Selasa, 01 Oktober 2024

MODUL AJAR BISNIS RITEL _KURIKULUM MERDEKA_2024

 



MODUL AJAR

 

Satuan Pendidikan                : SMKN 11 BANDUNG

Program   Keahlian               : Pemasaran

Mata Pelajaran                       : Bisnis ritel-Pengemasan dan Pendistribusian Produk

Kelas                                      : XII Pemasaran

Tahun Pelajaran                    : 2024/2025

Alokasi Waktu                       : 90 JP (@ 45 menit)

 

Fase

:

F

Elemen

:

Pengemasan dan pendistribusian produk

Capaian Pembelajaran

:

Pada akhir Fase F, peserta didik mampu memahami teknik pengemasan produk, memahami saluran distribusi, melakukan penghitungan nilai persediaan barang dengan metode FIFO/LIFO dan/atau Average, membuat dokumen penyerahan barang, membuat dokumen pengantar pengiriman barang, menerapkan sistem administrasi ordering dan receiving (PO, faktur, delivery notes, dan receiving notes).

Deskripsi

:

Meliputi tehnik pengemasan produk,saluran distribusi,penghitungan nilai persediaan dengan metode FIFO,LIFO,AVERAGE,dokumen penyerahan dan pengantar barang,sistim administrasi ordering dan receiving

Kompetensi Awal

:

Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini yaitu peserta didik sudah memiliki kemampuan dasar tentang pengemasan dan pendistribusian produk

Softskills

:

1.     Kemandirian

2.     Kritis

3.     Jujur

4.     Santun

5.     Disiplin

6.     Kerja Keras

7.     Berfikir Logis

8.     Kreatif

9.     Inovatif

10.  Bertanggung Jawab

Sarana Prasarana

:

Alat dan Bahan

1.     Perangkat keras (PC/Laptop, Smartphone, Tablet)

2.     Perangkat lunak (Pemutar Video, YouTube)

3.     Koneksi Internet

4.     LKPD

Sumber Belajar

Digital dan Non digital berupa Buku paket, e-book, portal pembelajaran, tautan edukasi di internet dan video pembelajaran di internet

Target Peserta Didik

:

Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar di Kelas XI (Sebelas) Konsentrasi Keahlian Bisnis Ritel SMK Bisnis dan Manajemen Siswa reguler/tipikal.

Model Pembelajaran

:

1.     Pendekatan pembelajaran ilmiah/scientific

2.     Model pembelajaran project-based learning, discovery learning

Metode Pembelajaran

:

Metode Diskusi, Tanya Jawab, Presentasi, studi kasus

 

A.  Tujuan Pembelajaran

Setelah menggali dari diri sendiri, mencari referensi, berdiskusi, refleksi terbimbing, studi kasus, elaborasi pemahaman, koneksi antar materi dan aksi nyata, peserta didik mampu:

Kode TP

Tujuan Pembelajaran

7.1

Memahami teknik pengemasan produk

7.2

Memahami saluran distribusi

7.3

Melakukan penghitungan nilai persediaan dengan metode FIFO, LIFO, AVERAGE

7.4

Membuat dokumen penyerahan barang dan pengantar pengiriman barang

7.5

Menerapkan sistem administrasi ordering dan receiving

 

B.  Pemahaman Bermakna

1)        Tehnik pengemasan produk

2)        Saluran distribusi

3)        Metode FIFO,LIFO,Average

4)        Dokumen penyerahan dan pengantar pengiriman barang

5)        Sistim administrasi ordering dan receiving

C.  Kegiatan Pembelajaran

PERTEMUAN KE-1

Teknik pengemasan produk

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Awal :

       Guru mengkondisikan peserta didik sebelum memulai pembelajaran dengan salam, cek kehadiran, kesiapan fisik/psikis peserta didik, dan lingkungan kelas.

       Guru menghimbau kepada siswa untuk memenuhi protokol kesehatan, seperti mencuci tangan atau memakai handsanitizer selebum masuk kelas dan selalu menggunakan masker selama proses pembelajaran berlangsung.

       Guru menyampaikan memberikan pertanyaan pemantik seputar materi pembelajaran hari ini yaitu tentang kemasan produk serta memotivasi peserta didik untuk tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran.

       Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan asesmen pembelajaran yang akan dilaksanakan.

 

Kegiatan Inti :

Stimulasi:

·       Peserta didik Peserta didik melihat slide yang berisi gambar tentang kemasan produk yang ada disekitar kita. Contoh macam-macam kemasan produk yang dibuat perusahan , guru mengajar dikelas, kegiatan seseorang yang sedang melakukan pengemasan hasil produksi dan lain sebagainya.

Identifikasi Masalah

·       Peserta didik diminta memberikan tanggapan dan pertanyaan terkait video dan contoh kontekstual terkait materi.

·       Peserta didik diberikan penugasan untuk dikerjakan selama proses pembelajaran.

·       Peserta didik diminta untuk mencari pengertian,fungsi,manfaat dan jenis-jenis kemasan produk

·       Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya, dan guru memberikan kesempatan kepada peserta didik jika masih ada yang kurang dipahami dari instruksi tugas.

Pengumpulan data

·       Peserta didik melakukan eksplorasi terhadap muatan materi yang terkandung dalam penugasan praktik secara mandiri dari bahan ajar yang telah diberikan dan melalui internet.

·       Peserta didik mengerjakan penugasan yang diberikan sambil mengecek kesesuaiannya dengan instruksi tugas.

Pembuktian/Verifikasi

·       Peserta didik diminta untuk memverifikasi hasil pekerjaannya sebelum dikumpulkan.

·       Peserta didik diminta untuk mengumpulkan hasil pekerjaan kepada guru.

·       Peserta didik menyajikan hasil aktivitas pembelajaran di depan kelas, peserta didik lain diminta untuk menanggapi.

Menarik Kesimpulan

·       Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan atas pembelajaran dan penugasan yang dipraktikkan.

·       Guru memberikan penguatan terhadap materi pembelajaran yang dipelajari kepada seluruh peserta didik.

Kegiatan Penutup:

·       Peserta didik mengerjakan asesmen yang diberikan guru.

·       Peserta didik diminta untuk membuat refleksi pembelajaran.

·       Guru memberikan kesimpulan pembelajaran dan menyampaikan sekilas materi pertemuan berikutnya.

ASESMEN

·       Sikap : Jurnal Observasi Profil Pelajar Pancasila

·       Pengetahuan : Asesmen Kognitif

·       Keterampilan : Penugasan Praktik

 

 

LAMPIRAN

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

1.     LKPD Pertemuan 1 (tehnik pengemasan produk)

Handout Materi, Modul, LKPD, Buku Teks Pelajaran, Media internet

 

GLOSARIUM

Physical Production, Barrier Protection, Containment or Agglomeration, Information Transmission, Reducing Theft, Convenience

 

PERTEMUAN KE-2

Saluran distribusi

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Awal :

       Guru mengkondisikan peserta didik sebelum memulai pembelajaran dengan salam, cek kehadiran, kesiapan fisik/psikis peserta didik, dan lingkungan kelas.

       Guru menghimbau kepada siswa untuk memenuhi protokol kesehatan, seperti mencuci tangan atau memakai handsanitizer selebum masuk kelas dan selalu menggunakan masker selama proses pembelajaran berlangsung.

       Guru menyampaikan materi pembelajaran sebelumnya dan mengkaitkannya dengan materi pembelajaran hari ini yaitu tentang saluran distribusi serta memotivasi peserta didik untuk tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran.

       Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan asesmen pembelajaran yang akan ksanakan.

Kegiatan Inti :

Stimulasi:

·       Peserta didik medengarkan pertanyaan guru tentang mengapa kita harus tahu saluran distribusi? Kenapa seseorang harus melakukan saluran distribusi? Apakah saluran  distribusi itu penting?

Identifikasi Masalah

·       Peserta didik diminta memberikan tanggapan dan pertanyaan terkait pertanyaan dari guru tentang saluran distribusi.

·       Peserta didik diberikan penugasan untuk dikerjakan selama proses pembelajaran.

·       Peserta didik diminta untuk mencari pengertian saluran distribusi,jenis saluran distribusi,tujuan saluran distribusi,serta tahapan saluran distribusi.

·       Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya, dan guru memberikan kesempatan kepada peserta didik jika masih ada yang kurang dipahami dari instruksi tugas.

Pengumpulan data

·       Peserta didik melakukan eksplorasi terhadap muatan materi yang terkandung dalam penugasan praktik secara mandiri dari bahan ajar yang telah diberikan dan melalui internet.

·       Peserta didik mengerjakan penugasan yang diberikan sambil mengecek kesesuaiannya dengan instruksi tugas.

Pembuktian/Verifikasi

·       Peserta didik diminta untuk memverifikasi hasil pekerjaannya sebelum dikumpulkan.

·       Peserta didik diminta untuk mengumpulkan hasil pekerjaan kepada guru.

·       Peserta didik menyajikan hasil aktivitas pembelajaran di depan kelas, peserta didik lain diminta untuk menanggapi.

Menarik Kesimpulan

·       Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan atas pembelajaran dan penugasan yang dipraktikkan.

·       Guru memberikan penguatan terhadap materi pembelajaran yang dipelajari kepada seluruh peserta didik.

Kegiatan Penutup:

·       Peserta didik mengerjakan asesmen yang diberikan guru.

·       Peserta didik diminta untuk membuat refleksi pembelajaran.

·       Guru memberikan kesimpulan pembelajaran dan menyampaikan sekilas materi pertemuan berikutnya.

ASESMEN

·       Sikap : Jurnal Observasi Profil Pelajar Pancasila

·       Pengetahuan : Asesmen Kognitif

·       Keterampilan : Penugasan Praktik

 

 

 

LAMPIRAN

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

2.     LKPD Pertemuan 2 (saluran distribusi)

Handout Materi, Modul, LKPD, Buku Teks Pelajaran, Media internet

 

GLOSARIUM

Physical Possession, Risk Taking, Title,

 

 

PERTEMUAN KE-3

Metode FIFO,LIFO,AVERAGE

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Awal :

       Guru mengkondisikan peserta didik sebelum memulai pembelajaran dengan salam, cek kehadiran, kesiapan fisik/psikis peserta didik, dan lingkungan kelas.

       Guru menghimbau kepada siswa untuk memenuhi protokol kesehatan, seperti mencuci tangan atau memakai handsanitizer selebum masuk kelas dan selalu menggunakan masker selama proses pembelajaran berlangsung.

       Guru menyampaikan materi pembelajaran sebelumnya dan mengkaitkannya dengan materi pembelajaran hari ini yaitu tentang metode FIFO,LIFO dan AVERAGE serta memotivasi peserta didik untuk tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran.

       Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan asesmen pembelajaran yang akan dilaksanakan.

 

Kegiatan Inti:

Stimulasi:

·       Peserta didik melihat tayangan berupa video tentang kegiatan pengeluaran barang ke tempat pendisplayan di supermarket ,memperlihatkan tgl eks dr produk,stock barang .

Identifikasi Masalah

·       Peserta didik diminta memberikan tanggapan dan pertanyaan terkait video dan contoh kontekstual terkait materi.

·       Peserta didik diberikan penugasan untuk dikerjakan selama proses pembelajaran.

·       Peserta didik diminta untuk mencari pengertian metode Fifo,Lifo dan Average dan cara penghitungannya.

·       Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya, dan guru memberikan kesempatan kepada peserta didik jika masih ada yang kurang dipahami dari instruksi tugas.

Pengumpulan data

·       Peserta didik melakukan eksplorasi terhadap muatan materi yang terkandung dalam penugasan praktik secara mandiri dari bahan ajar yang telah diberikan dan melalui internet.

·       Peserta didik melakukan diskusi dengan teman pasanganya untuk menghitung nilai persediaan yang akan ditentukan dengan metode tsb.

·       Peserta didik mengerjakan penugasan yang diberikan sambil mengecek kesesuaiannya dengan instruksi tugas.

Pembuktian/Verifikasi

·       Peserta didik diminta untuk memverifikasi hasil pekerjaannya sebelum dikumpulkan.

·       Peserta didik diminta untuk mengumpulkan hasil pekerjaan kepada guru.

·       Peserta didik menyajikan hasil aktivitas pembelajaran di depan kelas, peserta didik lain diminta untuk menanggapi.

Menarik Kesimpulan

·       Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan atas pembelajaran dan penugasan yang dipraktikkan.

·       Guru memberikan penguatan terhadap materi pembelajaran yang dipelajari kepada seluruh peserta didik.

Kegiatan Penutup:

·       Peserta didik mengerjakan asesmen yang diberikan guru.

·       Peserta didik diminta untuk membuat refleksi pembelajaran.

·       Guru memberikan kesimpulan pembelajaran dan menyampaikan sekilas materi pertemuan berikutnya.

ASESMEN

·       Sikap : Jurnal Observasi Profil Pelajar Pancasila

·       Pengetahuan : Asesmen Kognitif

·       Keterampilan : Penugasan Praktik

 

 

LAMPIRAN

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

3.     LKPD Pertemuan 3 (metode fifo, lifo, average)

Handout Materi, Modul, LKPD, Buku Teks Pelajaran, Media internet

GLOSARIUM

FIFO (First-In, First-Out), LIFO (Last In Firs Out), Average (Rata-rata)

 

 

 

 

PERTEMUAN KE-4

Dokumen penyerahan dan pengantar pengiriman barang

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Awal :

       Guru mengkondisikan peserta didik sebelum memulai pembelajaran dengan salam, cek kehadiran, kesiapan fisik/psikis peserta didik, dan lingkungan kelas.

       Guru menghimbau kepada siswa untuk memenuhi protokol kesehatan, seperti mencuci tangan atau memakai handsanitizer selebum masuk kelas dan selalu menggunakan masker selama proses pembelajaran berlangsung.

       Guru menyampaikan materi pembelajaran sebelumnya dan mengkaitkannya dengan materi pembelajaran hari ini yaitu tentang dokumen penyerahan dan pengantar pengiriman barang serta memotivasi peserta didik untuk tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran.

       Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan asesmen pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Kegiatan Inti :

Stimulasi:

·       Peserta didik menyaksikan tayangan berupa video tentang contoh-contoh presentasi kegiatan pengiriman ,penyerahan barang/produk.

Identifikasi Masalah

·       Peserta didik diminta memberikan tanggapan dan pertanyaan terkait video dan contoh kontekstual terkait materi.

·       Peserta didik diberikan penugasan untuk dikerjakan selama proses pembelajaran.

·       Peserta didik diminta untuk mencari pengertian pengiriman barang,jenis pengiriman barang dan syarat-syarat penyerahan barang serta dokumen penyerahan barang

·       Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya, dan guru memberikan kesempatan kepada peserta didik jika masih ada yang kurang dipahami dari instruksi tugas.

·       Peserta didik diminta untuk mempersiapkan diri untuk presentasi tentang dokumen penyerahan barang atau bisa berupa demonstrasi pembuatan dokumen penyerahan barang.

Pengumpulan data

·       Peserta didik melakukan eksplorasi terhadap muatan materi yang terkandung dalam penugasan praktik secara mandiri dari bahan ajar yang telah diberikan dan melalui internet.

·       Peserta didik mengerjakan penugasan yang diberikan sambil mengecek kesesuaiannya dengan instruksi tugas.

Pembuktian/Verifikasi

·       Peserta didik diminta untuk memverifikasi hasil pekerjaannya sebelum dikumpulkan.

·       Peserta didik diminta untuk mengumpulkan hasil pekerjaan kepada guru.

·       Peserta didik menyajikan hasil aktivitas pembelajaran di depan kelas berupa presentasi bisnis, peserta didik lain diminta untuk menanggapi.

Menarik Kesimpulan

·       Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan atas pembelajaran dan penugasan yang dipraktikkan.

·       Guru memberikan penguatan terhadap materi pembelajaran yang dipelajari kepada seluruh peserta didik.

 

Kegiatan Penutup:

·       Peserta didik mengerjakan asesmen yang diberikan guru.

·       Peserta didik diminta untuk membuat refleksi pembelajaran.

·       Guru memberikan kesimpulan pembelajaran dan menyampaikan sekilas materi pertemuan berikutnya.

 

ASESMEN

·       Sikap : Jurnal Observasi Profil Pelajar Pancasila

·       Pengetahuan : Asesmen Kognitif

·       Keterampilan : Penugasan Praktik

 

 

LAMPIRAN

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

4.     LKPD Pertemuan 4 (Dokumen penyerahan dan pengantar pengiriman barang)

Handout Materi, Modul, LKPD, Buku Teks Pelajaran, Media internet

 

GLOSARIUM

Full Truck Load/FTL, Less Than Load/LTL, FOB (Free on Board) Shipping Point dan FOB (Free on Board) Destination, , Franco, Free in Board, Cost and Freigh

 

PERTEMUAN KE-5

Sistim administrasi ordering dan recieving

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Sistim administrasi ordering dan recieving

Kegiatan Inti :

Stimulasi:

·       Peserta didik menyaksikan tayangan berupa video tentang contoh-contoh presentasi kegiatan. Sistim administrasi ordering dan recieving

Identifikasi Masalah

·       Peserta didik diminta memberikan tanggapan dan pertanyaan terkait video dan contoh kontekstual terkait materi.

·       Peserta didik diberikan penugasan untuk dikerjakan selama proses pembelajaran.

·       Peserta didik diminta untuk mencari pengertian receiving,jenis receiving,proses receiving

·       Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya, dan guru memberikan kesempatan kepada peserta didik jika masih ada yang kurang dipahami dari instruksi tugas.

·       Peserta didik diminta untuk mempersiapkan diri untuk presentasi tentang Sistim administrasi ordering dan recieving

Pengumpulan data

·       Peserta didik melakukan eksplorasi terhadap muatan materi yang terkandung dalam penugasan praktik secara mandiri dari bahan ajar yang telah diberikan dan melalui internet.

·       Peserta didik mengerjakan penugasan yang diberikan sambil mengecek kesesuaiannya dengan instruksi tugas.

Pembuktian/Verifikasi

·       Peserta didik diminta untuk memverifikasi hasil pekerjaannya sebelum dikumpulkan.

·       Peserta didik diminta untuk mengumpulkan hasil pekerjaan kepada guru.

·       Peserta didik menyajikan hasil aktivitas pembelajaran di depan kelas berupa dokumen penyerahan dan pengiriman barang, peserta didik lain diminta untuk menanggapi.

Menarik Kesimpulan

·       Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan atas pembelajaran dan penugasan yang dipraktikkan.

·       Guru memberikan penguatan terhadap materi pembelajaran yang dipelajari kepada seluruh peserta didik.

Kegiatan Penutup:

·       Peserta didik mengerjakan asesmen yang diberikan guru.

·       Peserta didik diminta untuk membuat refleksi pembelajaran.

·       Guru memberikan kesimpulan pembelajaran dan menyampaikan sekilas materi pertemuan berikutnya.

ASESMEN

·       Sikap : Jurnal Observasi Profil Pelajar Pancasila

·       Pengetahuan : Asesmen Kognitif

·       Keterampilan : Penugasan Praktik

 

 

LAMPIRAN

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

5.     LKPD Pertemuan 5 (Sistim administrasi ordering dan recieving)

Handout Materi, Modul, LKPD, Buku Teks Pelajaran, Media internet

 

GLOSARIUM

 Warehouse Management,receiving, purchase order, inventory management

 

D.  Asesmen

a.     ASSESMEN PERTEMUAN KE-1

1)   ASESMEN SIKAP : Jurnal Observasi Profil Pelajar Pancasila

 

JURNAL OBSERVASI SIKAP

No

Nama Siswa

Penilaian Dimensi

Bernalar Kritis

Kreatif

Mandiri

1

 

 

 

 

2

 

 

 

 

3

 

 

 

 

 

                                                                                   

 

 

 

 

 

 

 

 

Rubrik Penilaian Sikap  : Profil Pelajar Pancasila

Dimensi

Belum Berkembang

< 30%

Mulai Berkembang

30% - <60%

Berkembang Sesuai Harapan

60% - <90%

Sangat Berkembang

>90%

Bernalar Kritis

Peserta didik belum sepenuhnya mampu mengemukakan, atau menyetujui, atau menyangkal suatu ide atas dasar penalaran

Logis

Peserta didik sudah mampu

mengemukakan, atau menyetujui, atau menyangkal beberapa ide atas dasar

penalaran logis

Peserta didik telah mampu

mengemukakan, atau menyetujui, atau menyangkal banyak ide atas dasar penalaran logis

Peserta didik telah sepenuhnya mampu

mengemukakan, atau menyetujui, atau menyangkal banyak ide atas dasar penalaran logis

Kreatif

Peserta didik

mempunyai satu ide yang dapat

memberikan

sumbangan pemikiran

kepada orang lain

Peserta didik

mempunyai beberapa ide dapat memberikan

sumbangan pemikiran

kepada orang lain

Peserta didik

mempunyai banyak ide dan bisa mengembangkan satu ide dan melakukan

usaha untuk

mewujudkannya

menjadi nyata

Peserta didik bisa

mengembangkan ide yang berbeda sebagai terobosan dan

mewujudkannya

menjadi nyata

 

Mandiri

Peserta didik belum sepenuhnya mampu melaksanakan tugas dan pekerjaannya

Peserta didik sudah mulai mampu melaksanakan tugas dan pekerjaannya

Peserta didik  mampu mampu melaksanakan tugas dan pekerjaannya

Peserta didik telah sepenuhnya mampu melaksanakan tugas dan pekerjaannya

 

2)     ASESMEN PENGETAHUAN

a.  Asesmen Kognitif (Formatif)

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat!

1.     Berdasarkan pemahaman Anda setelah mengikuti dan mempelajari materi kali ini, coba jelaskan kembali pengertian dari kemasan produk ?

Jawab: ……………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2.     Jelaskan tentang fungsi kemasan produk!

Jawab: ……………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………

 

3.     Sebutkan manfaat kemasan produkl!

Jawab: ……………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………

 

4.     Sebutkan tips dalam membuat kemasan produk yang menarik!

Jawab: ……………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………

5.     Jelaskan tentang jenis-jenis kemasan produk!

Jawab: …………………………………………………………………………….……….

………………………………………………………………………………………………

 

b.     Asesmen Non Kognitif

Refleksi Pembelajaran Siswa

No

Pernyataan

Tidak Memahami

Memahami

Sangat Memahami

1

Apakah Anda telah memahami dengan baik materi pembelajaran tentang tehnik pengemasan produk?

 

 

 

No

Pernyataan

Tidak

Kurang

Ya

2

Apakah Anda mendapatkan manfaat dari materi yang telah dipelajari tentang tehnik pengemasan produk?

 

 

 

No

Pernyataan

Ada

Tidak Ada

3

Apakah ada topik bahasan dari materi pembelajaran yang belum Anda Kuasai?

Sebutkan Topiknya:

.............................................................................................

 

 

No

Pernyataan

Ada

Tidak Ada

4

Dari materi pembelajaran pada kali ini, adakah topik yang paling disukai?

Mengapa :

.............................................................................................

 

 

 

Refleksi Pembelajaran Guru

No.

Pertanyaan

Tanggapan Anda

1

Menurut anda apakah metode yang digunakan untuk mencapai tujuan aktifitas telah sesuai ?

 

2

Menurut anda, apakah aktifitas tema telah berjalan sesuai dengan alur? Jelaskan!

 

3

Menurut anda, apa kendala dan hambatan dalam melaksanakan aktifitas materi ini ?

 

4

Menurut anda, apakah pesan dimensi Profil Pelajar Pancasila  sudah tercapai ?

 

 

 

 

3)     ASESMEN KETERAMPILAN

 

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK (KETERAMPILAN)

 

No

Nama Peserta Didik

Aspek Penilaian

Nilai Akhir

Ketepatan

Kerapihan

Presentasi Hasil

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

.

                  Rubrik Penilaian

Aspek

Belum Kompeten 

(<70)

Cukup Kompeten

(70 - 79)

Kompeten

(80 - 89)

Sangat Kompeten

(90 - 100)

Ketepatan

Peserta didik belum mampu menunjukkan unsur ketepatan dalam hal pemilihan dan penyajian materi

Peserta didik cukup mampu menunjukkan unsur ketepatan dalam hal pemilihan dan penyajian materi

Peserta didik telah mampu menunjukkan unsur ketepatan dalam hal pemilihan dan penyajian materi

Peserta didik telah sepenuhnya mampu menunjukkan unsur ketepatan dalam hal pemilihan dan penyajian materi

Kerapihan Hasil Pekerjaan

Peserta didik belum mampu menunjukan unsur kerapihan berdasarkan segi proposi estetika, dan keterbacaan.

Peserta didik cukup mampu menunjukan unsur kerapihan berdasarkan segi proposi estetika, dan keterbacaan.

Peserta didik telah mampu menunjukan unsur kerapihan berdasarkan segi proposi estetika, dan keterbacaan.

Peserta didik telah sepenuhnya menunjukan unsur kerapihan berdasarkan segi proposi estetika, dan keterbacaan.

Presentasi Hasil Pekerjaan

Peserta didik belum mampu mempresentasikan hasil pekerjaan dengan sistematis, jelas, dan menarik

Peserta didik cukup mampu mempresentasikan hasil pekerjaan dengan sistematis, jelas, dan menarik

Peserta didik mampu mempresentasikan hasil pekerjaan dengan sistematis, jelas, dan menarik

Peserta didik telah sepenuhnya mampu mempresentasikan hasil pekerjaan dengan sistematis, jelas, dan menarik

 Catatan: Boleh ditambah Aspek/Kriteria Lain

Keterangan :

·       Siswa yang “Belum Kompeten” harus mengikuti pembelajaran remedial

·       Siswa yang “Cukup Kompeten” diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten

 

 

NA =

 

Keterangan :

NA = Nilai Akhir

AP = Aspek Penilaian

 

Konversi Predikat:

 

 

 

 

4)     PENGAYAAN

Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM. diberikan   segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian harian. Biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana pembelajaran remedial.

 

5)     REMIDIAL

Bagi peserta didik setelah melakukan tes tertulis pada akhir pembelajaran yang belum memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM), maka akan diberikan pembelajaran tambahan (Remidial Teaching). Kemudian diberikan tes PRAKTEK pada akhir pembelajaran lagi dengan ketentuan:

a)    Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara.

b)    Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir.

c)    Peserta didik yang sudah tuntas (≥KBM) dipersilakan untuk ikut bagi yang berminat untuk memperbaiki nilai

 

b.     ASESMEN PERTEMUAN KE-2

1)   ASESMEN SIKAP : Jurnal Observasi Profil Pelajar Pancasila

 

JURNAL OBSERVASI SIKAP

No

Nama Siswa

Penilaian Dimensi

Bernalar Kritis

Kreatif

Mandiri

1

 

 

 

 

2

 

 

 

 

3

 

 

 

 

 

                                                                                   

 

                                                                                   

 

Rubrik Penilaian Sikap  : Profil Pelajar Pancasila

Dimensi

Belum Berkembang

< 30%

Mulai Berkembang

30% - <60%

Berkembang Sesuai Harapan

60% - <90%

Sangat Berkembang

>90%

Bernalar Kritis

Peserta didik belum sepenuhnya mampu mengemukakan, atau menyetujui, atau menyangkal suatu ide atas dasar penalaran

logis

Peserta didik sudah mampu

mengemukakan, atau menyetujui, atau menyangkal beberapa ide atas dasar

penalaran logis

Peserta didik telah mampu

mengemukakan, atau menyetujui, atau menyangkal banyak ide atas dasar penalaran logis

Peserta didik telah sepenuhnya mampu

mengemukakan, atau menyetujui, atau menyangkal banyak ide atas dasar penalaran logis

Kreatif

Peserta didik

mempunyai satu ide yang dapat

memberikan

sumbangan pemikiran

kepada orang lain

Peserta didik

mempunyai beberapa ide dapat memberikan

sumbangan pemikiran

kepada orang lain

Peserta didik

mempunyai banyak ide dan bisa mengembangkan satu ide dan melakukan

usaha untuk

mewujudkannya

menjadi nyata

Peserta didik bisa

mengembangkan ide yang berbeda sebagai terobosan dan

mewujudkannya

menjadi nyata

 

Mandiri

Peserta didik belum sepenuhnya mampu melaksanakan tugas dan pekerjaannya

Peserta didik sudah mulai mampu melaksanakan tugas dan pekerjaannya

Peserta didik  mampu mampu melaksanakan tugas dan pekerjaannya

Peserta didik telah sepenuhnya mampu melaksanakan tugas dan pekerjaannya

 

 

 

 

 

2)     ASESMEN PENGETAHUAN

a.  Asesmen Kognitif (Formatif)

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat!

1.     Berdasarkan pemahaman Anda setelah mengikuti dan mempelajari materi kali ini, coba jelaskan kembali pengertian dari saluran distribusi?

Jawab: ……………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2.     Sebutkan fungsi saluran distribusi!

Jawab: ……………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………

 

3.     Jelaskan faktor penentuan saluran distribusi !

Jawab: ……………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

 

4.     Sebutkan jenis-jenis saluran distribusi ! (Min.5)

Jawab: ……………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

5.     Jelaskan tentang etiket jujur, adil, dan perhatian yang harus dijalankan dalam memilih saluran distribusi!!

Jawab: …………………………………………………………………………….……….

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

 

b.     Asesmen Non Kognitif

Refleksi Pembelajaran Siswa

No

Pernyataan

Tidak Memahami

Memahami

Sangat Memahami

1

Apakah Anda telah memahami dengan baik materi pembelajaran tentang saluran distribusi?

 

 

 

No

Pernyataan

Tidak

Kurang

Ya

2

Apakah Anda mendapatkan manfaat dari materi yang telah dipelajari tentang saluran distribusi?

 

 

 

No

Pernyataan

Ada

Tidak Ada

3

Apakah ada topik bahasan dari materi pembelajaran yang belum Anda Kuasai?

Sebutkan Topiknya:

.............................................................................................

.............................................................................................

.............................................................................................

 

 

No

Pernyataan

Ada

Tidak Ada

4

Dari materi pembelajaran pada kali ini, adakah topik yang paling disukai?

Mengapa :

.............................................................................................

.............................................................................................

 

 

 

 

Refleksi Pembelajaran Guru

No.

Pertanyaan

Tanggapan Anda

1

Menurut anda apakah metode yang digunakan untuk mencapai tujuan aktifitas telah sesuai ?

 

2

Menurut anda, apakah aktifitas tema telah berjalan sesuai dengan alur? Jelaskan!

 

3

Menurut anda, apa kendala dan hambatan dalam melaksanakan aktifitas materi ini ?

 

4

Menurut anda, apakah pesan dimensi Profil Pelajar Pancasila  sudah tercapai ?

 

 

3)     ASESMEN KETERAMPILAN

 

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK (KETERAMPILAN)

 

No

Nama Peserta Didik

Aspek Penilaian

Nilai Akhir

Ketepatan

Kerapihan

Presentasi Hasil

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

      Rubrik Penilaian

Aspek

Belum Kompeten 

(<70)

Cukup Kompeten

(70 - 79)

Kompeten

(80 - 89)

Sangat Kompeten

(90 - 100)

Ketepatan

Peserta didik belum mampu menunjukkan unsur ketepatan dalam hal pemilihan dan penyajian materi

Peserta didik cukup mampu menunjukkan unsur ketepatan dalam hal pemilihan dan penyajian materi

Peserta didik telah mampu menunjukkan unsur ketepatan dalam hal pemilihan dan penyajian materi

Peserta didik telah sepenuhnya mampu menunjukkan unsur ketepatan dalam hal pemilihan dan penyajian materi

Kerapihan Hasil Pekerjaan

Peserta didik belum mampu menunjukan unsur kerapihan berdasarkan segi proposi estetika, dan keterbacaan.

Peserta didik cukup mampu menunjukan unsur kerapihan berdasarkan segi proposi estetika, dan keterbacaan.

Peserta didik telah mampu menunjukan unsur kerapihan berdasarkan segi proposi estetika, dan keterbacaan.

Peserta didik telah sepenuhnya menunjukan unsur kerapihan berdasarkan segi proposi estetika, dan keterbacaan.

Presentasi Hasil Pekerjaan

Peserta didik belum mampu mempresentasikan hasil pekerjaan dengan sistematis, jelas, dan menarik

Peserta didik cukup mampu mempresentasikan hasil pekerjaan dengan sistematis, jelas, dan menarik

Peserta didik mampu mempresentasikan hasil pekerjaan dengan sistematis, jelas, dan menarik

Peserta didik telah sepenuhnya mampu mempresentasikan hasil pekerjaan dengan sistematis, jelas, dan menarik

 Catatan: Boleh ditambah Aspek/Kriteria Lain

Keterangan :

·       Siswa yang “Belum Kompeten” harus mengikuti pembelajaran remedial

·       Siswa yang “Cukup Kompeten” diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten

 

 

NA =

 

Keterangan :

NA = Nilai Akhir

AP = Aspek Penilaian

 

Konversi Predikat:

 

 

 

 

4)     PENGAYAAN

Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM. diberikan   segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian harian. Biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana pembelajaran remedial.

 

5)     REMIDIAL

Bagi peserta didik setelah melakukan tes tertulis pada akhir pembelajaran yang belum memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM), maka akan diberikan pembelajaran tambahan (Remidial Teaching). Kemudian diberikan tes PRAKTEK pada akhir pembelajaran lagi dengan ketentuan:

d)    Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara.

e)    Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir.

f)     Peserta didik yang sudah tuntas (≥KBM) dipersilakan untuk ikut bagi yang berminat untuk memperbaiki nilai

 

c.     ASESMEN PERTEMUAN KE-3

1)   ASESMEN SIKAP : Jurnal Observasi Profil Pelajar Pancasila

 

JURNAL OBSERVASI SIKAP

No

Nama Siswa

Penilaian Dimensi

Bernalar Kritis

Kreatif

Mandiri

1

 

 

 

 

2

 

 

 

 

3

 

 

 

 

 

                                                                                   

 

 

 

Rubrik Penilaian Sikap  : Profil Pelajar Pancasila

Dimensi

Belum Berkembang

< 30%

Mulai Berkembang

30% - <60%

Berkembang Sesuai Harapan

60% - <90%

Sangat Berkembang

>90%

Bernalar Kritis

Peserta didik belum sepenuhnya mampu mengemukakan, atau menyetujui, atau menyangkal suatu ide atas dasar penalaran

logis

Peserta didik sudah mampu

mengemukakan, atau menyetujui, atau menyangkal beberapa ide atas dasar

penalaran logis

Peserta didik telah mampu

mengemukakan, atau menyetujui, atau menyangkal banyak ide atas dasar penalaran logis

Peserta didik telah sepenuhnya mampu

mengemukakan, atau menyetujui, atau menyangkal banyak ide atas dasar penalaran logis

Kreatif

Peserta didik

mempunyai satu ide yang dapat

memberikan

sumbangan pemikiran

kepada orang lain

Peserta didik

mempunyai beberapa ide dapat memberikan

sumbangan pemikiran

kepada orang lain

Peserta didik

mempunyai banyak ide dan bisa mengembangkan satu ide dan melakukan

usaha untuk

mewujudkannya

menjadi nyata

Peserta didik bisa

mengembangkan ide yang berbeda sebagai terobosan dan

mewujudkannya

menjadi nyata

 

Mandiri

Peserta didik belum sepenuhnya mampu melaksanakan tugas dan pekerjaannya

Peserta didik sudah mulai mampu melaksanakan tugas dan pekerjaannya

Peserta didik  mampu mampu melaksanakan tugas dan pekerjaannya

Peserta didik telah sepenuhnya mampu melaksanakan tugas dan pekerjaannya

2)     ASESMEN PENGETAHUAN

a.  Asesmen Kognitif (Formatif)

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat!

1.     Berdasarkan pemahaman Anda setelah mengikuti dan mempelajari materi kali ini, coba jelaskan kembali pengertian dari menejemen persediaan?

Jawab: ……………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2.     Jelaskan tentang tujuan menejemen persediaan !

Jawab: ……………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

 

3.     Sebutkan manfaat menejemen persediaan !

Jawab: ……………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

 

4.     Jelaskan tentang metode FIFO,LIFO,AVERAGE!

Jawab: ……………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

5.     Mengapa metode AVERAGE tidak dapat disamakan dengan metode FIFO Dan LIFO!

Jawab: …………………………………………………………………………….……….

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

b.     Asesmen Non Kognitif

Refleksi Pembelajaran Siswa

No

Pernyataan

Tidak Memahami

Memahami

Sangat Memahami

1

Apakah Anda telah memahami dengan baik materi pembelajaran tentang menejemen persediaan?

 

 

 

No

Pernyataan

Tidak

Kurang

Ya

2

Apakah Anda mendapatkan manfaat dari materi yang telah dipelajari tentang metode FIFO,LIFO,AVERAGE?

 

 

 

No

Pernyataan

Ada

Tidak Ada

3

Apakah ada topik bahasan dari materi pembelajaran yang belum Anda Kuasai?

Sebutkan Topiknya:

...........................................................................

...........................................................................

...........................................................................

 

 

No

Pernyataan

Ada

Tidak Ada

4

Dari materi pembelajaran pada kali ini, adakah topik yang paling disukai?

Mengapa :

.............................................................................................

.............................................................................................

 

 

 

 

 

Refleksi Pembelajaran Guru

No.

Pertanyaan

Tanggapan Anda

1

Menurut anda apakah metode yang digunakan untuk mencapai tujuan aktifitas telah sesuai ?

 

2

Menurut anda, apakah aktifitas tema telah berjalan sesuai dengan alur? Jelaskan!

 

3

Menurut anda, apa kendala dan hambatan dalam melaksanakan aktifitas materi ini ?

 

4

Menurut anda, apakah pesan dimensi Profil Pelajar Pancasila  sudah tercapai ?

 

 

3)     ASESMEN KETERAMPILAN

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK (KETERAMPILAN)

No

Nama Peserta Didik

Aspek Penilaian

Nilai Akhir

Ekspresi

Gerakan

Intonasi & Artikulasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                                                       

 

 

      Rubrik Penilaian

Aspek

Belum Kompeten 

(<70)

Cukup Kompeten

(70 - 79)

Kompeten

(80 - 89)

Sangat Kompeten

(90 - 100)

Ekspresi

Peserta didik belum mampu menunjukkan ekspresi sesuai dengan peran yang dimainkan

Peserta didik cukup mampu menunjukkan ekspresi sesuai dengan peran yang dimainkan

Peserta didik telah mampu menunjukkan ekspresi sesuai dengan peran yang dimainkan

Peserta didik telah sepenuhnya mampu menunjukkan ekspresi sesuai dengan peran yang dimainkan

Gerakan

Peserta didik belum mampu menunjukan unsur gerakan yang sesuai dengan peran yang dimainkan.

Peserta didik cukup mampu menunjukan unsur gerakan yang sesuai dengan peran yang dimainkan.

Peserta didik telah mampu menunjukan unsur gerakan yang sesuai dengan peran yang dimainkan.

Peserta didik telah sepenuhnya menunjukan unsur gerakan yang sesuai dengan peran yang dimainkan.

Intonasi dan Artikulasi

Peserta didik belum mampu menunjukkan intonasi dan artikulasi yang sesuai dengan peran yang dimainkan

Peserta didik cukup mampu menunjukkan intonasi dan artikulasi yang sesuai dengan peran yang dimainkan

Peserta didik mampu menunjukkan intonasi dan artikulasi yang sesuai dengan peran yang dimainkan

Peserta didik telah sepenuhnya mampu menunjukkan intonasi dan artikulasi yang sesuai dengan peran yang dimainkan

 Catatan: Boleh ditambah Aspek/Kriteria Lain

Keterangan :

·       Siswa yang “Belum Kompeten” harus mengikuti pembelajaran remedial

·       Siswa yang “Cukup Kompeten” diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten

 

 

NA =

 

Keterangan :

NA = Nilai Akhir

AP = Aspek Penilaian

 

Konversi Predikat:

 

 

 

 

4)     PENGAYAAN

Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM. diberikan   segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian harian. Biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana pembelajaran remedial.

 

5)     REMIDIAL

Bagi peserta didik setelah melakukan tes tertulis pada akhir pembelajaran yang belum memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM), maka akan diberikan pembelajaran tambahan (Remidial Teaching). Kemudian diberikan tes PRAKTEK pada akhir pembelajaran lagi dengan ketentuan:

g)    Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara.

h)    Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir.

i)      Peserta didik yang sudah tuntas (≥KBM) dipersilakan untuk ikut bagi yang berminat untuk memperbaiki nilai

 

d.     LAMPIRAN ASESMEN (PERTEMUAN KE-4)

1)      ASESMEN SIKAP : Jurnal Observasi Profil Pelajar Pancasila

 

JURNAL OBSERVASI SIKAP

No

Nama Siswa

Penilaian Dimensi

Bernalar Kritis

Kreatif

Mandiri

1

 

 

 

 

2

 

 

 

 

3

 

 

 

 

 

                                                                                   

 

 

 

 

Rubrik Penilaian Sikap  : Profil Pelajar Pancasila

Dimensi

Belum Berkembang

< 30%

Mulai Berkembang

30% - <60%

Berkembang Sesuai Harapan

60% - <90%

Sangat Berkembang

>90%

Bernalar Kritis

Peserta didik belum sepenuhnya mampu mengemukakan, atau menyetujui, atau menyangkal suatu ide atas dasar penalaran

logis

Peserta didik sudah mampu

mengemukakan, atau menyetujui, atau menyangkal beberapa ide atas dasar

penalaran logis

Peserta didik telah mampu

mengemukakan, atau menyetujui, atau menyangkal banyak ide atas dasar penalaran logis

Peserta didik telah sepenuhnya mampu

mengemukakan, atau menyetujui, atau menyangkal banyak ide atas dasar penalaran logis

Kreatif

Peserta didik

mempunyai satu ide yang dapat

memberikan

sumbangan pemikiran

kepada orang lain

Peserta didik

mempunyai beberapa ide dapat memberikan

sumbangan pemikiran

kepada orang lain

Peserta didik

mempunyai banyak ide dan bisa mengembangkan satu ide dan melakukan

usaha untuk

mewujudkannya

menjadi nyata

Peserta didik bisa

mengembangkan ide yang berbeda sebagai terobosan dan

mewujudkannya

menjadi nyata

 

Mandiri

Peserta didik belum sepenuhnya mampu melaksanakan tugas dan pekerjaannya

Peserta didik sudah mulai mampu melaksanakan tugas dan pekerjaannya

Peserta didik  mampu mampu melaksanakan tugas dan pekerjaannya

Peserta didik telah sepenuhnya mampu melaksanakan tugas dan pekerjaannya

 

2)     ASESMEN PENGETAHUAN

a.  Asesmen Kognitif (Formatif)

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat!

1.     Berdasarkan pemahaman Anda setelah mengikuti dan mempelajari materi kali ini, coba jelaskan kembali pengertian dari pengiriman barang?

Jawab: ……………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2.     Sebutkan jenis-jenis dari pengiriman barang!

Jawab: ……………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

 

3.     Sebutkan syarat-syarat pengiriman barang!

Jawab: ……………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

 

4.     Sebutkan dokumen yang disiapkan dalam transportasi laut !

Jawab: ……………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

5.     Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang loko gudang penjual dan loko gudang pembeli!

Jawab: …………………………………………………………………………….……….

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

b.     Asesmen Non Kognitif

Refleksi Pembelajaran Siswa

No

Pernyataan

Tidak Memahami

Memahami

Sangat Memahami

1

Apakah Anda telah memahami dengan baik materi pembelajaran tentang pengiriman dan penyerahan barang?

 

 

 

No

Pernyataan

Tidak

Kurang

Ya

2

Apakah Anda mendapatkan manfaat dari materi yang telah dipelajari tentang pengiriman dan penyerahan barang?

 

 

 

No

Pernyataan

Ada

Tidak Ada

3

Apakah ada topik bahasan dari materi pembelajaran yang belum Anda Kuasai?

Sebutkan Topiknya:

...........................................................................

...........................................................................

...........................................................................

 

 

 

 

 

 

 

 

No

Pernyataan

Ada

Tidak Ada

4

Dari materi pembelajaran pada kali ini, adakah topik yang paling disukai?

Mengapa :

...........................................................................

...........................................................................

 

 

 

 

Refleksi Pembelajaran Guru

No.

Pertanyaan

Tanggapan Anda

1

Menurut anda apakah metode yang digunakan untuk mencapai tujuan aktifitas telah sesuai?

 

2

Menurut anda, apakah aktifitas tema telah berjalan sesuai dengan alur? Jelaskan!

 

3

Menurut anda, apa kendala dan hambatan dalam melaksanakan aktifitas materi ini ?

 

4

Menurut anda, apakah pesan dimensi Profil Pelajar Pancasila sudah tercapai ?

 

 

 

3)     ASESMEN KETERAMPILAN

 

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK (KETERAMPILAN)

 

No

Nama Peserta Didik

Aspek Penilaian

Nilai Akhir

Ketepatan

Kerapihan

Presentasi Hasil

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

      Rubrik Penilaian

Aspek

Belum Kompeten 

(<70)

Cukup Kompeten

(70 - 79)

Kompeten

(80 - 89)

Sangat Kompeten

(90 - 100)

Ketepatan

Peserta didik belum mampu menunjukkan unsur ketepatan dalam hal pemilihan dan penyajian materi

Peserta didik cukup mampu menunjukkan unsur ketepatan dalam hal pemilihan dan penyajian materi

Peserta didik telah mampu menunjukkan unsur ketepatan dalam hal pemilihan dan penyajian materi

Peserta didik telah sepenuhnya mampu menunjukkan unsur ketepatan dalam hal pemilihan dan penyajian materi

Kerapihan Hasil Pekerjaan

Peserta didik belum mampu menunjukan unsur kerapihan berdasarkan segi proposi estetika, dan keterbacaan.

Peserta didik cukup mampu menunjukan unsur kerapihan berdasarkan segi proposi estetika, dan keterbacaan.

Peserta didik telah mampu menunjukan unsur kerapihan berdasarkan segi proposi estetika, dan keterbacaan.

Peserta didik telah sepenuhnya menunjukan unsur kerapihan berdasarkan segi proposi estetika, dan keterbacaan.

Presentasi Hasil Pekerjaan

Peserta didik belum mampu mempresentasikan hasil pekerjaan dengan sistematis, jelas, dan menarik

Peserta didik cukup mampu mempresentasikan hasil pekerjaan dengan sistematis, jelas, dan menarik

Peserta didik mampu mempresentasikan hasil pekerjaan dengan sistematis, jelas, dan menarik

Peserta didik telah sepenuhnya mampu mempresentasikan hasil pekerjaan dengan sistematis, jelas, dan menarik

 Catatan: Boleh ditambah Aspek/Kriteria Lain

Keterangan :

·       Siswa yang “Belum Kompeten” harus mengikuti pembelajaran remedial

·       Siswa yang “Cukup Kompeten” diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten

 

 

NA =

 

Keterangan :

NA = Nilai Akhir

AP = Aspek Penilaian

 

Konversi Predikat:

 

 

 

 

 

4)     PENGAYAAN

Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM. diberikan   segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian harian. Biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana pembelajaran remedial.

 

5)     REMIDIAL

Bagi peserta didik setelah melakukan tes tertulis pada akhir pembelajaran yang belum memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM), maka akan diberikan pembelajaran tambahan (Remidial Teaching). Kemudian diberikan tes PRAKTEK pada akhir pembelajaran lagi dengan ketentuan:

j)      Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara.

k)    Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir.

l)      Peserta didik yang sudah tuntas (≥KBM) dipersilakan untuk ikut bagi yang berminat untuk memperbaiki nilai

 

e.     LAMPIRAN ASESMEN (PERTEMUAN KE-5)

6)      ASESMEN SIKAP : Jurnal Observasi Profil Pelajar Pancasila

 

JURNAL OBSERVASI SIKAP

No

Nama Siswa

Penilaian Dimensi

Bernalar Kritis

Kreatif

Mandiri

1

 

 

 

 

2

 

 

 

 

3

 

 

 

 

 

                                                                                   

 

 

 

Rubrik Penilaian Sikap  : Profil Pelajar Pancasila

Dimensi

Belum Berkembang

< 30%

Mulai Berkembang

30% - <60%

Berkembang Sesuai Harapan

60% - <90%

Sangat Berkembang

>90%

Bernalar Kritis

Peserta didik belum sepenuhnya mampu mengemukakan, atau menyetujui, atau menyangkal suatu ide atas dasar penalaran

logis

Peserta didik sudah mampu

mengemukakan, atau menyetujui, atau menyangkal beberapa ide atas dasar

penalaran logis

Peserta didik telah mampu

mengemukakan, atau menyetujui, atau menyangkal banyak ide atas dasar penalaran logis

Peserta didik telah sepenuhnya mampu

mengemukakan, atau menyetujui, atau menyangkal banyak ide atas dasar penalaran logis

Kreatif

Peserta didik

mempunyai satu ide yang dapat

memberikan

sumbangan pemikiran

kepada orang lain

Peserta didik

mempunyai beberapa ide dapat memberikan

sumbangan pemikiran

kepada orang lain

Peserta didik

mempunyai banyak ide dan bisa mengembangkan satu ide dan melakukan

usaha untuk

mewujudkannya

menjadi nyata

Peserta didik bisa

mengembangkan ide yang berbeda sebagai terobosan dan

mewujudkannya

menjadi nyata

 

Mandiri

Peserta didik belum sepenuhnya mampu melaksanakan tugas dan pekerjaannya

Peserta didik sudah mulai mampu melaksanakan tugas dan pekerjaannya

Peserta didik  mampu mampu melaksanakan tugas dan pekerjaannya

Peserta didik telah sepenuhnya mampu melaksanakan tugas dan pekerjaannya

 

7)     ASESMEN PENGETAHUAN

c.  Asesmen Kognitif (Formatif)

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat!

1.       Berdasarkan pemahaman Anda setelah mengikuti dan mempelajari materi kali ini, coba jelaskan kembali pengertian dari receiving?

Jawab: ……………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2.      Sebutkan dari tugas-tugas receiving gudang !

Jawab: ……………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

 

3.   Sebutkan jenis-jenis receiving gudang!

Jawab: ……………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

 

4.   Sebutkan proses dalam receiving gudang !

Jawab: ……………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

5.   Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang cara meminimalisir kesalahan pada saat penerimaan barang!

Jawab: …………………………………………………………………………….……….

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

d.     Asesmen Non Kognitif

Refleksi Pembelajaran Siswa

No

Pernyataan

Tidak Memahami

Memahami

Sangat Memahami

1

Apakah Anda telah memahami dengan baik materi pembelajaran tentang administrasi ordering dan receiving?

 

 

 

No

Pernyataan

Tidak

Kurang

Ya

2

Apakah Anda mendapatkan manfaat dari materi yang telah dipelajari tentang administrasi ordering dan receiving?

 

 

 

No

Pernyataan

Ada

Tidak Ada

3

Apakah ada topik bahasan dari materi pembelajaran yang belum Anda Kuasai?

Sebutkan Topiknya:

...........................................................................

...........................................................................

...........................................................................

 

 

No

Pernyataan

Ada

Tidak Ada

4

Dari materi pembelajaran pada kali ini, adakah topik yang paling disukai?

Mengapa :

...........................................................................

...........................................................................

 

 

 

 

Refleksi Pembelajaran Guru

No.

Pertanyaan

Tanggapan Anda

1

Menurut anda apakah metode yang digunakan untuk mencapai tujuan aktifitas telah sesuai?

 

2

Menurut anda, apakah aktifitas tema telah berjalan sesuai dengan alur? Jelaskan!

 

3

Menurut anda, apa kendala dan hambatan dalam melaksanakan aktifitas materi ini ?

 

4

Menurut anda, apakah pesan dimensi Profil Pelajar Pancasila sudah tercapai ?

 

 

 

8)     ASESMEN KETERAMPILAN

 

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK (KETERAMPILAN)

 

No

Nama Peserta Didik

Aspek Penilaian

Nilai Akhir

Ketepatan

Kerapihan

Presentasi Hasil

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

.

      Rubrik Penilaian

Aspek

Belum Kompeten 

(<70)

Cukup Kompeten

(70 - 79)

Kompeten

(80 - 89)

Sangat Kompeten

(90 - 100)

Ketepatan

Peserta didik belum mampu menunjukkan unsur ketepatan dalam hal pemilihan dan penyajian materi

Peserta didik cukup mampu menunjukkan unsur ketepatan dalam hal pemilihan dan penyajian materi

Peserta didik telah mampu menunjukkan unsur ketepatan dalam hal pemilihan dan penyajian materi

Peserta didik telah sepenuhnya mampu menunjukkan unsur ketepatan dalam hal pemilihan dan penyajian materi

Kerapihan Hasil Pekerjaan

Peserta didik belum mampu menunjukan unsur kerapihan berdasarkan segi proposi estetika, dan keterbacaan.

Peserta didik cukup mampu menunjukan unsur kerapihan berdasarkan segi proposi estetika, dan keterbacaan.

Peserta didik telah mampu menunjukan unsur kerapihan berdasarkan segi proposi estetika, dan keterbacaan.

Peserta didik telah sepenuhnya menunjukan unsur kerapihan berdasarkan segi proposi estetika, dan keterbacaan.

Presentasi Hasil Pekerjaan

Peserta didik belum mampu mempresentasikan hasil pekerjaan dengan sistematis, jelas, dan menarik

Peserta didik cukup mampu mempresentasikan hasil pekerjaan dengan sistematis, jelas, dan menarik

Peserta didik mampu mempresentasikan hasil pekerjaan dengan sistematis, jelas, dan menarik

Peserta didik telah sepenuhnya mampu mempresentasikan hasil pekerjaan dengan sistematis, jelas, dan menarik

 Catatan: Boleh ditambah Aspek/Kriteria Lain

Keterangan :

·       Siswa yang “Belum Kompeten” harus mengikuti pembelajaran remedial

·       Siswa yang “Cukup Kompeten” diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten

 

 

NA =

 

Keterangan :

NA = Nilai Akhir

AP = Aspek Penilaian

 

Konversi Predikat:

 

 

 

 

 

9)     PENGAYAAN

Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM. diberikan   segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian harian. Biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana pembelajaran remedial.

 

10)  REMIDIAL

Bagi peserta didik setelah melakukan tes tertulis pada akhir pembelajaran yang belum memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM), maka akan diberikan pembelajaran tambahan (Remidial Teaching). Kemudian diberikan tes PRAKTEK pada akhir pembelajaran lagi dengan ketentuan:

m)  Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara.

n)    Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir.

o)    Peserta didik yang sudah tuntas (≥KBM) dipersilakan untuk ikut bagi yang berminat untuk memperbaiki nilai

 

 

Mengetahui,                   

Kepala Sekolah                             

             

 

 

 

Yani Heryani, M.M.Pd. 

NIP. 196602281997022002

Bandung,       Juli 2024

Guru Mata Pelajaran                   

 

 

 

 

 

Rodiyah, S.Pd, M.Pd

NIP. 197001112008012003

 

 

 

 

 


 

LAMPIRAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Text Box: MATERI BACAAN 

 

 


1.                                                         Pengertian Kemasan Produk Menurut Para Ahli

·       Philip Kotler dan Gary Amstrong

Kotler dan Amstrong berpendapat bahwa pengertian kemasan produk adalah adalah salah satu kegiatan yang mencakup desain dan produk, sehingga kemasan yang ada pada produk tersebut bisa berfungsi dengan baik dan produk yang ada di dalamnya bisa terlindungi.

·       D. Rodriguez

Rodriguez menjelaskan bahwa pengertian kemasan produk adalah wadah yang mampu mengubah kondisi dari bahan pangan dengan adanya tambahan senyawa aktif, sehingga mampu memperpanjang umur.

·       Kamus Besar Bahasa Indonesia

Dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian kemasan produk adalah suatu bungkus pelindung yang ada pada suatu produk barang yang berasal dari hasil aktivitas pengemasan.

2.                                                         Fungsi Kemasan Produk

Berdasarkan pengertian kemasan produk di atas, setidaknya terdapat dua fungsi utama pada kemasan produk, yaitu:

a.   Fungsi Protektif Kemasan

Fungsi protektif dalam hal ini berfungsi sebagai sesuatu pelindung ataupun keamanan produk dari berbagai hal yang mampu merusak produk seperti cuaca, proses pengiriman, dll. Kemasan yang melindungi produk mampu mencegah atau meminimalisir adanya kerusakan dan risiko cacar yang mampu merugikan pihak pembeli atau penjual.

b.   Fungsi Promosional Kemasan

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kemasan juga berfungsi sebagai alat promosi ataupun pemasaran. Hal bisa dilakukan dengan membuat bentuk kemasan yang menarik.

Disisi lain, secara umum fungsi kemasan adalah sebagai berikut:

  • Self Service; kemasan produk bisa menegaskan ciri khas dari suatu produk yang dijual, sehingga setiap produk akan memiliki bentuk kemasan yang berbeda.
  • Consumer Affluence; kemasan produk yang menarik terbukti mampu mempengaruhi minat konsumen untuk membeli dengan harga yang lebih mahal.
  • Company and Brand Image; kemasan produk adalah brand image perusahaan, sehingga bisa dijadikan sebagai identitas perusahaan agar bisa lebih dikenal oleh masyarakat.
  • Innovation Opportunity; kemasan produk yang inovatif mampu memberikan manfaat untuk konsumen dan mampu menguntungkan perusahaan.

3.                              MANFAAT KEMASAN PRODUK

  • Physical Production; pembuatan suatu kemasan produk memiliki tujuan untuk melindungi produk dari adanya iklim, getaran, guncangan, tekanan, dan faktor lain yang mampu merusak produk.
  • Barrier Protection; dalam hal ini, pemasangan kemasan produk bertujuan untuk melindungi produk dari adanya hambatan oksigen,uap, air, debu, dll.
  • Containment of Agglomeration; Pengemasan juga bertujuan demi mengelompokkan produk, sehingga proses penanganan dan penyaluran akan menjadi lebih efisien.
  • Information Transmission; di dalam kemasan juga biasanya tercantum cara penggunaan transportasi, daur ulang, atau cara membuang kemasan tersebut.
  • Reducing Theft; pemberian kemasan produk pun bertujuan untuk mencegah adanya tindak pencurian dengan cara melihat kerusakan fisik yang ada pada kemasan.
  • Convenience; kemasan adalah salah satu fitur yang mampu meningkatkan kenyamanan, distribusi, penanganan, penjualan, tampilan, pembukaan, penutup, penggunaan, dll.
  • Marketing; desain dan label yang menarik pada kemasan bisa digunakan oleh pihak pemasar untuk meningkatkan minat pembeli para konsumen.

4.                                  Jenis Kemasan Produk

1. Berdasarkan Struktur Isi

Jenis kemasan berdasarkan struktur isi ini dibedakan menjadi tiga jenis utama, yaitu:

  • Kemasan Primer: pengertian kemasan produk primer adalah bahan yang diolah menjadi wadah langsung untuk bahan makanan, seperti kaleng susu, botol minum, dll.
  • Kemasan Sekunder: pengertian kemasan produk sekunder adalah suatu wadah yang memiliki fungsi dalam hal memberikan perlindungan pada kelompok kemasan lain, seperti kotak kardus, kotak peti kayu, dll.
  • Kemasan Tersier: pengertian kemasan produk tersier adalah suatu kemasan yang bisa dimanfaatkan untuk melindungi produk selama proses pengiriman berlangsung.

2. Berdasarkan Frekuensi Pemakaian

Jenis kemasan produk berdasarkan frekuensi pemakaiannya pun terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

  • Kemasan Disposable: pengertian kemasan produk disposable adalah kemasan yang hanya digunakan dalam satu kali pakai dan langsung dibuang, seperti kemasan plastik, kemasan daun pisang, dll.
  • Kemasan Multi Trip; pengertian kemasan produk multi trip adalah kemasan produk yang bisa digunakan berkali-kali oleh para konsumen dan bisa dikembalikan kembali pada agen penjual untuk bisa digunakan kembali, seperti galon air minum, botol kaca saus, dll.
  • Kemasan Semi Disposable; pengertian kemasan produk semi disposable adalah kemasan yang tidak dibuang karena bisa digunakan lagi oleh konsumen, contoh sederhananya adalah kaleng biskuit atau botol kaca sirup.

3. Berdasarkan Tingkat Kesiapan Pakai

Berdasarkan tingkat kesiapan penggunaannya, maka kemasan produk terbagi menjadi dua, yaitu:

  • Kemasan Siap Pakai; pengertian kemasan produk siap pakai adalah kemasan produk yang siap untuk diisi dan wujudnya sudah sempurna sejak pertama kali diproduksi, seperti botol, kaleng, dll.
  • Kemasan Siap Dirakit; pengertian kemasan produk kemasan adalah kemasan produk yang memerlukan perakitan ulang sebelum diisi dengan produk, contohnya adalah plastik, kertas kemas, aluminium foil, dll.

Tips Membuat Kemasan yang Menarik

1. Membuat Desain Kemasan yang Unik

Salah satu hal terpenting dalam membentuk kemasan adalah Anda harus mendesain kemasan tersebut secara lebih unik, inovatif, dan juga berbeda dari produk lain. Dengan membuat kemasan yang unik, maka minat masyarakat untuk membeli produk Anda akan meningkat.

Contoh sederhananya jika Anda berbelanja di supermarket dan melihat adanya deretan kemasan produk kotak dalam satu rak, lalu Anda melihat ada satu kemasan yang bentuknya bulat. Bisa dipastikan Anda akan penasaran dengan isi yang ada di dalamnya.

 

 

2. Desain Kemasan Sesuai Target Market

Usahakanlah untuk mendesain kemasan produk sesuai dengan target pasarnya. Jadi, jika target pasar Anda adalah mereka yang baru berusia 5-12 tahun, maka usahakanlah untuk membuat kemasan produk yang ditambahkan dengan tokoh atau gambar kartun yang digemari oleh anak-anak, atau Anda bisa membentuk kemasan tersebut seperti mainan.

3. Membuat Kemasan dengan Beberapa Ukuran

 produk yang Anda jual adalah produk yang tergolong baru, maka usahakanlah untuk membuat kemasan produk dalam berbagai variasi ukuran, seperti small, medium atau large. Masyarakat akan lebih cenderung untuk membeli kemasan yang lebih kecil dalam membeli produk baru.

4. Mencantumkan Informasi Produk Secara Lengkap

Usahakan juga untuk mencantumkan informasi produk di setiap kemasannya. Seperti komposisi produk, jenis, cara konsumsi, hingga tanggal kadaluarsa. Buatlah informasi yang jelas, padat dan singkat.

Pengertian Saluran Distribusi

Pengertian distribution channel atau saluran distribusi adalah suatu pembagian, penyaluran, ataupun pengiriman barang pada beberapa pihak ataupun beberapa tempat tertentu. Selain itu, distribution channel adalah objek yang berbentuk barang.

Sehingga, arti kata penyaluran ini adalah saluran pemasaran barang yang harus ditentukan oleh produsen pada setiap konsumennya. Saluran ini juga akan berkaitan dengan pihak ritel, pengecer, grosir, distributor, dan lain sebagainya.

Dengan begitu, maka bisa kita tarik kesimpulan bahwa saluran distribusi adalah suatu kumpulan perantara yang didalamnya akan saling bergantung antara yang satu dengan yang lainnya. Tujuannya adalah untuk membantu pihak produsen dalam mengirim barang kepada konsumen akhir.

Fungsi Saluran Distribusi

1. Informasi

Saluran distribusi bisa menghimpun seluruh informasi penting terkait konsumen serta kompetitor perusahaan. Sehingga, informasi ini akan sangat berguna untuk merencanakan dan juga membantu kegiatan pertukaran barang.

2. Negosiasi

Saluran distribusi berguna untuk mencoba membuat kesepakatan harga serta berbagai syarat lainnya, agar bisa memungkinkan adanya perpindahan hak milik barang.

3. Pembayaran

Untuk setiap pembeli yang ingin membayar tagihan pada pihak penjual, umumnya bisa dilakukan melalui bank ataupun dengan lembaga keuangan lainnya.

4. Pemesanan

Distribution channel untuk pemesanan berfungsi sebagai pihak distributor yang akan memesan barang pada perusahaan melalui surat PO atau purchase order.

5. Physical Possession

Dengan perusahaan melakukan kegiatan pengangkutan dan penyimpanan barang dari mulai proses produksi dari bahan baku hingga barang jadi, maka barang tersebut akan sampai ke konsumen akhir dengan baik.

6 Promosi

Promosi dalam hal ini berfungsi sebagai penyebaran ataupun pengembangan komunikasi secara persuasif, dengan meyakinkan pihak konsumen terkait produk yang ditawarkan.

 

 

7. Risk Taking

Saluran distribusi berguna untuk menanggung berbagai risiko dalam melakukan pekerjaan dari saluran distribusi, untuk itu harus dilakukan lebih dulu riset pemasaran.

8 Title

Saluran disribusi mampu mendorong adanya kepemilikan barang melalui badan ataupun pihak kepada badan ataupun pihak lainnya

9. Keuangan

Saluran disribusi berguna sebagai pemanfaatan dana atas berbagai biaya dalam proses kegiatan pekerjaan saluran distribusi.

Tahapan Saluran Distribusi

Distribution channel memiliki beberapa tahapan yang harus dilewati,  yaitu:

1. Produsen

Produsen adalah pemilik produk yang melakukan penjualan produk ke pihak distributor, sehingga pemilik pun akan memiliki tanggung jawab dalam hal menjamin ketersediaan produknya.

Selain itu, produsen juga harus memiliki kesepakatan dengan distributor agar tingkat penyaluran barang bisa terlaksana secara maksimal.

2. Distributor

Pihak ini memiliki kegiatan pembelian produk secara langsung dari produsen, dalam menjual produk kepada pihak grosir atau pengecer. Umumnya, distributor tidak hanya memiliki satu produsen saja. Tujuannya agar barang tersebut bisa dijual kembali dengan harga yang lebih murah.

3 Sub-Distributor

Sub distributor adalah pihak yang membeli produk dari distributor utama. Umumnya, pengeluaran pada produk seperti sub distributor ini sudah ditentukan oleh distributor utama.

4. Grosir

Mereka adalah pengusaha yang melakukan kegiatan perdagangan dengan cara membeli produk dari pihak distributor lalu dijual kembali pada pengecer ataupun pedagang besar

5. Pedagang Eceran

Pedagang eceran akan melakukan aktivitas jual beli secara langsung pada konsumen tingkat akhir yang mana umumnya pedagang tersebut akan melakukan komunikasi secara langsung pada konsumen dan konsumen tidak akan menjual kembali barang tersebut kembali.

6. Konsumen

Konsumen adalah pembeli tingkat akhir yang menikmati barang ataupun layanan secara langsung dengan tujuan dan juga kebutuhan pribadinya masing-masing.

Faktor Penentuan Saluran Distribusi

Sebagai aktivitas penyaluran barang, tentunya saluran distribusi memiliki beberapa faktor penentu, yaitu:

1. Pasar

Dalam proses menentukan pasar ataupun penyaluran barang produksi, distribution channel bisa didorong oleh faktor penentuan permintaan pasar.

2. Penentuan Barang

Sebagai penentu barang, perusahaan harus bisa melihat dari kualitas barang, sehingga barang tersebut bisa dinilai apakah berat ataupun tidak. Bila memang barang tersebut berat, maka pihak produsen harus memikirkan biaya ongkos kirim dalam distribusinya.

3. Penentuan Perusahaan

Sebagai suatu penelitian perusahaan tentu akan memberikan kemampuan dalam hal menyalurkan, membeli, dan mengawasi barang sebagai penyediaan barang

4 Menentukan Perantara

Sebagai penentu perantara,  pihak produsen akan memberikan layanan dalam membeli barangnya kepada konsumen.

Jenis-Jenis Saluran Distribusi

1. Saluran Distribusi Langsung Produsen Ke Konsumen

Jenis ini umumnya sering disebut sebagai saluran distribusi langsung, yang mana jalur ini adalah jalur yang paling sederhana dan juga pendek tanpa adanya perantara apapun. Umumnya, jenis ini ini juga akan menjual barang secara langsung ke rumah konsumen. Contohnya adalah koran, es krim, dan lain-lain.

 

 

2. Saluran Distribusi Produsen Ke Pengecer Ke Konsumen

Untuk jenis yang satu ini, pihak produsen hanya harus melakukan penjualan besar serta melakukan pengiriman pada pihak pedagang ke pengecer, setelahnya konsumen akan memberikan langsung kepada pengecer.

Contohnya adalah ini adalah mie, bakso, dan telor yang menjual produknya langsung kepada pedagang mie ayam bakso.

3. Saluran Distribusi Produsen Ke Pedagang Besar Ke Pengecer Ke Konsumen

Jenis saluran distribusi ini hampir mirip dengan sebelumnya, namun produsen hanya melakukan penjualan besar pada pihak pedagang besar. Contoh sederhananya adalah beras, sayuran, minum, mie instan, dan lain-lain.

 4. Saluran Distribusi Produsen Ke Agen Ke Pengecer Ke Konsumen

Jenis ini adalah pilihan produsen untuk melakukan penjualan produk kepada pihak agen, lalu nantinya pihak agen akan melakukan pembinaan kepada pihak pengecer. Contoh dari saluran ini adalah perdagangan barang impor.

5. Saluran Distribusi Produsen Ke Agen Ke Pedagang Besar Ke Pengecer dan Ke Konsumen

Jenis ini adalah jenis saluran distribusi yang melalui jalur produsen dalam menggunakan agen sebagai pihak perantara penyaluran produk kepada  pedagang besar.

Setelahnya, barang akan dijual kepada pihak pengecer sehingga konsumen bisa menikmati produk tersebut. Contoh sederhana dari distribution channel ini adalah pembelian mesin keluar negeri dan menjualnya kembali.

Saat ini sdistribution channel sudah menjadi suatu langkah yang tepat dalam memasarkan barang secara perlahan dan juga efektif, sehingga nantinya di waktu yang akan datang tidak akan memberikan efek kerugian yang besar untuk perusahaan.

Perusahaan pun harus bisa memperhatikan berbagai hal dalam membangun distribution channel secara maksimal, caranya dengan melakukan manajemen persediaan barang dengan baik agar seluruh stok barang selalu berada dalam perhitungan yang tepat.

Caranya adalah dengan menggunakan sistem persediaan secara manual untuk melakukan proses perhitungan stok barang dan juga pemantauan produk. Namun, hal tersebut tentunya akan banyak memakan waktu dan memiliki resiko pencatatan yang salah dan menimbulkan adanya kecurangan.

 

 

Cara Memilih Saluran Distribusi

Setelah kita memahami apa saja jenis saluran distribusi beserta pengertiannya, maka saat ini kami akan memberikan tips dalam memilih saluran distribusi yang baik untuk Anda. Berikut ini adalah beberapa poin yang bisa membantu Anda dalam memilih saluran distribusi.

·       Mempertimbangkan Kompetitor Bisnis

Sebelum Anda memilih distribution channel  yang tepat, maka Anda harus mempertimbangkan terlebih dahulu kompetitor Anda. Hal ini sangat penting karena bila kompetitor Anda mengabaikan beberapa distribution channel , maka poin tersebut bisa menjadi celah kuntungan untuk Anda.

Contoh sederhananya, bila kompetitor Anda mendistribusikan produknya melalui pedagang besar, maka Anda bisa mengambil keuntungan melalui penjualan langsung dari media internet, sehingga setiap pelanggan bisa lebih mudah dalam menjangkau produk Anda.

·       Periksa Biaya dan Manfaatnya

Buatlah suatu sistem pendukung dengan mempertimbangkan biaya dan juga manfaatnya. Saat Anda sudah memutuskan saluran distribusi tertentu, maka akan cukup sulit untuk mengembalikan keputusan tersebut. Itulah alasan kenapa Anda harus lebih berhati-hati dalam mempertimbangkan biaya dan juga manfaat setiap pilihan yang ada.

·       Berilah Peringkat Pada Setiap Pilihan

Cobalah untuk membuat urutan peringkat berdasarkan perkiraan penghasilan yang paling tinggi yang bisa Anda peroleh setiap tahun dengan setiap pilihan yang ada. Akan lebih baik bila Anda memilih pilihan yang bisa menjangkau banyak pelanggan dan masih bisa terjangkau dalam anggaran biaya Anda.

Dalam setiap pertimbangan yang Anda peroleh, maka Anda bisa melakukan pemeriksaan secara detail terkait keuntungan ataupun kelemahan yang tersembunyi di baliknya, menemukan cara yang lebih mampu menghemat anggaran, serta melakukan inovasi lain.

Tips terakhir adalah dengan mempertimbangkan secara matang dalam hal memilih saluran distribusi. Jadi, jangan hanya memilihnya karena alasan standar industri atau memilih cara yang paling nyaman untuk Anda.

 

Pengertian FIFO, LIFO, dan Average

FIFO

First In First Out (FIFO) merupakan metode menghitung persediaan akhir yang dilakukan berdasarkan barang yang pertama kali masuk ke gudang akan diutamakan dalam proses penjualannya. Metode FIFO berlandaskan anggapan bahwa jumlah barang masuk harus sesuai dengan jumlah keluarnya alias penjualan.

Metode FIFO ini lebih bagus digunakan pada perusahaan produk yang memiliki kadaluarsa seperti makanan kaleng, minuman, ataupun obat-obatan. Laba yang dihasilkan akan lebih besar dibandingkan dengan metode lainnya sebab nilainya tertera secara jelas dalam laporan posisi keuangan. Namun, perusahaan yang mengandalkan FIFO perlu membayar pajak yang lebih tinggi.

Last In First Out (LIFO) adalah metode yang dapat mengasumsikan produk yang dijual pertama adalah produk yang terakhir masuk gudang. Sebaliknya, produk yang dijual terakhir merupakan produk yang pertama kali dibeli. Dalam metode ini, harga beli terakhir diarahkan ke periode kenaikan harga atau inflasi, sehingga lama yang diperoleh lebih kecil dari FIFO, tapi pajaknya pun ikut menurun.

LIFO memiliki beberapa keuntungan seperti jikalau harga beli naik, maka harga jual nantinya juga akan seimbang. Lalu, menggunakan LIFO akan lebih mudah dalam membandingkan pengeluaran dengan pendapatan yang terjadi saat ini. Namun, LIFO juga merupakan metode yang terbilang rumit. Anda perlu pemahaman serta pengambilan risiko usaha yang cukup untuk bisa menggunakan LIFO.

Average

Metode average adalah metode asumsi persediaan akhir yang berarti membagi rata biaya barang yang akan dijual dengan kuantitas barang yang tersedia. Alhasil, persediaan akhir dan kewajiban pokok penjualan dihitung menggunakan rata-rata. Kalau FIFO, LIFO adalah metode yang sedikit bertolak belakang, maka metode average menduduki posisi di tengah-tengah.

Sistem LIFO dan FIFO memperhatikan sekali mengenai barang masuk dengan barang yang akan dijualnya. Beda halnya dengan average, dalam metode ini, tidak ada perhitungan yang pasti terhadap penentuan barang masuk dan keluar. Perusahaan tetap akan menjual produk dengan ketersediaan di gudang tanpa mempedulikan mana saja barang yang masuk di awal ataupun akhir.

Metode Penilaian Persediaan FIFO

Dengan menggunakan metode FIFO, Anda akan mendapatkan jumlah biaya produk yang lebih rendah saat pembelian ketimbang harga jual. Maka dari itu, sudah jelas laba kotor yang didapat besar.

Agar lebih memahami tentang penilaian persediaan akhir dengan metode FIFO, gambar berikut merupakan contoh cara menghitung metode FIFO per tanggal 31 Januari 2018 yang menghasilkan sisa produk sebanyak 150 buah. Biaya untuk 150 produk tersebut akan dihitung berdasarkan biaya perolehan yang terakhir.

Description: https://lh6.googleusercontent.com/LDYlChUqts1s2-hM0AAJtpB1X2J-gcpkZgjtFhG_jifAVI8VOYGE2UpWBdMAbfFyF3UNHNd_I5HSeKydkD5eNvucUgfcsFJYfEBCJdO0YJhlS-IxhDMWzYluOY5fpxwxZcwfCa8Description: https://lh5.googleusercontent.com/QmbMJcsF3NoztEIMzLvOH7dso4_A9rpUhoW5sY6RpH31Cd4_YF2DBy-jYN_QsfCa9PM8G6neBszUbMXJkQqaeycbA6id2GXuVUZxWEcYhwNKAzj_kpFjjFBeSFn7iev5y8sp3rE

Cara menghitung HPP dengan metode FIFO perpetual yaitu mengurangi biaya Rp5.880.000 dengan biaya Rp3.250.000. Sehingga, hasilnya akan tercantum dalam perolehan terakhir harga pokok penjualan atau HPP.

Description: https://lh6.googleusercontent.com/VZubRdirt2jO8GTb1OMbflmz1MKUzHkZyAJ16dJX3m1d9PLlcQYECTzVeFPV86dS6gb17Q-llv6N_Ant4uiQeqf_An-wUzF-YaFdBaAzB5lKBDHgcL6A3rTepN71S55dy8wTLNg

Metode Penilaian Persediaan LIFO

Soal persediaan metode perpetual masih sama dengan contoh pada metode FIFO. Bedanya hanya di proses perhitungannya. Berdasarkan laporan persediaan akhir per 31 Januari 2018, terdapat biaya Rp5.880.000 yang dikurangi dengan biaya Rp3.050.000. Nantinya, biaya akhir itu akan menghasilkan HPP sebanyak Rp2.830.000.

Description: https://lh3.googleusercontent.com/lz-v_74tx3KHUUFdjcNNwHsTdzwXuy1nissYRNRWB-i2E2kbQcB6Vc2mG5O1kHSl0w69uwwe7Ck8zY3WiLJ96V1lZvL2C-j5uCclZLe6aKkKbTfhLGncrfIlIKrrz3zSGIDqfT0Description: https://lh5.googleusercontent.com/qRmXyyxpm5o2aXxcgaL6-VwnS5Y136jdIfoiCLXCG1K7BppgePBkqFQPRsOHARSjiT7MXwBWgQcFbbBJggI_RtvvcJxWxNC6_FL1ZRqde4Hgbgm5-ZPDLGbQGsB3Beq6eZq5pVc

Hal tersebut berarti biaya sebesar Rp3.050.000 berasal dari persediaan di awal, lalu perhitungan HPP dihasilkan oleh biaya persediaan yang terakhir. Sehingga, jumlah laba kotor akan lebih kecil untuk persediaan akhir ketimbang metode lainnya, misalnya seperti FIFO.

Metode Penilaian Persediaan Biaya Rata-rata

Metode average disebut juga dengan metode average tertimbang atau weighted average method yang perhitungannya menggunakan sistem rata-rata saja. Jadi, cara menghitung biaya produk rata-rata tertimbang adalah dengan membagi jumlah biaya produk yang akan dijual dengan kuantitas produknya.

Contohnya, persediaan akhir sebanyak 150 buah dihitung dengan membagi biaya Rp5.880.000 dengan jumlah produk yang tersisa, yaitu 280 buah. Hasilnya yaitu Rp21.000. Maka, persediaan akhir per 31 Januari 2018 dengan biaya Rp21.000 per produk yang ada sama dengan Rp3.150.000.

Kemudian, dengan mengurangi biaya Rp3.150.000 dengan barang yang dijual, yaitu Rp5.880.00, hasilnya akan menjadi harga pokok penjualan atau HPP sebanyak Rp2.730.000. Jika kurang jelas, silakan lihat gambar berikut.

Description: https://lh4.googleusercontent.com/kOJmplnSj-7Ym4b0qFvip-dvPhBxGh7Nmru7XpYLQpuidmn6LZmAmdd-FTcZnjnOUMe-x89p7kQ6YKM-tXy7G_u2Mzd6xUAM_KoOhREKel2ENUIT8hVg_eRkkippebbfWs6cQPU

Contoh Soal Persediaan Metode Perpetual

Berdasarkan data yang diperoleh dari PT MK Network, terdapat adanya jumlah persediaan awal dengan menggunakan perhitungan fisik atau metode perpetual per tanggal 31 Desember. Hasil yang diperoleh yaitu sebanyak 16 buah produk. Berikut contoh gambarnya.

Description: https://lh6.googleusercontent.com/kCc1BdJfKVcG9Lf1phJminQ6Y-369FRrDJP-rJza2LJjsTJMSIFGpoWoYwbInPjoiNM_Sn9zkNJH_9vkQs6VK60Em_PlhYX2zaInHHQO6MGYYM3XmK_ujTsIf5wBC9v_OKCV-nc

 

Kemudian, data tersebut dapat dihitung menggunakan tiga metode, yaitu FIFO, LIFO, dan average. Berikut cara menghitung nilai persediaan akhir.

Metode FIFO

16 produk x Rp62.000 = Rp992.000 (16 produk dikali dengan biaya pembelian sebesar Rp62.000).

Metode LIFO

(6 produk x Rp50.000 + (10 produk x Rp55.000) = Rp850.000 (6 produk di bulan Januari dikali dengan biaya per produknya. Lalu ditambah dengan jumlah 10 produk dikali dengan biaya per produknya juga.)

Metode Average

Rp2.310.000 / 40 = Rp57.750

16 produk x Rp57.750 = Rp924.000 (hasil akhir dibagi dengan jumlah persediaan untuk dijual yaitu 40. Lalu jumlah persediaan akhir, 16 produk, dikali dengan hasil pembagian tadi).

Jumlah yang berbeda-beda muncul karena harga yang tertera pun ikut berubah. Umumnya, ketiga metode tersebut akan dapat menghasilkan biaya harga pokok penjualan (HPP), laba kotor dan laba bersih per periode, dan persediaan akhir.

 

 

 

Tujuan Penggunaan 3 Metode Persediaan

Berikut ini merupakan alasan mengapa perusahaan mau menggunakan salah satu metode tersebut karena dapat mengukur nilai persediaan, pencatatan bahan baku, stock opname dan sebagainya yaitu dengan tujuan:

Tujuan Metode FIFO

Dengan penggunaan metode FIFO dapat tercatat sebagai biaya atau biaya pembelian produk yang harus disesuaik dengan jumlah laba dan hasil penjualan produk. Menggunakan metode ini bisa disesuaikan dengan kenaikan harga yang sesuai dengan harga terbaru, kemudian metode FIFO ini dapat menghasilkan lebih besar nilai persediaan barang dibandingkan dengan HPP atau harga pokok penjualan.

Seperti pengertian diatas, saat ketika menggunakan metode FIFO pebisnis dapat menjadikan produk yang lama atau yang pertama kali masuk akan dijual saat pertama kali. Sehingga keputusan yang tepat dalam menggunakan metode ini yaitu seperti perusahaan yang berbisnis produk kadaluarsa.

Tujuan Metode LIFO

Pada metode LIFO berdasarkan bahwa aliran biaya persediaan yang keluar berbanding terbalik dengan metode FIFO. Sebagai ciri dari metode ini merupakan harga beli yang akan dibebankan kepada operasi perusahaan terutama dalam periode inflasi. Oleh karena itu, akibatnya laba yang didapatkan lebih kecil, dan pajak yang terutang juga kecil dibandingkan metode persediaan lainnya.

Tujuan Metode Average

Ketika menggunakan metode ini, perusahaan akan menjual produk yang tersedia digudang tanpa harus memikirkan produk yang mana yang harus dijual diawal dan produk mana yang harus dijual terakhir. Karena perhitungan metode ini mengambil nilai harga rata-rata. Pada pengertiannya metode average ini berada ditengah-tengah metode persediaan FIFO dan LIFO, sehingga disebut dengan metode rata-rata.

 

Pengertian Pengiriman Barang Dan Jenisnya

Pengiriman Barang

Pengiriman merupakan proses pendistribusian barang/jasa yang diperjualbelikan dari penjual kepada pembeli. Orang/instansi yang melakukan pengiriman dari produsen ke konsumen atau penjual ke pembeli disebut dengan distributor. Proses pengiriman barang dapat dilakukan dengan jasa pengiriman dari pihak produsen/penjual, pembeli/konsumen ataupun dengan pihak ketiga/eskpedisi. Pemilihan pihak pengiriman tergantung kesepakatan kedua belah pihak ketika terjadinya transaksi jual-beli.

Jenis Pengiriman

Pengiriman barang dapat dilakukan melalui darat, udara, maupun laut tergantung kesepakatan antara penjual dan pembeli. Berikut penjelasan mengenai masing-masing jenis pengiriman tersebut:

 

  1. Pengiriman Barang Via Darat

Pengiriman  barang via darat merupakan pengiriman barang yang dilakukan melalui jalur darat. Pengiriman menggunakan jalur darat biasanya dipilih karena penerima barang yang dikirim masih dalam satu daerah atau satu pulau yang masih dijangkau dengan kendaraan darat. Umumnya ada 2 jenis pengiriman menggunakan jalur darat, yaitu:

·       Full Truck Load/FTL

Jenis pengiriman ini biasanya digunakan untuk pengiriman barang-barang yang berat atau memiliki volume yang cukup besar. Penyedia jasa pengiriman biasanya akan menyediakan berbagai jenis truk sehingga Anda dapat memilih truk sesuai dengan berat atau volume barang yang akan Anda kirim.

·       Less Than Load/LTL

Jenis pengiriman ini biasanya digunakan utuk pengiriman barang yang tidak terlalu banyak/tidak terlalu berat dan tidak mencapai volume total dari truk. Pihak penyedia jasa pengiriman biasanya akan menggabungkan lebih dari 1 pengiriman dalam 1 truk tersebut dalam pengirimannya. Jenis pengiriman ini biasanya cenderung lebih murah karena biaya pengirimannya dibagi dengan pengguna lainnya yang barangnya dikirim dengan truk tersebut.

  1. Pengiriman Barang Via Laut

Pengiriman barang via laut merupakan pengiriman barang yang dilakukan via jalur laut atau menggunakan kapal. Pengiriman jalur laut biasanya dipilih untuk barang-barang yang ukurannya sangat besar atau sangat berat dan dimasukkan dalam kontainer dan pengiriman barangnya antar pulau. Dalam pengiriman barang via laut juga ada beberapa jenis, yaitu:

·       Full Charter Load/FCL

Pengiriman jenis ini biasanya digunakan untuk pengiriman dalam jumlah banyak atau berat sesuai volume kontainer.

·       Less Than Container Load/LCL

Pengiriman jenis ini biasanya digunakan untuk pengiriman barang yang tidak terlalu banyak atau tidak memenuhi dari total volume kontainer.

3.       Pengiriman Barang Via Udara

Pengiriman barang via udara merupakan pengiriman barang yang dilakukan melalui jalur udara atau menggunakan pesawat. Pengiriman jenis ini bayak diminati karena proses pengirimannya lebih cepat dan digunakan untuk pengiriman antar pulau. Pengiriman via udara biasanya digunakan untuk barang-barang yang tidak terlalu besar atau berat.

Selain ketiga jenis pengiriman tersebut ada satu lagi jenis pengiriman yang sangat sering digunakan, yaitu pengiriman barang via kurir. Pengiriman via kurir merupakan pengiriman yang paling diminati untuk pengiriman barang yang ringan dan volumenya kecil dan pengirimannya masih dalam satu wilayah. Pengiriman jenis ini lebih praktis dan cepat serta biasanya biayanya lebih murah.

 

 

Syarat-Syarat Penyerahan Barang

Dalam aktivitas pengiriman barang, terdapat beberapa syarat penyerahan barang yang perlu kamu pahami. Adapun syarat penyerahan barang ialah sebagai berikut:

1. Dokumen Penyerahan Barang

Saat melakukan aktivitas pengiriman barang, mencatat setiap transaksi dalam bentuk dokumen adalah hal yang wajib dilakukan. Hal ini bertujuan untuk memberikan kejelasan dengan adanya bukti dan mencegah kesalahpahaman. Berikut adalah beberapa contoh dari pencatatan dokumen penyerahan barang:

  • Saat produk terbeli harus ada yang namanya kuitansi pembayaran dan invoice
  • Adanya purchase order untuk memastikan pesanan pelanggan
  • Mengeluarkan nota debet/kredit untuk barang yang diretur
  • Menerbitkan surat jalan ketika barang keluar dari gudang
  • Ketika barang diterima, perlu adanya verifikasi dari si pembeli

 2. Adanya Sistem Ongkir

Dalam syarat penyerahan barang, dikenal juga yang namanya sistem ongkir. Hal ini ditujukan untuk mengetahui pihak mana yang nantinya akan menanggung ongkir tersebut. Di syarat penyerahan barang dikenal dua jenis sistem ongkir, yaitu FOB (Free on Board) Shipping Point dan FOB (Free on Board) Destination.

Pada FOB Shipping Point, semua biaya dan risiko menjadi tanggungan pembeli, mulai dari gudang penjual hingga sampai ke tangan pembeli. Sedangkan FOB Destination yaitu semua biaya dan risiko akan ditanggung oleh penjual.

3. Wajib Adanya Asuransi Sebagai Syarat Penyerahan Barang

Syarat penyerahan barang juga mengenal adanya asuransi. Tak hanya kendaraan atau pendidikan yang bisa diasuransikan, melainkan juga pengangkutan barang. Asuransi dalam hal pengangkutan barang biasanya disebut dengan cost insurance and freight (CIF).

CIF adalah semua biaya yang dikeluarkan oleh penjual dengan tujuan untuk membayar biaya, asuransi, dan pengiriman agar barang yang dikirim terhindar dari kerusakan, kehilangan, atau hal lain yang tak diinginkan saat sedang berada di perjalanan.

4. Syarat Pembayaran Barang

Selanjutnya, ada syarat pembayaran barang. Syarat pembayaran barang dibagi menjadi dua jenis yaitu debit dan kredit. Apabila pembayaran barang dilakukan secara kredit, biasanya ditentukan batas pembayaran barang sebelum jatuh tempo, bisa 10 hari, beberapa minggu, atau sebulan.

5. Pencatatan Transaksi

Pencatatan transaksi juga menjadi syarat penyerahan barang. Setiap barang yang keluar dari gudang harus masuk ke dalam catatan penjual. Hal ini bertujuan memudahkan penjual dalam memonitor sisa barang yang belum terjual maupun barang cacat yang diretur oleh pembeli.

Selain itu, dengan adanya pencatatan barang ini dapat membantu penjual dalam melihat persediaan barang di gudang serta bisa melakukan evaluasi terhadap pencatatan barang apakah sudah berjalan dengan benar atau belum.

 

 

 

Pengertian Franco

Sementara itu, Franco adalah lawan dari Loco itu sendiri. Franco merupakan kegiatan jual beli barang di mana biaya pengiriman ditanggung oleh penjual.

Jika dalam Loco pembeli yang mendatangi gudang barang dan menanggung semua biaya, dalam Franco penjual melakukan kegiatan bisnis hingga mengantarkan barang sampai ke tangan pembeli.

Maka dari itu, ada perbedaan antara proses Loco dan Franco. Dilansir dari Kaylan City Life, terdapat perbedaan signifikan antara biaya Loco dan Franco, dalam hal ini yaitu biaya pengiriman barang.

Dalam Franco, biaya pengiriman ditanggung oleh penjual, yang masuk dalam biaya produk harus ditanggung oleh pembeli.

Kesan yang muncul dari proses ini adalah pembeli sangat dimanja dengan pelayanan penuh oleh penjual.

Namun, di bagian akhir biasanya penjual akan mencantumkan surat penawaran barang sebagai keterangan tambahan dari proses distribusi atau pengiriman barang.

Berikut adalah istilah lain dalam serah terima barang, kamu bisa simak dengan baik agar dapat memahami perbedaannya dengan Loco dan Franco itu sendiri. Yuk, simak penjelasannya!

1. Free in Board

Mekanisme serah terima barang ini merujuk pada kegiatan pemindahan kepemilikan barang yang sudah diangkut ke dalam kapal.

Jika barang sudah diangkut ke dalam kapal, itu berarti barang telah sepenuhnya menjadi hak pembeli.

Maka biaya perpindahan barang yang muncul sejak dari dalam kapal hingga ke tangan pembeli akan ditanggung dan dibebankan kepada pembeli.

Tanggung jawab penjual selesai ketika barang telah naik dalam kapal, penjual hanya menanggung segala biaya pengiriman hingga barang naik dalam kapal.

Segala hal yang terjadi dalam mekanisme ini telah disepakati berdasarkan surat perjanjian.

Maka dari itu, pihak penjual akan mengeluarkan biaya pengemasan, proses pengangkutan, pengiriman barang ke pelabuhan, hingga biaya muat dan angkut barang ke dalam kapal.

Free on board atau yang dikenal dengan istilah FOB juga sering disebut sebagai gratis biaya pengiriman. Hal tersebut berdasarkan biaya yang ditanggung oleh penjual dari mulai pengemasan hingga masuk dalam kapal.

Biasanya mekanisme serah terima barang ini dilakukan untuk penjualan ke luar negeri yang menggunakan jasa pengiriman barang menggunakan kapal laut.

2. Cost and Freight

Cost and Freight atau yang dikenal dengan istilah C&F merupakan salah satu mekanisme serah terima barang. Status perpindahan barang terjadi ketika barang tiba di pelabuhan tempat pembeli.

Perhitungan dilakukan dengan menambah biaya FOB plus biaya pengangkutan melalui kapal laut, dari pelabuhan tempat penjual hingga pelabuhan tempat pembeli.

Pembeli akan menentukan pelabuhan tempat membongkar muatan, termasuk pembeli akan menentukan harga dasar barangnya.

Sehingga dalam mekanisme ini, penjual akan menanggung biaya pengiriman pengangkutan laut, biaya perpindahan barang, biaya muat barang, hingga biaya pengadaan dokumen kapal.

3. Cost Insurance and Freight

Dari nama mekanisme serah terima barang ini, hampir mirip dengan C&F. Namun, dalam CIP perbedaannya terletak pada cakupan biaya yang lebih kompleks.

Menjadi kompleks karena biaya akan dimasukkan pada seluruh unsur biaya yang berhubungan dengan asuransi. Cara menghitung biaya CIP yaitu dengan menambahkan biaya C&F dengan biaya asuransi.

Asuransi dalam hal ini merupakan asuransi jasa pengiriman barang, asuransi produk, dan jenis asuransi lainnya yang berkaitan dengan pengiriman barang.

Apa itu Receiving Gudang?

Receiving gudang adalah aspek penting dalam mengelola barang sebelum dilanjutkan ke proses berikutnya, yaitu proses storage atau penyimpanan. Setiap barang tersebut wajib melalui proses pengecekan terlebih dahulu. Intinya, receiving gudang adalah proses pengecekan barang yang diterima dari supplier.Barang-barang yang dikirim supplier tersebut harus dicek kualitas dan kesesuaiannya dengan order pembelian. 

Tugas receiving gudang adalah menerima material berupa barang dengan aktivitas menghitung kuantitas, mengecek kualitas, membongkar muatan, dan memastikan order pembelian telah sesuai. Apabila receiving gudang telah terlaksana dengan baik, maka barang tersebut dapat dilanjutkan ke proses selanjutnya, yaitu storage atau penyimpanan.Ibaratnya, receiving gudang adalah pintu awal yang dijaga secara ketat sebelum barang tersebut disimpan di penyimpanan. 

Jenis Receiving Gudang

Dalam proses receiving gudang, terdapat pembagian jenis-jenis tertentu, seperti barang lokal dan impor.Pengiriman barang dari supplier dibedakan menjadi dua jenis tersebut. Adapun, penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Receiving Gudang untuk Barang Lokal

Tujuan penerimaan barang lokal di receiving gudang adalah untuk menerima material dari supplier dalam negeri (lokal).Barang lokal ini dikirim dari supplier dalam negeri dan waktu pengirimannya relatif cepat, tergantung domisili.Nah, tugas receiving gudang barang lokal meliputi bongkar muatan barang, pemeriksaan kuantitas, pencatatan, dan pengecekan kualitas. Hal tersebut digunakan sebagai acuan ketika akan lanjut ke proses setelah receiving gudang. 

2. Receiving Gudang untuk Barang Impor

Inti pemrosesan barang impor di receiving gudang adalah untuk menerima material dari supplier luar negeri.Aktivitasnya hampir sama dengan receiving gudang barang lokal, namun untuk durasi waktunya memiliki perbedaan yang cukup terasa. Hal ini dikarenakan proses pengiriman barang dari luar negeri membutuhkan waktu yang lebih lama, apalagi jika pengirimannya menggunakan transportasi kapal laut. 

Proses Receiving Gudang

Dalam administrasi receiving gudang, terdapat alur proses yang harus dilalui. Untuk memperoleh kualitas dan kuantitas barang yang sesuai, maka diperlukan tahapan tertentu.Adapun beberapa tahapan yang harus dilakukan di dalam proses receiving gudang adalah sebagai berikut:

1. Menerima Surat Jalan

Surat jalan merupakan dokumen yang pasti ada saat proses penerimaan barang. Hal tersebut dikarenakan proses pengiriman sudah pasti ada surat jalan yang menyertainya.Surat jalan ini memuat tulisan tanggal pengiriman, nama barang, nomor purchase order, dan quantity. 

2. Pengecekan Jumlah Barang

Proses selanjutnya, yaitu pengecekan kesesuaian barang dengan surat jalan. Cek apakah barang yang dikirim tersebut telah sesuai dengan order pembeliannya.Setelah itu, hitung dan pastikan kesesuaian jumlah barang yang diterima.Apabila jumlah barang yang diterima ternyata tidak cocok, maka qty di surat jalan dapat dicoret lalu ditulis jumlahnya yang benar.  

3. Pengecekan Fisik Barang

Setelah proses penghitungan kesesuaian jumlah, maka langkah selanjutnya adalah pengecekan fisik barang yang diterima.Cek fisik barang dengan teliti, perhatikan kualitasnya, apakah terdapat kerusakan atau tidak. Jika terdapat kerusakan, seperti barang penyok, tergores, ringsek, atau yang lain, maka segera pisahkan.Barang yang rusak tersebut dapat dikembalikan ke supplier untuk mengajukan klaim penggantian. 

4. Pengecekan Standar dan Kualitas

Proses selanjutnya adalah mengecek kualitas barang dengan menghubungi bagian Quality Incoming (QC).QC di dalam proses receiving gudang adalah pihak yang berwenang untuk meninjau kualitas dan mutu barang yang datang.Apabila barang yang datang telah sesuai dan berkualitas, maka pihak QC akan memberikan status “OK” sehingga dapat dilanjutkan ke proses berikutnya, yaitu storage.Namun, jika pihak QC memberikan status (NG) atau reject, maka segera hubungi supplier. Beritahu kepada supplier bahwa kualitas dan mutu barang yang dikirim ternyata tidak sesuai dengan standar QC.Standar ini memuat indikator, seperti layout gambar dan ukuran dimensi yang kurang sesuai, hingga ketidaksesuaian hasil sampling test AQL.  

 

5. Menyusun Bukti Barang Masuk

Alur terakhir di receiving gudang adalah membuat form BBM (Bukti Barang Masuk).Form ini membuktikan bahwa pihak gudang telah menerima pengiriman barang dari supplier secara benar dan sesuai standar QC. Biasanya, terdapat tiga rangkap salinan form Bukti Barang Masuk, yaitu untuk arsip gudang, supplier, dan accounting.Lembaran untuk supplier ditujukan sebagai bukti lampiran tagihan pembayaran. Intinya, receiving gudang adalah salah satu proses penting dalam menerima suatu barang.Sebab, receiving gudang memiliki peran vital di awal penerimaan barang dan sangat berpengaruh terhadap proses-proses lainnya. 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar