI KONSEP KLS XPM
VISUALISASI KONSEP & E.BOOK
DISUSUN OLEH ; RODIYAH,S.Pd, M.Pd
KD. 5 VISUALISASI KONSEP
Makna Visualisasi konsep adalah bahwa : Manusia adalah makhluk bernalar dan bermoral, yang menyukai segala sesuai gagasan dalam bentuk tiga dimensi
Dimana :
- Masalah adalah kesenjangan antara kenyataan dan harapan.
- Ide merupakan lintasan imaji sesaat ketika manusia berfikir keras.
- Gagasan merupakan hasil kerja nalar, pengembangan dari ide.
- Setiap pilihan solusi harus dipertimbangkan baik-buruk sebelum dilaksanakan.
Catatan : form follows function artinya bentuk
mengikuti fungsi.
Bentuk
gagasan manusia diaudio visualkan dalam bentuk vidio presentasi, yaitu :
1. Video proses yang pengambilan gambarnya dilakukan
dengan kamera video, baik yang terpasang pada telpon genggam dan perangkat gaget
lainnya, maupun pada kamera khusus untuk perekaman video, termasuk camcorder.
2.
Screen recording
adalah pengambilan gambar dari layar
komputer dengan menggunakan aplikasi rekam layar dan dapat ditambahkan
penggunaan lensa yang terpasang pada laptop atau webcam yang sengaja
dipasang untuk perekaman gambar.
Pegertian yaitu Video untuk mengkomunikasikan ide atau gagasan.
Fungsi Presentasi Video yaitu sarana/alat komunikasi.
A.
JENIS VIDEO
Berdasarkan tujuan pembuatannya, video dapat
diperuntukkan:
1.
Cerita
Video yang bertujuan untuk memaparkan cerita.
2.
Dokumenter
Video yang bertujuan merekam sebuah kejadian atau
peristiwa dalam kehidupan nyata.
3.
Berita
Video yang bertujuan memaparkan sebuah berita.
4.
Pembelajaran
Video yang bertujuan untuk memberikan materi
pembelajaran agar mudah diserap dan dapat dimainkan ulang.
5.
Presentasi
Video yang bertujuan untuk mengomunikasikan ide atau
gagasan.
B. CIRI-CIRI PRESENTASI VIDEO.
Berbagi
informasi kepada pihak lain merupakan kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial,
terutama setelah memasuki era informasi. Salah satu bentuk berbagi informasi
adalah mengomunikasikan gagasan atau konsep. Dalam perkembangannya,
mengomunikasikan gagasan atau konsep memiliki tujuan memasarkan produk. Bahkan
tujuan-tujuan yang tersirat lainnya sering bersembunyi di balik tujuan
tersebut.
Di
antara para penggagas dan (sedikit) penyusun konsep justru kemampuan
mengomunikasikan ini menjadi salah satu kelemahan. Banyak para pembuat produk
yang tidak mampu mengomunikasikan produknya dengan baik atau tidak memiliki
waktu banyak mengomunikasikan produknya dengan cara yang ‘menjual’. Bahkan
banyak para penggagas yang tidak mengacuhkan kemampuan berkomunikasi.
Salah satu tujuan presentasi video adalah membantu
mengomunikasikan gagasan atau konsep melalui video, sebagai media
dengar-pandang (audio-visual). Gagasan berbentuk produk benda jadi atau
konsep dalam bentuk pelayanan (services) atau cara kerja akan menjadi
lebih mudah dikomunikasikan dalam bentuk presentasi video.
Dengan demikian ciri-ciri presentasi video adalah:
●
mengomunikasikan ide
●
menunjukkan solusi
●
mengomunikasikan produk dan jasa
● menunjukkan cara kerja
Presentasi
video seyogyanya mudah dibuat, bersifat spontan, dan mengakomodasi ide pembuat.
Alat yang digunakan adalah alat yang tersedia dan terjangkau.
Proses pembuatan presentasi video haruslah dirancang
dalam bentuk sederhana dan memperhatikan hal – hal berikut:
1.
tidak terpaku
pada teknik pengambilan gambar yang rumit;
2.
teknik
pengambilan gambar harus menjamin efektivitas komunikasi;
3.
pencetus
ide harus terlibat dalam proses, dapat berlaku sebagai sutradara ataupun pemain
bahkan sebagai editor.
Hal yang harus diperhatikan pada presentasi video
produk benda jadi atau cara kerja.
1.
Alur presentasi
logis, dimulai dari masalah (bila perlu didramatisasi seperlunya), ditunjukkan
solusinya berupa gagasan yang akan dikemukakan.
2.
Menggunakan
urutan (sequence) naratif, urutan deskriptif, dan urutan penjelasan (explanatory)
dengan titik berat pada urutan deskriptif.
3.
Urutan terjaga
kontinuitasnya.
4.
Narasi hanya mengantar
dan menjelaskan hal-hal tertentu. Tidak mendominasi seluruh tayangan. Narasi
menggunakan kata-kata lugas dan bukan mengomentari tampilan gambar. Narasi
dipersiapkan melalui naskah narasi tersendiri. Penempatan kalimat kunci harus
tepat, memiliki gaya bercerita yang kuat.
5.
Dapat menggunakan
kesaksian orang terkenal, atau ilmuwan atau praktisi.
6.
Pada tahap
simpulan, ditutup dengan narasi yang kuat, berpengaruh, menggunakan gambar yang
jelas, back sound yang sesuai.
C.
PROSES
PENGAMBILAN GAMBAR
Produksi dimulai dari merekam video dengan berdasarkan
dan konsep yang sudah dirancang. Kemudian proses rekaman baik visual maupun
audio dilakukan, dan seluruh pendukung bekerjasama dalam proses produksi. Pada
proses produksi Anda harus menyiapkan:
1. Alat Perekam Gambar (Camcorder)
Kamerawan memerlukan sejumlah peralatan standar untuk
dapat merekam gambar dengan baik, di antaranya.
·
Kamera (camcorder)
untuk merekam gambar dan suara, contoh: kamera profesional, handycam.
·
Tripod, agar
kamera tidak bergoyang.
·
Lampu kamera
untuk menambah cahaya, dalam kondisi kurang cahaya.
·
Mikropon untuk
merekam suara ketika melakukan pengambilan gambar.
2.
Menangkap
Gambar Dengan Kamera Handycam
Kamera merupakan salah satu alat penting dalam suatu
pembuatan film. Fungsi kamera yaitu mengambil atau merekam adegan-adegan
(kegiatan) yang diarahkan oleh sang sutradara kemudian divisualisasikan oleh
pemain-pemain yang melakukan adegan-adegan. Kamera dioperasikan oleh kru film
yang biasa disebut kamerawan dan dioperasikan sesuai dengan arahan sutradara.
Seorang kamerawan perlu mengetahui jenis-jenis kamera, mengenal teknik memegang
kamera, teknik pengambilan gambar, dan hal – hal lain dalam pengambilan gambar.
Gambar II-1 Alat Penangkap Gambar Jenis Handycam
D.
TEKNIK MEMEGANG KAMERA VIDEO
1.
Peganglah kamera
dengan mantap. Gunakan satu tangan untuk memegang kamera dan mengoperasikan
kontrol zoom, dan tangan yang lain untuk menjaga agar posisi kamera
tidak bergoyang. Dapat digerakkan ke berbagai posisi, tergantung dari sudut
pengambilan yang diinginkan atau gunakan selalu tripod untuk menjaga gambar
tetap stabil.
2.
Zoom
Hindarkan penggunaan teknik zoom untuk merekam
pemandangan yang luas tanpa menggunakan tripod. Ini adalah cara dasar untuk
menghindari terjadinya guncangan pada gambar. Dalam proses melakuan zoom in dan
zoom out kamerawan terlebih dahulu harus memastikan angel terakhir dari angel
zoom tersebut.
3.
Peraturan 5 detik
Peraturan penting dalam merekam adalah, rekamlah dalam
waktu yang lebih lama dan hindarkan gerakan kemera yang tidak perlu. Selalu
rekam satu adegan sekurang – kurangnya dalam 5 detik. Ini akan memudahkan
editor untuk mengambil potongan-potongan gambar yang diperlukan. Ingat untuk
tetap menghitung dalam hati sampai 5 detik, meskipun pada kondisi yang sulit.
Rekam subyek Anda selama 5 detik, stop dan ambil gambar yang lain.
4.
Fokus, Exposure
dan keseimbangan cerah putih (White Balance)
Hal pertama yang harus dilakukan kamerawan sebelum
mengambil gambar adalah menyesuaikan “mata” kamera pada setiap kali pindah
lokasi untuk pengambilan gambar. Periksa selalu fokus dan exposure. Bila
menggunakan zoom jauh dan dekat, fokuskan selalu pada jarak ideal ke
objek yang Anda inginkan untuk direkam. Setiap kali kamerawan mengubah lokasi
pengambilan gambar maka kondisi cahaya pasti juga akan berubah, maka kamerawan
perlu menyesuaikan keseimbangan warna putih pada kamera. Proses ini disebut
dengan mengatur keseimbangan cerah putih (white balance) kamera.
5.
Tanggal dan Waktu
Jangan pernah memasang tanda tanggal dan waktu pada
layar yang terekam, ini akan membuat video sama sekali tidak dapat digunakan.
Penulisan tanggal dan waktu pada layar tidak membuktikan bahwa video ini diambil
pada saat yang tertulis di layar, karena bisa saja yang tertulis tanggal 5
November 1950 tidak menjamin pengambilan video tersebut pada tahun 1950, bisa
saja setiap orang mengubah tanggal dan waktu tersebut. Namun, sebaiknya Anda
selalu merekam suara Anda pada awal pengambilan gambar yang menjelaskan kapan
gambar tersebut direkam, lokasi Anda merekam gambar. Cara inilah yang dapat
merekam secara permanen informasi waktu dan tempat pengambilan gambar.
6.
Gambar Pengisi (Cutaways)
Bila Anda merekam sebuah objek, kegiatan ataupun
wawancara Anda perlu mengambil gambar yang lain. Sebagai contoh, bila Anda
merekam sebuah wawancara Anda perlu untuk merekam juga kantor orang yang Anda
wawancarai atau sesuatu yang lain untuk memberikan penjelasan tambahan bagi
video wawancara Anda. Contoh lain, bila Anda membuat video tentang orang utan,
jangan lupa untuk merekam hutan tempat mereka tinggal dan kebakaran hutan yang
merusakkan habitatnya, bila ada ini akan membuat sebuah video lebih informatif.
E. PROSEDUR DASAR PENGGUNAAN CAMERA
1. Cara
merekam gambar :
·
Hidupkan kamera
·
Atur viewfinder
·
Masukkan media simpan (kaset pita, kartu
memori, cd, dvd, hardisk, dll)
·
Atur ulang kode waktu/time code
·
Setiap mengambil
gambar baru, rekam color bars selama 10 detik, bila ada.
·
Atur white
balance
·
Atur suara,
pastikan level audio bergerak.
·
Pilih objek yang
akan direkam
·
Atur fokus
·
Perhatikan
“bingkai” dan komposisi
·
Tekan tombol record
·
Rekam gambar yang
diinginkan
·
Tekan kembali
tombol record atau stop untuk berhenti
2. Cara mengatur fokus
·
Zoom in ke arah objek/subjek yang akan direkam
·
Bila menggunakan
manual fokus, atur fokus hingga gambarnya terlihat jelas
·
Ukur gambar yang
diinginkan
·
Pengoperasian
harus diulang untuk setiap gambar yang akan direkam
F. MENANGKAP
GAMBAR DENGAN TELEPON GENGGAM (Handphone).
Mengabadikan
gambar saat ini semakin mudah, apalagi dengan banyaknya telepon genggam (Handphone)
yang dilengkapi fasilitas untuk merekam video. Berikut adalah tips menangkap
gambar dengan menggunakan Handphone:
1) Lebih dekat ke obyek
Ponsel kamera yang beredar kebanyakan tidak dibekali
dengan lensa zoom yang maksimal, jadi pastikan Anda mendekati objek yang akan
direkam.
2) Hati-hati dengan cahaya
Cobalah untuk mengambil gambar dalam kondisi
penerangan yang cukup. Saat merekam di bawah terpaan sinar matahari, obyek
jangan membelakangi datangnya cahaya, karena obyek akan menjadi gelap.
Sebaiknya obyek menghadap sumber cahaya.
3) Keseimbangan
Jaga keseimbangan, usahakan tangan Anda jangan sampai
bergoyang saat merekam. Ini untuk menjaga agar gambar yang dihasilkan stabil,
tidak goyang.
4) Hindari penggunaan digital zoom
Dekatkan diri ke objek dengan cara menggeser posisi
Anda, bukan dengan digital zoom. Penggunaan digital zoom bisa
membuat kualitas gambar berkurang.
G.
UKURAN GAMBAR
Ukuran gambar biasanya dikaitkan dengan tujuan
pengambilan gambar, tingkat emosi, situasi dan kodisi objek. Ukuran pengambilan
gambar selalu berkaitan dengan ukuran tubuh manusia. Terdapat bermacam-macam
istilah antara lain pada tabel berikut.
TABEL ISTILAH UKURAN GAMBAR
No.
|
Istilah Ukuran Gambar
|
Contoh Gambar
|
|||
1
|
|
||||
2
|
|
||||
3
|
|
||||
4
|
|
||||
5
|
|
||||
6
|
|
||||
7
|
|
||||
8
|
|
||||
9
|
|
||||
10
|
|
||||
11
|
|
||||
12
|
|
||||
13
|
|
||||
14
|
|
||||
15
|
|
||||
16
|
|
||||
17
|
|
KD.6 PEMAKAIAN E-BOOK
1. Pengertian Buku
Digital
Buku digital atau buku elektronik, disingkat e-book,
atau ebook, adalah bentuk digital dari buku cetak. Buku cetak pada
umumnya terdiri atas setumpuk kertas dijilid yang berisi teks atau teks dan
atau gambar, maka buku elektronik berisikan informasi digital yang dapat berisi
teks, gambar, audio, video, yang dapat dibaca di komputer, laptop, tablet, atau
smartphone.
2. Fungsi dan Tujuan Buku Digital
a.
Fungsi
1) Sebagai
salah satu alternatif media belajar.
Berbeda dengan buku cetak, buku digital dapat memuat
konten multimedia di dalamnya sehingga dapat menyajikan bahan ajar yang lebih
menarik
2) Sebagai media berbagi informasi.
Dibandingkan dengan buku cetak, buku digital dapat
disebarluaskan secara lebih mudah, baik melalui media seperti website,
kelas maya, email dan media digital yang lain. Seseorang dengan mudah
dapat menjadi pengarang serta penerbit dari buku yang dibuatnya sendiri.
b. Tujuan
Ada beberapa tujuan pengembangan buku digital:
1) Memberikan kesempatan
bagi pembuat konten untuk lebih mudah berbagi informasi, dengan cara yang lebih
menarik dan interaktif. Dengan membuat konten dalam bentuk digital, pengarang
tidak perlu mendatangi penerbit untuk menerbitkan bukunya. Ia cukup berkunjung
ke salah satu laman toko buku daring dan mendistribusikan bukunya secara
mandiri.
2) Melindungi informasi yang disampaikan.
3) Berbeda dengan buku
fisik yang dapat rusak, basah, ataupun hilang, buku digital yang berupa data di
komputer terlindungi dari masalah-masalah tersebut. Andaikata data tersebut
hilang, pengguna dapat dengan mudah mencari penggantinya baik dari internet
maupun meminta kembali pada pembuat buku.
4) Mempermudah proses
memahami materi ajar.
Dalam perangkat lunak buku digital, Guru dapat
memberikan catatan tertentu pada materi, mencari kata atau kalimat tertentu
dalam materi, menampilkanfile multimedia (audio dan video) yang dapat
diputar untuk memperkaya konten buku. Hal tersebut sangat membantu siswa
memahami materi ajar dengan lebih baik dan lebih cepat.
3.Jenis Format Buku Digital
Berikut beberapa format yang tersedia untuk buku dalam
format digital
a. AZW – Amazon World. Sebuah
format proprietary Amazon, yang menyerupai format MOBI kadang-kadang
dengan dan kadang-kadang tanpa menyertakan Digital Rights Management (DRM).
DRM pada format ini dikhususkan untuk Kindle Amazon.
b. EPUB – Electronic
Publication. Format terbuka didefinisikan oleh Forum Open digital book dari
International Digital Publishing Forum (idpf). EPUB mengacu kepada
standar XHTML dan XML. Ini adalah standar yang sedang berkembang. Spesifikasi
untuk EPUB dapat ditemukan di situs web IDPF, Adobe, Barnes & Noble, dan Apple,
masing-masing memiliki DRM mereka (untuk
lebih lengkap bisa dilihat pada modul simdig seKF8 -Format Kindle
Fire dari Amazon. Hal ini pada dasarnya sama dengan prinsip ePub yang
disusun dalam pembungkus Palm File Database (PDB) dengan Digital
Right Management (DRM) milik Amazon.
c. MOBI – Format
MobiPocket, ditampilkan menggunakan perangkat lunak membaca sendiri. MobiPocket
tersedia pada hampir semua PDA dan Smartphone. Aplikasi Mobipocket pada PC
Windows
dapat mengkonversi Chm, doc, Html, OCF, Pdf, Rtf, dan Txt file ke format ini. Kindle menampilkan format mobipocket juga.
dapat mengkonversi Chm, doc, Html, OCF, Pdf, Rtf, dan Txt file ke format ini. Kindle menampilkan format mobipocket juga.
d. PDB - Palm
File Database. Dapat menyertakan beberapa format buku digital yang berbeda,
yang ditujukan untuk perangkat berbasiskan sistem operasi Palm. Pada umumnya
digunakan untuk
buku digital berformat PalmDOC (AportisDoc) dan format eReader juga.
buku digital berformat PalmDOC (AportisDoc) dan format eReader juga.
e. PDF - Portable
Document Format yang diciptakan oleh Adobe untuk produk Acrobat mereka.
Format ini secara tidak langsung merupakan format yang digunakan untuk
pertukaran dokumen. Dukungan perangkat lunak untuk format ini hampir mencakupi
semua platform komputer dan perangkat genggam. Beberapa perangkat
memiliki masalah dengan PDF karena kebanyakan konten yang tersedia akan
ditampilkan baik untuk format A4 atau surat, yang keduanya tidak mudah dibaca
ketika diperkecil sesuai layar kecil. Beberapa aplikasi pembaca buku digital
dapat menyusun ulang tampilan beberapa dokumen PDF, termasuk Sony PRS505, untuk
mengakomodasi layar kecil.
f. PRC - Palm
Resource File, Sering menyertakan alat baca Mobipocket tetapi kadang-kadang
menyertakan eReader atau alat baca AportisDoc.
g. HTML - Hyper Text Markup
Language adalah tulang punggung dari World Wide Web. Banyak teks
yang didistribusikan dalam format ini. Selain itu, beberapa pembaca e-book
mendukung Cascading.Style Sheets (CSS) yang pada dasarnya gaya
utama panduan untuk halaman HTML.
h. CHM - Compressed
HTML, sering digunakan untuk file bantuan Windows. Hal ini telah menjadi
sangat populer untuk distribusi teks dan bahan pendukung lainnya melalui Web.
i.
XHTML - versi khusus dari HTML dirancang agar sesuai dengan
aturan konstruksi XML. Ini adalah format standar untuk data epub.
j.
XML - tujuan umum markup language untuk pertukaran
data. Dalam konteks digital book umumnya terbatas pada XHTML dan RSS
feed meskipun beberapa format lain yang telah ditetapkan.
,4. Konversi Buku Digital
PENGEMBANGAN EPUB
Proses pengembangan epub dapat
dilakukan dengan lebih mudah jika materi bahan
ajar telah dibuat dalam format word
terlebih dahulu.
Terdapat 3 tahap pengembangan
epub yang akan kita bahas dalam bab
ini:
- Konversi materi menjadi epub
-
Memberi identitas buku
-
Menambahkan file multimedia
Langkah pertama yang harus dilakukan
dalam pengembangan buku digital adalah
perubahan materi yang dimili
ki menjadi format epub. Materi yang
dapat dirubah
menjadi format epub adalah materi
dalam bentuk word, atau pdf.
1.KONVERSI WORD KE HTML
Sebelum dirubah menjadi HTML,
pastikan dokumen tersebut telah disiapkan sesuai
bab B.1 di atas. Pastikan gambar
sudah dalam format inline with text,tabel sudah Buku Digital dirubah presentasi
lebarnya, dan semua smart object dirubah menjadi bentuk gambar.Setelah semua itu dilakukan, simpan
dokumen menjadi html dengan cara
2. KONVERSI PDF KE EPUB
Untuk mengkonversi PDF ke Epub Anda
dapat membuat dalam
aplikasi Calibre Caranya yaitu Buka aplikasi
Calibre kemudian klik Add books Maka,
sebuah jendela popup akan tampil untuk mengarahkan anda untuk memilih file PDF yang Anda buat. Pilih
file tersebut lalu klik Open file tersebut akan ditambahkan ke dalam
Calibre.Buku DigitalJendela Po- Up untuk memilih file HTML pada Calibre
Pilih file Anda dan klik Convert
Ebooks Pada jendela pop-up yang muncul di drop down box di sisi kanan pastikan bahwa
Output format yang dipilih adalah
sebagai EPUB.Jendela Pop-Up untuk menkonversi file PDF ke ePub
(Lebih jelas kelanjutannya lihat di
modul E-book Seamolec semester 2)
Langganan:
Postingan (Atom)